Tuesday, December 9POS VIRAL
Shadow

Bareskrim Ambil 27 Sampel Kayu di Garoga, Ada Jejak Gergaji dan Alat Berat

Bareskrim Polri telah mengambil 27 sampel kayu dari kawasan DAS Garoga, Tapanuli Utara area yang terdampak banjir bandang berat.

Bareskrim Ambil 27 Sampel Kayu di Garoga, Ada Jejak Gergaji dan Alat Berat

Langkah ini dilakukan setelah pengamanan lokasi dengan pemasangan police line dan pemeriksaan dua jembatan di sekitar sungai, sebagai bagian dari upaya penyelidikan untuk menelusuri asal usul gelondongan kayu yang terbawa arus.

Simak berbagai berita dan informasi menarik lainnya yang bisa Anda temukan di POS VIRAL.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Penyelidikan Sampel Kayu di DAS Garoga

Penyelidikan sampel kayu di DAS Garoga dilakukan oleh tim gabungan Bareskrim Polri dan Kementerian Kehutanan untuk menelusuri asal-usul kayu yang terbawa banjir bandang.

Tim mengambil 27 sampel kayu dari berbagai lokasi terdampak dan menganalisisnya secara forensik. Termasuk memeriksa bekas gergaji, akar yang tercabut, dan indikasi penggunaan alat berat.

Hasil awal menunjukkan bahwa sebagian kayu bukan semata-mata berasal dari longsor alami. Melainkan kemungkinan merupakan hasil penebangan atau pembukaan lahan manusia. Sehingga membuka potensi penyelidikan lebih lanjut terhadap praktik pembalakan liar di hulu Sungai Garoga.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Dugaan Pembalakan Lahan di Hulu Sungai

Temuan bekas gergaji dan alat berat pada kayu-kayu gelondongan itu memunculkan dugaan bahwa kejadian ini bukan semata akibat bencana alam.

Tim penyidik dari Bareskrim menduga bahwa aktivitas manusia khususnya pembalakan liar atau pembukaan lahan (land clearing) berkontribusi besar.

Ada satu perusahaan yang menjadi sorotan PT TBS, yang diduga melakukan pembukaan lahan di hulu Sungai Garoga sebelum curah hujan besar melanda.

Dugaan ini mendorong penyidik untuk segera memeriksa perusahaan tersebut guna mengetahui apakah prosedur izin dan praktik di lapangan sesuai regulasi atau melanggar hukum.

Baca Juga: 

Upaya Penyelidikan dan Pemeriksaan Saksi

Upaya Penyelidikan dan Pemeriksaan Saksi

Tidak hanya mengandalkan sampel kayu, penyelidikan juga melibatkan pemeriksaan infrastruktur sekitar. Termasuk dua jembatan di kawasan DAS Garoga. Serta verifikasi saksi dan pemangku kepentingan setempat, seperti kepala desa dan warga terdampak.

Police line dipasang di area penyidikan untuk mengamankan TKP dan menjaga integritas barang bukti. Proses ini menjadi bagian dari langkah komprehensif untuk memastikan bahwa seluruh data terkait kondisi lingkungan, alur sungai, aktivitas manusia, dan penyebab longsor atau banjir terdokumentasi dengan baik.

Dengan demikian, jika ditemukan unsur pidana atau kelalaian korporasi, kasus ini bisa diproses sesuai hukum berlaku.

Kolaborasi Tim Gabungan

Bareskrim Polri bersama Kementerian Kehutanan Republik Indonesia (Kemenhut) membentuk tim gabungan untuk menyelidiki tumpukan kayu gelondongan yang terbawa banjir bandang di DAS Garoga, Sumatera Utara.

Dalam operasi awal, tim dari kedua institusi mendirikan posko penyelidikan, memasang police line, dan mengambil 27 sampel kayu sebagai bukti utama penyelidikan.

Proses penyelidikan dilakukan secara kolaboratif Bareskrim menangani aspek kriminal dan forensik. Sedangkan Kemenhut memberikan keahlian teknis tentang jenis kayu, pola tebangan, dan dampak lingkungan.

Analisis awal menunjukkan bahwa sebagian sampel memperlihatkan bekas gergaji dan tanda penggunaan alat berat indikasi bahwa sebagian kayu bukan hasil longsor alami. Melainkan potongan hasil penebangan atau pembukaan lahan manusia.

Hasil Identifikasi dan Jenis Kayu

​Berdasarkan identifikasi awal, jenis kayu yang dominan ditemukan adalah karet, ketapang, dan durian, serta jenis lainnya. ​Kayu-kayu ini telah dispesifikasikan dan dikategorikan oleh para ahli yang bekerja sama dengan tim penyelidik.

​​Identifikasi lebih lanjut menunjukkan bahwa kayu-kayu tersebut memiliki beberapa karakteristik. Termasuk hasil gergajian, hasil pencabutan bersama akar dengan alat berat, hasil longsor, dan hasil pengangkutan loader​.

​Hal ini mengindikasikan adanya campur tangan manusia dalam penebangan dan pergerakan kayu-kayu tersebut. ​Beberapa potongan kayu ditemukan dengan bekas gergajian yang rapi.

Sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda dicabut paksa dari tanah dengan alat berat. Lengkap dengan akar yang menjuntai atau tanah yang masih menempel.

Tetap pantau dan nikmati informasi menarik setiap hari, selalu terupdate dan terpercaya, hanya di POS VIRAL.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari tirto.id
  • Gambar Kedua dari portal.humas.polri.go.id
Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search