Monday, October 13POS VIRAL
Shadow

Saksi Karyawati Ungkap Penyiksaan di Panti Jompo, 300 Squat Jump Sehari

Seorang karyawati panti jompo mengungkap pengalaman menyedihkan, dipaksa melakukan 300 squat jump setiap hari sebagai bentuk penyiksaan.

Saksi Karyawati Ungkap Penyiksaan di Panti Jompo, 300 Squat Jump Sehari

Pengakuannya menggemparkan publik dan memicu penyelidikan polisi untuk menegakkan keadilan. Korban juga menceritakan tekanan psikologis yang dialami selama bekerja. Kasus ini menjadi peringatan penting bagi institusi panti jompo untuk meningkatkan pengawasan.

Berikut ini POS VIRAL akan kami memberikan informasi menarik lainnya tentang tragedi memilukan yang terjadi di Panti Jompo.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Saksi Karyawati Tentang Penyiksaan

Seorang karyawati panti jompo di sebuah kota besar mengungkap pengalaman pilu selama bekerja di tempat tersebut. Ia mengaku disekap oleh pengelola panti dan dipaksa melakukan squat jump sebanyak 300 kali dalam sehari sebagai bentuk penyiksaan fisik. Pengakuan ini menjadi sorotan publik karena tindakan tersebut.

Korban menyampaikan cerita memilukan ini kepada media setelah berhasil melarikan diri dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Ia menjelaskan bahwa penyiksaan fisik ini dilakukan secara berulang dan menjadi rutinitas yang membuatnya trauma.

Pihak kepolisian telah membuka penyelidikan dan mengamankan saksi-saksi untuk menguatkan laporan korban. Penindakan tegas diharapkan dapat memberikan keadilan sekaligus melindungi para pekerja panti jompo dari tindakan sewenang-wenang seperti ini di masa mendatang.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Situasi Kerja dan Beban Fisik di Panti Jompo

Menurut keterangan korban, kondisi kerja di panti jompo tersebut sangat memberatkan. Selain diwajibkan melakukan pekerjaan fisik berat, karyawati tersebut juga harus menuruti perintah pengelola secara membabi buta. Pemaksaan squat jump 300 kali menjadi beban berat yang berdampak pada kesehatan fisik.

Tekanan psikologis juga dirasakan korban akibat disekap tanpa alasan jelas selama jam kerja. Ia kesulitan berkomunikasi dan bergerak bebas, sehingga menimbulkan stres berkepanjangan. Kondisi ini menambah derita yang dialami selama bekerja, bahkan sampai mengganggu kualitas hidupnya di luar panti.

Beberapa pekerja lain yang ditemui media menyatakan bahwa tekanan serupa juga dialami oleh mereka. Hal ini mengindikasikan adanya masalah sistemik dalam manajemen panti jompo tersebut yang harus segera diperbaiki demi kesejahteraan karyawan dan penghuni panti.

Baca Juga: Tragedi di Terminal Kalideres, Ibu dan Bayi Ditemukan Tewas di Dalam Musala

Tanggapan dan Langkah Dari Pengelola Panti

Tanggapan dan Langkah Dari Pengelola Panti

Pihak pengelola panti jompo yang dituduh melakukan penyiksaan memberikan pernyataan resmi menanggapi pengakuan korban. Mereka membantah telah melakukan kekerasan dan menyatakan bahwa latihan fisik seperti squat jump adalah bagian dari program kebugaran pekerja.

Pengelola berjanji akan bekerja sama dengan polisi untuk membantu proses investigasi dan mengklarifikasi kejadian. Mereka juga menegaskan komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta menjamin hak-hak karyawan terpenuhi.

Meski demikian, kalangan pekerja dan aktivis hak asasi manusia meminta pemerintah untuk mengaudit lebih ketat panti-panti jompo agar tidak ada lagi kasus kekerasan serupa. Perlindungan hak pekerja dan penghuni menjadi perhatian utama agar institusi tersebut benar-benar berfungsi.

Upaya Perlindungan Karyawan Panti Jompo

Kasus pilu ini menjadi peringatan penting bagi lembaga panti jompo dan instansi terkait tentang pentingnya perlindungan dan pengawasan ketat terhadap tenaga kerja. Diperlukan regulasi yang lebih jelas untuk mencegah penyiksaan fisik dan psikis serta menjamin hak-hak dasar setiap karyawan.

Organisasi pekerja dan lembaga pemerintah diharapkan dapat memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada korban serta meningkatkan mekanisme pengaduan yang mudah diakses. Edukasi tentang hak pekerja dan etika kerja juga harus cepat di cegah agar tidak terulang lagi.

Korban berharap pengalaman pahitnya dapat membuka mata semua pihak dan mendorong perubahan sistem demi lingkungan kerja yang manusiawi. Perlindungan karyawan panti jompo tidak hanya penting bagi pekerja tetapi juga untuk menjamin kualitas perawatan bagi para lansia yang menjadi penghuni panti.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari news.detik.com
  2. Gambar Kedua dari www.tribunnews.com
Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search