Saturday, September 13POS VIRAL
Shadow

Merakyat! Gubernur KDM dan Sultan Yogyakarta Turun Langsung Temui Pendemo

Aksi para pendemo pada akhir Agustus 2025, diredam oleh dua tokoh penting, yakni Gubernur Jawa Barat dan Sultan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Merakyat!-Gubernur-KDM-dan-Sultan-Yogyakarta-Turun-Langsung-Temui-Pendemo

Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM dan Sri Sultan Hamengku Buwono X menunjukkan sikap kepemimpinan yang merakyat dengan turun langsung menemui para pendemo. Aksi dua pemimpin ini menjadi sorotan publik karena berani berada di tengah massa untuk mendengar langsung aspirasi sekaligus berusaha meredakan ketegangan.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Momen Gubernur Dedi Mulyadi Turun ke Lapangan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi datang langsung ke lokasi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat pada Jumat malam, 29 Agustus 2025. Ia berusaha mendekati massa untuk menyampaikan pesan ketenangan dan meminta pendemo menjaga situasi tetap kondusif.

Dalam berbagai rekaman video, tampak Dedi berusaha berkomunikasi dan menenangkan massa meskipun sempat menerima teriakan dan lemparan botol air mineral dari beberapa pendemo.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Sultan Hamengku Buwono X yang Datang Untuk Mengayomi

Sultan Jogja HB X juga melakukan langkah serupa dengan menemui massa pendemo yang menggelar aksi di depan Polda DIY Yogyakarta. Ditemani sejumlah pejabat dan putrinya, Sultan memberikan nasihat agar demonstrasi dijalankan secara damai dan terhindar dari kekerasan.

Beliau juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang menjadi korban dalam demonstrasi di Jakarta. Ia berharap masyarakat bisa saling menghormati dan menjaga kedamaian.

Respons Massa Terhadap Kehadiran Kedua Pemimpin

Ketika Dedi Mulyadi mendekati massa, ia sempat diteriaki kata-kata keras seperti “revolusi” dan “jangan syuting dulu”. Namun, usaha Dedi untuk berbaur dan berdialog menunjukkan keseriusan mendengar keluhan rakyat.

Sementara Sultan HB X mendapat sambutan lebih hangat dan dihormati karena dianggap figur yang dekat dengan rakyat dan memiliki posisi sebagai pemimpin spiritual.

Baca Juga:

Tindakan dan Upaya Pemerintah Daerah

Tindakan-dan-Upaya-Pemerintah-Daerah

Kedua pemimpin ini tak sekadar hadir sebagai simbol. Dedi Mulyadi bahkan turun ke saluran jalan saat terjadi kericuhan, berusaha menghalau api yang muncul akibat pembakaran aset pemerintah.

Ia juga meminta pendemo untuk tidak merusak Gedung Sate dan menegaskan akan bertindak tegas terhadap anarkisme.

Di Yogyakarta, Sultan bersama aparat mengupayakan dialog yang konstruktif untuk menghindari eskalasi konfik.

Makna Simbolis Kepemimpinan Merakyat

Turunnya Dedi Mulyadi dan Sultan Jogja ke lapangan tidak hanya meredam ketegangan. Aksi ini diharapkan memberikan makna lebih luas tentang kepemimpinan yang dekat dengan rakyat.

Sikap ini membuktikan bahwa seorang pemimpin tidak hanya memimpin dari balik meja atau layar televisi, tetapi juga berani hadir di tengah-tengah permasalahan masyarakat.

Ini menjadi contoh inspiratif bagi pemimpin lain dalam mengelola krisis sosial-politik dengan pendekatan humanis.

Harapan dan Pesan Untuk Masa Depan

Dengan kesediaan pemimpin daerah turun langsung ke lapangan, masyarakat diharapkan semakin percaya bahwa aspirasi mereka didengar dan dihargai. Demonstrasi, yang awalnya untuk menyampaikan tuntutan dan keresahan, diharapkan berlangsung dengan tertib dan damai.

Kedepan, dialog yang intensif dan komunikasi terbuka antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci menghindari konflik berlarut serta membangun demokrasi yang sehat dan inklusif.

Kesimpulan

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Sultan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Mereka menunjukkan sikap leadership yang sangat merakyat dengan turun langsung menemui massa demonstran. Kehadiran mereka di tengah situasi krisis sosial-politik memberikan angin segar untuk meredam ketegangan dan membuka ruang dialog dengan para pendemo.

Sikap ini menjadi contoh kepemimpinan manusiawi yang tidak hanya bopengurusan administratif. Namun juga peduli secara langsung pada aspirasi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan upaya yang bersifat edukatif dan damai, diharapkan proses demokrasi di Indonesia ke depan dapat berjalan dengan lebih stabil dan damai, serta terus maju demi kesejahteraan rakyat.

Buat kalian yang ingin mendapatkan informasi terbaru dan ter-update lainnya, kalian bisa kunjungi POS VIRAL, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik dan terviral baik itu yang ada didalam negeri ataupun diluar negeri.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari tatarmedia.id
  2. Gambar Kedua dari sumsel.akurat.co
Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search