4 Wanita dengan inisial AH (43), YI (30), NI (28), dan NH (20) ditangkap pihak kepolisian atas kasus pencurian perhiasan anak kecil di Mal.
Kejadian ini terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, penangkapan ini mengungkap bahwa para pelaku merupakan sindikat yang terorganisir, dengan modus operandi yang cukup rapi dalam melancarkan aksinya. Yang lebih mengejutkan, dua dari empat pelaku tersebut ternyata adalah ibu dan anak, menambah ironi dalam kasus ini. POS VIRAL akan membahas secara detail mengenai 4 wanita sindikat pencurian perhiasan anak kecil di Mal, mari kita simak!
Terbongkarnya Sindikat Pencuri Perhiasan Anak di Mal
Kasus ini mulai terkuak setelah adanya laporan dari seorang ibu yang kehilangan kalung emas milik anaknya saat berada di area bermain anak-anak di mal tersebut. Berdasarkan laporan tersebut, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan intensif yang akhirnya mengarah pada penangkapan para pelaku. Penangkapan pertama dilakukan terhadap NI di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu.
Kemudian, YI berhasil diamankan saat mendatangi kontrakan NI. Dari pengembangan kasus ini, polisi berhasil menangkap dua pelaku lainnya, yaitu AH dan NH. Keempat wanita ini diduga kuat terlibat dalam serangkaian aksi pencurian perhiasan anak-anak di beberapa lokasi berbeda.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Modus Operandi yang Dilakukan Pelaku
Para pelaku memiliki modus operandi yang terbilang cerdik dan memanfaatkan kelengahan orang tua di area publik. Mereka mengincar anak-anak yang sedang bermain di area permainan, terutama saat orang tua atau pengasuh sedang tidak fokus. Aksi pencurian ini dilakukan pada sore hari, sekitar pukul 17.30 WIB, ketika suasana mal sedang ramai pengunjung.
Korban saat itu dititipkan oleh ibunya bersama pengasuhnya di area bermain. Ketika dijemput kembali, sang ibu mendapati bahwa kalung emas yang dikenakan anaknya telah hilang.
Pembagian Peran Dalam Melancarkan Aksi Kejahatan
Dalam menjalankan aksinya, para pelaku memiliki peran masing-masing yang terstruktur dengan baik. AH bertugas sebagai pencari target, mengamati anak-anak yang mengenakan perhiasan dan memiliki potensi untuk dicuri. YI berperan dalam memesan tiket masuk ke area permainan, memastikan mereka memiliki akses ke lokasi target.
NI bertugas mengawasi situasi sekitar, memastikan tidak ada orang yang mencurigai atau menghalangi aksi mereka. Sementara itu, NH bertindak sebagai eksekutor utama, yang secara langsung mengambil perhiasan dari korban. NH memanfaatkan anak kecil yang dibawanya untuk mendekati korban dan mengambil kalung emas beserta liontinnya.
Baca Juga:
Momen Menegangkan Pria Ditelan Paus Masih Hidup, Bak Kisah Nabi Yunus
Ironi Kehidupan Ibu dan Anak Kompak Menjadi Pencuri
Salah satu fakta yang sangat disayangkan dalam kasus ini adalah keterlibatan seorang ibu dan anak dalam sindikat pencurian ini. Kapolsek Kembangan, Kompol Moch Taufik Iksan, mengungkapkan bahwa AH (43) dan NH (20) adalah ibu dan anak yang turut serta dalam komplotan ini.
Keterlibatan seorang ibu dalam tindak kejahatan, apalagi mengajak serta anaknya, tentu sangat memprihatinkan dan menimbulkan pertanyaan tentang nilai-nilai moral yang ditanamkan dalam keluarga tersebut.
Ancaman Hukuman dan Imbauan Kepada Masyarakat
Atas perbuatan mereka, para pelaku dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian, yang dapat berujung pada hukuman penjara. Kapolsek Kembangan juga mengimbau kepada seluruh orang tua untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka saat berada di tempat umum, terutama di pusat perbelanjaan dan area bermain.
Kewaspadaan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan serupa di masa mendatang. Berdasarkan hasil penyelidikan, sindikat ini telah beraksi sebanyak tiga kali dengan modus yang sama, termasuk di Tebet Eco Park. Hasil curian tersebut dijual oleh para pelaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tiga pelaku saat ini ditahan di Mapolsek Kembangan, sementara NI tidak ditahan karena alasan kemanusiaan, yaitu sedang hamil tua dan memiliki anak kecil yang masih membutuhkan perawatan. Namun, NI tetap diwajibkan untuk melakukan wajib lapor secara berkala.
Buat kalian yang ingin mendapatkan informasi terbaru dan ter-update lainnya, kalian bisa kunjungi POS VIRAL, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik dan terviral baik itu yang ada didalam negeri ataupun diluar negeri.