Teror kepala babi sengaja ditinggalkan di sembilan masjid di Paris dan pinggirannya pada awal September 2025.
Beberapa kepala babi bertuliskan nama Presiden Macron, menunjukkan provokasi politik yang memperburuk situasi sosial di Prancis. Insiden ini bukan semata intoleransi biasa, melainkan bukti perbuatan asing yang ingin memicu kerusuhan dan menyulut sentimen anti-Muslim di tengah ketegangan yang sudah meningkat di negara tersebut.
Kronologi Teror Kepala Babi di Masjid-Masjid Paris
Kasus teror kepala babi yang mengguncang sembilan masjid di wilayah Paris dan sekitarnya telah terjadi pada awal September 2025. Kepala babi ditemukan di depan masjid-masjid di berbagai kota termasuk Paris, Malakoff, Montreuil, Montrouge, dan Gentilly.
Salah satu kepala babi bahkan ditemukan di dalam koper. Kepala babi tersebut juga ada yang bertulisan “Macron,” merujuk pada Presiden Prancis Emmanuel Macron, sebagai upaya mengaitkan aksi ini dengan situasi politik dalam negeri. Penegak hukum Prancis menetapkan bahwa pelaku utama adalah warga asing yang menggunakan mobil berpelat nomor Serbia, dan segera meninggalkan Prancis setelah aksi tersebut.
Kejaksaan Paris mengungkap bahwa ini merupakan sebuah aksi provokasi serius yang berusaha memicu kerusuhan dan kekacauan dalam negeri.
Motif dan Maksud Teror Kepala Babi
Teror kepala babi ini bukan sekadar tindakan intoleransi atau kebencian biasa, melainkan dirancang sebagai provokasi dari kekuatan asing dengan tujuan membuat kerusuhan dan ketegangan di masyarakat Prancis, khususnya terhadap komunitas Muslim.
Tindakan ini dapat dianggap sebagai bagian dari strategi hasutan kebencian dan diskriminasi yang diperburuk oleh situasi politik dan sosial yang sedang tidak stabil. Kepala babi yang dilengkapi tulisan “Macron” menunjukkan bahwa pelaku berusaha menghubungkan perbuatan jahat ini dengan pemerintahan Presiden Macron, sehingga menambah sentimen negatif dan memperkeruh suasana.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Dampak Teror Terhadap Komunitas Muslim di Prancis
Paris dan kawasan sekitarnya menjadi rumah bagi mayoritas komunitas Muslim di Prancis. Dengan jumlah sekitar 6,7 juta jiwa atau sekitar 10 persen dari populasi pada 2025. Teror kepala babi yang berulang kali ditemukan di masjid-masjid menimbulkan rasa takut dan kecemasan di kalangan umat Muslim.
Insiden ini juga menambah deretan tindakan islamofobia yang selama ini sudah meningkat di Eropa, dipicu oleh ketegangan politik dan konflik internasional seperti yang terjadi di Israel dan Palestina. Sentimen anti-Muslim menyebabkan kekerasan, diskriminasi, dan ujaran kebencian yang menyebar luas, memengaruhi kerukunan sosial dan keamanan komunitas Muslim di Prancis.
Baca Juga: Tempo Dapat Teror Beruntun, Siapa Sebenarnya Pemilik Redaksi Tempo?
Respon Pemerintah dan Penegak Hukum Prancis
Pemerintah dan aparat kepolisian Prancis menanggapi insiden ini dengan serius. Kepala polisi Paris dan pejabat terkait menyerukan solidaritas ke komunitas Muslim serta berkomitmen untuk mengusut tuntas pelaku. Kejaksaan Paris membuka penyelidikan atas dugaan hasutan kebencian bermotif diskriminasi dan provokasi.
Pemerintah juga meningkatkan pengamanan di masjid-masjid dan tempat ibadah lainnya serta memperketat pengawasan terhadap potensi ancaman keamanan. Namun, persoalan ini juga mencerminkan ketegangan politik dan sosial yang sedang dihadapi Prancis. Apalagi di tengah protes dan kerusuhan yang terjadi di berbagai kota akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah.
Latar Belakang Konflik dan Provokasi Asing
Ketegangan yang melatarbelakangi peristiwa ini tak lepas dari dinamika geopolitik dan konflik etnis-religius global yang dapat memengaruhi keamanan domestik Prancis. Konflik di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Palestina, menjadi pemicu meningkatnya emosi dan ketegangan antar kelompok di berbagai negara, termasuk Prancis.
Perbuatan asing yang ingin bikin rusuh seperti menyebarkan teror dan hasutan kebencian ditengarai sebagai bagian dari upaya campur tangan dan provokasi demi meluasnya kerusuhan dalam negeri Prancis. Ini menunjukkan bagaimana konflik internasional dapat berdampak langsung pada stabilitas keamanan serta kerukunan antar umat beragama di sebuah negara.
Kesimpulan
Teror kepala babi di masjid-masjid Paris dan sekitarnya bukan hanya aksi kebencian biasa. Melainkan bukti nyata adanya upaya perbuatan asing yang ingin memicu kerusuhan dan destabilitas di Prancis. Insiden ini membawa dampak buruk bagi komunitas Muslim yang sudah menjadi sasaran intoleransi dan islamofobia, serta memperburuk situasi sosial-politik yang sedang genting.
Pemerintah Prancis harus terus memperkuat pengawasan dan penanganan kasus-kasus provokasi semacam ini agar tidak meluas menjadi konflik yang lebih besar. Solidaritas antarwarga dan tindakan hukum tegas menjadi kunci penting untuk menjaga kedamaian dan keamanan negara dalam menghadapi berbagai upaya pengacauan dari pihak asing.
Terima kasih atas waktunya. Semoga informasi ini bisa membantu Anda dan siap menghadapi situasi apa pun. Kunjungi kami lagi untuk terus mendapatkan kabar viral dan update terkini lainnya di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari international.sindonews.com
- Gambar Kedua dari nasional.kompas.com