Kasus kapolres ngada AKBP fajar widyadharma lukman kini dinonaktifkan karena dugaan pelanggaran berat Ia diduga mencabuli tiga anak hingga video asusilanya viral di situs dewasa Australia.
Kabar yang satu ini bikin geger banyak orang, terutama setelah terungkap bahwa seorang pejabat yang seharusnya jadi pelindung malah berbuat bejat dan merusak masa depan anak-anak.
Kejadian ini berawal dari seorang Kapolres di Ngada, Nusa Tenggara Timur, yang kini terjerat dalam skandal besar karena mencabuli tiga bocah dan bahkan melakukan hal yang lebih kejam lagi dengan menjual rekaman video tersebut ke situs porno di Australia. Jadi, gimana ceritanya bisa sampai seperti ini?
Awal Terungkapnya Kasus
Cerita dimulai ketika keluarga korban mulai merasa ada yang aneh dengan perilaku Kapolres yang satu ini. Dulu, Kapolres Ngada dikenal sebagai sosok yang cukup dekat dengan masyarakat, termasuk dengan anak-anak.
Namun, belakangan perilakunya mulai berubah. Beberapa orang tua korban mulai curiga, dan akhirnya melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Para korban, yang masih anak-anak, ternyata jadi sasaran empuk bagi sang Kapolres.
Ternyata, di balik semua keramahan dan kebaikan yang ditunjukkan selama ini, ada niat jahat yang sangat mencoreng harga diri seorang pejabat negara. Kepercayaan yang seharusnya diberikan kepada seorang anggota kepolisian malah disalahgunakan untuk kepentingan pribadi yang sangat merugikan masa depan anak-anak.
Bukan hanya melibatkan anak-anak Indonesia, tapi tiga bocah yang menjadi korban ini bahkan berasal dari Australia, yang semakin menambah keparahan kasus ini.
Modus Operandi yang Keji
Setelah proses penyelidikan, ternyata modus operandi yang dilakukan oleh Kapolres Ngada benar-benar keji. Tidak hanya melakukan pencabulan terhadap tiga anak tersebut, Kapolres yang harusnya jadi pelindung justru merekam setiap aksinya. Video-video yang memperlihatkan tindakan bejat itu kemudian dijual ke situs porno di Australia. Lebih parahnya lagi, ia menerima imbalan uang dari transaksi tersebut.
Para korban yang masih anak-anak ini awalnya tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Mereka dijanjikan dengan berbagai macam hal, bahkan diberi iming-iming yang membuat mereka tidak tahu apa yang sedang mereka alami. Namun, perbuatan ini akhirnya terungkap setelah video-video tersebut bocor dan dilaporkan oleh pihak yang menemukan bukti.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Penyelidikan yang Tak Mudah
Setelah laporan dari keluarga korban masuk, penyelidikan pun dimulai. Mengingat Kapolres adalah pejabat yang memiliki pengaruh besar di daerah itu, proses investigasi berjalan dengan penuh tantangan. Meski begitu, pihak kepolisian dengan tekad bulat akhirnya berhasil mengumpulkan bukti-bukti yang sangat kuat.
Bukti-bukti video yang menunjukkan kejahatannya serta bukti transaksi yang mengarah pada penjualan video ke situs porno Australia, semakin memperkuat tuduhan terhadap Kapolres tersebut.
Penyelidikan semakin membuktikan bahwa pelaku tidak hanya melakukan tindakan kekerasan terhadap anak-anak, tetapi juga terlibat dalam jaringan penyebaran konten pornografi internasional. Tanpa rasa takut dan merasa kebal hukum, ia terus melakukan kejahatan ini sampai akhirnya terbongkar.
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Baca Juga:
Tindak Lanjut Hukum Kapolres Ngada
Setelah bukti-bukti yang cukup ditemukan, proses hukum terhadap Kasus Kapolres Ngada pun dimulai. Ia ditangkap, dipecat dari jabatannya, dan segera diproses sesuai hukum yang berlaku. Banyak orang yang berharap ia dihukum setimpal dengan perbuatannya yang sudah sangat merusak.
Tak hanya menghancurkan hidup anak-anak, tapi juga mencoreng nama baik institusi kepolisian yang seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi masyarakat.
Pihak kepolisian pun tidak tinggal diam. Kejadian ini memicu evaluasi internal besar-besaran di jajaran kepolisian, guna memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang lagi. Banyak pihak yang menyerukan agar ada perubahan besar dalam cara institusi kepolisian bekerja, agar kepercayaan masyarakat terhadap polisi tidak semakin menurun.
Kejahatan yang Menghancurkan Masa Depan Anak-Anak
Dampak dari tindakan bejat ini jelas sangat luar biasa. Bukan hanya dari segi hukum, tetapi juga dampak psikologis yang akan dialami oleh para korban. Anak-anak yang seharusnya bisa tumbuh dengan bahagia, bermain, dan belajar, kini harus menanggung beban mental yang berat karena tindakan yang dilakukan oleh orang yang seharusnya melindungi mereka.
Pelecehan seksual terhadap anak-anak ini bukan hanya merusak tubuh mereka, tetapi juga menghancurkan kepercayaan mereka terhadap orang dewasa, khususnya pihak kepolisian. Seorang Kapolres, yang seharusnya menjadi sosok yang memberi rasa aman, malah melakukan kejahatan yang sangat menjijikkan. Ini tentu akan meninggalkan luka batin yang mendalam bagi korban, bahkan bisa mempengaruhi perkembangan psikologis mereka dalam jangka panjang.