Nama Vadel Badjideh, seorang dancer dan TikToker yang dikenal luas, tiba-tiba mencuat ke permukaan bukan karena prestasinya di dunia hiburan, melainkan karena kasus hukum yang menjeratnya.
Vadel ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak asusila terhadap anak di bawah umur, LM, yang tak lain adalah putri dari aktris kontroversial Nikita Mirzani. Kasus ini menggemparkan publik dan memunculkan berbagai pertanyaan. Bagaimana seorang Vadel Badjideh, yang dikenal dengan konten-kontennya di media sosial, bisa terjerat dalam kasus serius seperti ini? Apa saja fakta-fakta yang terungkap di balik penetapan status tersangka Vadel? Mari kita telusuri lebih dalam.
Laporan Nikita Mirzani
Kasus ini bermula dari laporan yang dilayangkan Nikita Mirzani ke Polres Metro Jakarta Selatan pada September 2024. Nikita menuduh Vadel telah melakukan tindakan asusila dan pemaksaan aborsi terhadap putrinya, LM, yang saat itu masih berusia 17 tahun. Laporan Nikita teregister dengan nomor LP/B/2811/IX/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
Nikita Mirzani, yang dikenal vokal dan tak gentar menghadapi masalah, mengungkapkan bahwa laporannya didasari oleh bukti-bukti yang ia miliki. Ia mengaku telah berjuang untuk membela anaknya, meskipun mendapat banyak cibiran dan kritikan. Penetapan Vadel sebagai tersangka, menurut Nikita, membuktikan bahwa apa yang ia sampaikan selama ini adalah kebenaran yang tertunda.
Proses Hukum, Dari Saksi Hingga Tersangka
Setelah menerima laporan dari Nikita Mirzani, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi diperiksa, termasuk Vadel Badjideh, Nikita Mirzani, dan LM. Vadel sendiri menjalani beberapa kali pemeriksaan sebagai saksi.
Pada Kamis, 13 Februari 2025, Vadel kembali menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan. Pemeriksaan berlangsung selama kurang lebih lima jam, dengan Vadel dicecar 53 pertanyaan oleh penyidik. Setelah pemeriksaan selesai, polisi melakukan gelar perkara dan memutuskan untuk meningkatkan status Vadel dari saksi menjadi tersangka.
Pasal yang Menjerat
Vadel Badjideh dijerat dengan Pasal 76D Jo Pasal 81 ayat 1 UU Perlindungan Anak. Pasal ini mengatur tentang tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Jika terbukti bersalah, Vadel terancam hukuman penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun.
Selain itu, Vadel juga dilaporkan terkait dugaan tindak pidana aborsi. Pasal yang dikenakan dalam kasus ini adalah Pasal 77 A Jo 45 A UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau 421 KUHP Jo Pasal 60 UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan atau Pasal 346 KUHP Juncto 81 KUHP.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Modus Operandi: Relasi Kuasa dan Tipu Daya
Dalam konferensi pers yang digelar di Polres Metro Jakarta Selatan, polisi mengungkap modus operandi yang diduga dilakukan Vadel Badjideh. Kanit PPA Polres Jakarta Selatan, Citra Ayu Civilia, menjelaskan bahwa Vadel diduga menggunakan relasi kuasa dan tipu daya untuk mempengaruhi korban.
Vadel, yang berusia 20 tahun, diduga membujuk rayu LM dan berjanji akan menikahinya. Akibat bujuk rayu tersebut, LM kemudian bersedia melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan Vadel. Dari hubungan tersebut, LM kemudian hamil. Vadel kemudian memaksa LM untuk menggugurkan kandungannya.
Visum dan Keterangan Saksi
Penetapan Vadel sebagai tersangka didasarkan pada sejumlah alat bukti yang berhasil dikumpulkan oleh pihak kepolisian. Alat bukti tersebut antara lain hasil visum terhadap LM, keterangan saksi, keterangan saksi ahli, serta handphone milik saksi.
Hasil visum yang dilakukan di RSCM (Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo) menjadi salah satu bukti yang menguatkan dugaan tindak pidana yang dilakukan Vadel. Selain itu, keterangan saksi-saksi yang diperiksa juga memberikan gambaran yang jelas mengenai kejadian yang sebenarnya.
Baca Juga:
Baju Tahanan dan Ekspresi Tenang Vadel
Usai ditetapkan sebagai tersangka, Vadel Badjideh pertama kali diperlihatkan kepada publik dengan mengenakan seragam tahanan berwarna oranye yang mencolok, lengkap dengan nomor identifikasi 203. Penampilan ini kontras dengan citra Vadel yang selama ini dikenal melalui media sosial.
Selain seragam tahanan, gaya rambut gondrong Vadel yang dikuncir ke belakang juga menjadi perhatian tersendiri, menambah kesan yang berbeda dari biasanya. Meskipun telah resmi menyandang status tersangka dalam kasus yang serius, Vadel Badjideh menunjukkan ekspresi yang relatif tenang dan santai saat diperkenalkan kepada publik. Sikap ini menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan di kalangan media serta masyarakat luas.
Banyak yang bertanya-tanya, apakah ketenangan ini merupakan bentuk pembelaan diri, upaya untuk menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, ataukah ada faktor lain yang memengaruhi ekspresi wajah Vadel saat itu. Sikap tenang ini pun memicu perdebatan tentang kemungkinan interpretasi dan makna di baliknya.
Reaksi Keluarga Vadel
Penetapan Vadel Badjideh sebagai tersangka membawa keterkejutan mendalam bagi keluarganya. Ayah Vadel mengungkapkan kekecewaannya atas situasi yang menimpa putranya. Meski demikian, ia menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan moral kepada Vadel, sambil menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak berwenang.
Keluarga berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan proses hukum berjalan dengan transparan, mempertimbangkan semua fakta yang ada. Razman Arif Nasution, selaku kuasa hukum Vadel, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan untuk membela kliennya.
Ia menyatakan keyakinannya bahwa Vadel tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum seperti yang dituduhkan. Tim kuasa hukum sedang mempertimbangkan berbagai upaya hukum lain, termasuk pengajuan praperadilan, sebagai bagian dari strategi pembelaan untuk memastikan hak-hak Vadel terlindungi selama proses peradilan berlangsung.
Masa Depan Vadel: Ancaman Penjara dan Dampak Karir
Kasus dugaan asusila ini tentu saja membawa dampak yang besar bagi masa depan Vadel Badjideh. Selain ancaman hukuman penjara yang menanti, kasus ini juga berpotensi menghancurkan karirnya di dunia hiburan.
Vadel, yang dikenal sebagai dancer dan TikToker dengan banyak pengikut, kini harus menghadapi stigma negatif dari publik. Banyak yang mencibir dan menghujatnya atas kasus yang menimpanya. Tidak menutup kemungkinan, karirnya di dunia hiburan akan meredup atau bahkan berakhir akibat kasus ini.
Kasus Vadel Badjideh ini menjadi pelajaran bagi kita semua, terutama bagi para remaja dan generasi muda, untuk berhati-hati dalam bergaul dan menjaga diri dari perbuatan yang melanggar hukum. Kasus ini juga menjadi pengingat bagi para orang tua untuk selalu mengawasi dan mendidik anak-anaknya agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah.
Kesimpulan
Kasus Vadel Badjideh, seorang TikToker yang ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak asusila terhadap anak di bawah umur, LM, bermula dari laporan Nikita Mirzani dan menyeretnya dalam proses hukum yang panjang. Dijerat dengan Pasal 76D Jo Pasal 81 ayat 1 UU Perlindungan Anak, Vadel terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara, dengan modus operandi yang diduga melibatkan relasi kuasa dan tipu daya.
Penetapan status tersangka didasarkan pada bukti-bukti seperti hasil visum dan keterangan saksi, sementara Vadel tampak tenang di hadapan publik dengan baju tahanan. Kasus ini tidak hanya mengancam masa depannya dengan hukuman penjara dan dampak negatif pada karirnya, tetapi juga menjadi pelajaran penting tentang batasan pergaulan dan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.