Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan kabinet kedua atau reshuffle Kabinet Merah Putih, sebuah langkah yang mengejutkan banyak pihak di dunia politik Indonesia.
Perombakan kabinet ini juga melibatkan penggantian beberapa menteri lainnya, dengan pelantikan yang dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta. Salah satu keputusan paling signifikan dalam perombakan ini adalah penggantian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang posisinya digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa.
Peristiwa ini menarik perhatian luas, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dari media internasional, yang menyoroti perubahan besar dalam tim ekonomi Presiden Prabowo. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran POS VIRAL.
Presiden Prabowo Rombak Kabinet
Pada 8 September 2025, Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan kabinet yang mengejutkan publik dengan mencopot Sri Mulyani Indrawati dari jabatan Menteri Keuangan.
Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan politik dan ekonomi. Menyusul gelombang protes besar-besaran terkait kebijakan fiskal dan tunjangan pejabat. Sri Mulyani, yang dikenal luas sebagai figur teknokrat berintegritas tinggi dan penjaga disiplin fiskal. Telah menjabat hampir 14 tahun di dua periode pemerintahan berbeda.
Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebagai hak prerogatif presiden, tanpa penjelasan detail alasan pencopotan. Namun diyakini berkaitan erat dengan tekanan publik dan kebutuhan penyegaran tim ekonomi pemerintah.
Posisi Sri Mulyani digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa, ekonomi sekaligus Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020. Purbaya memiliki latar belakang akademis di bidang teknik dan ekonomi, dengan gelar doktor dari Purdue University. Serta pengalaman di sektor keuangan dan pemerintahan.
Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmennya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 %, sembari berupaya menjaga stabilitas fiskal. Meski demikian, pergantian ini memicu gejolak pasar indeks saham melemah dan rupiah tertekan. Mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi perubahan arah kebijakan fiskal di bawah kepemimpinan baru.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Profil Menteri Keuangan Baru
Pengganti Sri Mulyani adalah Purbaya Yudhi Sadewa, seorang ekonom dan insinyur sekaligus Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020. Ia dilantik langsung oleh Presiden Prabowo dalam upacara resmi di Istana. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86P Tahun 2025.
Purbaya merupakan sosok berpendidikan tinggi; lulusan Institut Teknologi Bandung dan memiliki gelar lanjut (MSc, PhD) dari Purdue University. Kariernya mencakup jabatan penting di Danareksa Securities serta peran strategis dalam beberapa kementerian. Termasuk koordinasi investasi dan maritim.
Saat pelantikan, ia menyampaikan tekadnya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan melibatkan sektor publik dan swasta.
Baca Juga:
Misteri di Balik Kepergian Sri Mulyani
Pergantian Sri Mulyani dari posisi Menteri Keuangan segera memunculkan pertanyaan besar: apakah ia mengundurkan diri atau dicopot oleh Presiden Prabowo?. Mensesneg Prasetyo Hadi enggan memberikan jawaban pasti terkait pertanyaan ini.
Ia hanya menekankan bahwa keputusan untuk mengganti menteri adalah hak prerogatif Presiden. Menurut Prasetyo, ada evaluasi yang membuat Presiden Prabowo akhirnya memutuskan untuk melakukan perubahan formasi kabinet.
Namun, sebelumnya sempat beredar kabar bahwa Sri Mulyani telah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Prabowo. Kabar ini muncul setelah insiden penjarahan di rumahnya di Bintaro, Tangerang Selatan, pada 31 Agustus 2025. Selain itu, Sri Mulyani juga sempat menuai kritik publik karena beberapa pernyataannya yang dianggap kontroversial. Seperti mengenai gaji guru dan dosen yang rendah, serta penyamaan pajak dengan zakat.
Media internasional pun ikut menyoroti peristiwa ini. Reuters, Business Times, dan Channel News Asia (CNA) melaporkan pencopotan Sri Mulyani. Mengingat ia dikenal sebagai salah satu menteri keuangan dengan masa jabatan terlama di Indonesia dan dipuji atas reformasi sistem perpajakan serta perannya dalam mengarahkan perekonomian melewati berbagai krisis.
Visi Prabowo di Balik Perombakan
Langkah Presiden Prabowo mencopot Sri Mulyani dan menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa diyakini sejalan dengan visi besarnya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui program-program populis berskala besar. Dalam pidato-pidato sebelumnya. Prabowo menekankan pentingnya mendorong pertumbuhan hingga 8% dan memperluas belanja sosial. Seperti program makanan gratis untuk anak sekolah senilai puluhan miliar dolar AS per tahun.
Dengan menempatkan figur yang dinilai sejalan secara politik dan ekonomis. Prabowo tampak ingin memastikan bahwa kebijakan fiskal mendukung ekspansi ini tanpa hambatan birokrasi atau sikap terlalu ketat pada pengendalian defisit, seperti yang selama ini dikenal pada era Sri Mulyani.
Di sisi lain, perombakan ini mencerminkan strategi konsolidasi kekuasaan Prabowo dalam memastikan kabinetnya bekerja selaras dengan agenda pemerintahan. Purbaya, yang memiliki kedekatan dengan lingkaran inti pemerintahan, dinilai mampu mengakomodasi visi ekonomi yang lebih agresif dan responsif terhadap tekanan publik. Termasuk tuntutan pengentasan kemiskinan dan peningkatan daya beli.
Visi ini bukan hanya soal kebijakan fiskal. Tetapi juga upaya memperkuat legitimasi politik di tengah situasi sosial yang penuh gejolak pasca-protes massal. Dengan mengubah komposisi tim ekonomi, Prabowo mengirim sinyal bahwa pemerintahannya siap mengambil langkah berani demi mencapai target-target politik dan pembangunan yang ambisius.
Terima kasih atas waktunya. Semoga informasi ini bisa membantu Anda dan siap menghadapi situasi apa pun. Kunjungi kami lagi untuk terus mendapatkan kabar viral dan update terkini lainnya di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.liputan6.com
- Gambar Kedua dari www.ft.com