Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama Mohamad Ilham Pradipta (MIP) menjadi perhatian publik.

Kasus ini cukup mengejutkan karena melibatkan sejumlah pelaku termasuk oknum anggota TNI. Dibawah ini POS VIRAL akan mengupas tuntas alasan di balik penculikan yang berujung pada kematian tragis korban, termasuk kronologi hingga motif para pelaku.
Kronologi Kejadian Penculikan dan Pembunuhan
Kasus ini bermula pada 20 Agustus 2025, ketika Mohamad Ilham Pradipta sedang berada di area parkiran sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Saat itu ia tiba-tiba diculik oleh sekelompok orang yang diduga telah memantau korban sebelumnya. Rekaman CCTV memperlihatkan korban diangkut paksa beberapa pelaku saat sedang aktif meeting.
Keesokan harinya, 21 Agustus 2025, jasad korban ditemukan di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Hasil pemeriksaan medis menyebutkan korban tewas akibat hantaman benda tumpul di bagian leher dan dada, yang menyebabkan kesulitan bernapas sebelum akhirnya meninggal dunia.
Pelaku dan Peranannya Dalam Kasus
Polisi telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus ini, termasuk oknum TNI Angkatan Darat berinisial Kopral Dua FH. Para tersangka terbagi dalam beberapa klaster, yaitu aktor intelektual, penculik, pengintai, eksekutor, dan pembuang jasad korban. Klaster aktor intelektual dipimpin oleh beberapa orang yang merencanakan perbuatan ini sejak awal.
Penangkapan dilakukan oleh Polda Metro Jaya dengan tujuan membuka keterlibatan para pelaku dalam aksi menculik dan membunuh ini, yang ternyata melibatkan orang-orang dengan latar belakang beragam, dari militer hingga tim IT dan motivator bimbingan belajar.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo Nikmati Keseruan Nonton Bola, Akses Tanpa Batas, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Motif di Balik Penculikan dan Pembunuhan

Motif kasus ini terungkap dari hasil penyidikan Polda Metro Jaya. Para pelaku merencanakan pemindahan uang dari rekening dormant (rekening nganggur atau tak terpakai dengan saldo besar) ke rekening penampungan yang telah disiapkan. Mereka berusaha memanfaatkan posisi Kacab Bank BUMN untuk akses ke rekening-rekening tersebut.
Awalnya, para pelaku mencoba mencari Kacab bank yang mau diajak bekerja sama dalam rencana pemindahan dana, namun gagal selama lebih dari satu bulan hingga akhirnya mendapatkan kartu nama korban yang kemudian digunakan sebagai target utama dalam penculikan. Aksi penculikan dipilih untuk memaksa korban agar membantu memindahkan dana tersebut. Saat korban tidak bisa diajak bekerja sama, mereka akhirnya membunuh korban untuk menutupi jejak.
Baca Juga: Terungkap! 4 Dalang Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ditangkap Polisi
Keterlibatan dan Peran Oknum TNI
Dua anggota TNI Angkatan Darat turut terlibat dalam kasus ini, dimana salah satunya berperan sebagai salah satu pelaku aktif penculikan dan pembunuhan. Hal ini menimbulkan keprihatinan tersendiri karena melibatkan aparat negara dalam tindak kriminal serius.
Polisi Militer Kodam Jaya telah mengonfirmasi keterlibatan tersebut, dan kedua anggota TNI tersebut telah dijadikan tersangka dan ditahan. Keterlibatan anggota militer menunjukkan adanya modus yang cukup terorganisir dan rumit dalam pelaksanaan aksi kriminal ini.
Dampak dan Penanganan Kasus Oleh Kepolisian
Kasus ini mendapat sorotan luas publik dan menjadi perhatian khusus pihak berwajib. Penanganan oleh Polda Metro Jaya berjalan intensif dengan memeriksa berbagai alat bukti, saksi, dan melakukan penangkapan terhadap pelaku terkait.
Polisi juga mengkonfirmasi bahwa motif utama adalah kriminal ekonomi dengan target rekening dormant yang berisi dana besar. Pemeriksaan dan gelar perkara diharapkan bisa mengungkap seluruh jaringan di balik kasus ini serta mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kesimpulan
Kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta terjadi karena motif kriminal ekonomi, di mana para pelaku berencana memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan. Penculikan dilakukan untuk memaksa korban membantu aksi tersebut, namun ketika gagal korban dibunuh untuk menutupi jejak kejahatan.
Penanganan kasus ini melibatkan aparat kepolisian dan menjerat 15 tersangka, termasuk oknum anggota TNI yang menunjukkan tingkat keterlibatan serius dan terorganisir. Kasus ini menjadi perhatian penting untuk meningkatkan pengawasan terhadap praktik perbankan dan aparat negara agar kejadian serupa tidak terulang.
Terima kasih telah mengisi waktu Anda untuk mengetahui informasi menarik tentang Alasan Kacab Bank BUMN Diculik dan Dibunuh. Ikuti terus POS VIRAL agar Anda tidak ketinggalan informasi berita menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari news.detik.com
- Gambar Kedua dari kaltim.tribunnews.com
