Saturday, October 25POS VIRAL
Shadow

Pria Di Jaksel Bunuh Kakak Ipar Dengan Palu Gara-Gara Menegur Saat Merokok​

Sebuah insiden tragis terjadi di Jalan Rawa Bambu II, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ketika seorang pria tewas bersimbah darah di rumah kontrakannya.

Pria Di Jaksel Bunuh Kakak Ipar Dengan Palu Gara-Gara Menegur Saat Merokok​

 

Korban, seorang pengemudi taksi, diduga dibunuh oleh adik iparnya sendiri menggunakan palu besi. Kejadian ini menyoroti bagaimana emosi sesaat dapat berujung pada tindak kekerasan fatal.Temukan rangkuman informasi menarik dan relevan lainnya di bawah ini yang dapat memperluas wawasan Anda hanya di .

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Peristiwa Berdarah di Pasar Minggu

Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Sabtu (25/10/2025) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB. Korban berinisial BSP (39), seorang pengemudi taksi, ditemukan tidak bernyawa di rumah kontrakannya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kondisi korban yang bersimbah darah mengindikasikan adanya kekerasan serius sebelum kematiannya.

Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela, menjelaskan bahwa korban tinggal bersama istri dan adik iparnya di rumah tersebut. Situasi domestik yang seharusnya harmonis justru berujung pada tindak pidana. Polisi segera melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari para saksi untuk mengungkap kronologi kejadian.

Dugaan awal mengarah pada adik ipar korban sebagai pelaku utama. Motif di balik pembunuhan ini diduga karena emosi yang tidak terkontrol. Keberadaan korban, istri, dan adik ipar di satu atap menjadi faktor penting dalam dinamika konflik yang berujung pada kekerasan.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Pemicu Emosi Dan Aksi Pembunuhan

Menurut keterangan saksi, insiden bermula ketika korban menegur adik iparnya, ARH (30), yang sedang merokok di dalam kamar. Istri korban, H (39), juga turut menegur sang adik. Teguran ini, yang seharusnya bersifat menasihati, justru memicu ketegangan di antara mereka.

Suasana semakin memanas saat korban berbicara dengan istrinya. Kalimat yang diucapkan korban, “Biarkan saja adikmu merokok di kamar nanti kita pindah saja dari rumah ini,” ternyata menyulut emosi pelaku. Kata-kata tersebut dianggap pelaku sebagai pemicu kemarahan yang tak tertahankan.

Dalam kondisi emosi yang meluap, pelaku ARH bergegas menuju kamar belakang dan mengambil palu besi. Tanpa ampun, ia langsung menghantam kepala kakak iparnya. Istri korban sempat berusaha melerai, namun tangannya ikut terkena hantaman palu, menunjukkan betapa membabi butanya serangan pelaku.

Baca Juga: 

Pelaku Melarikan Diri Dan Penangkapan

Pria Di Jaksel Bunuh Kakak Ipar Dengan Palu Gara-Gara Menegur Saat Merokok​

 

Korban meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka parah di bagian kepala. Setelah melancarkan aksinya, pelaku ARH segera melarikan diri melalui dapur, kemudian melompati pagar belakang rumah. Pelarian ini menunjukkan upaya pelaku untuk menghindari pertanggungjawaban atas perbuatannya.

Namun, pelarian pelaku tidak berlangsung lama. Ketua RT setempat, R (48), bersama seorang warga bernama N (49), yang sedang berjaga di pos ronda, memergoki pelaku yang berlari dengan wajah ketakutan. Kewaspadaan warga sekitar terbukti efektif dalam upaya penangkapan pelaku.

Melihat ada warga yang berteriak meminta tolong, Ketua RT R dan warga lain langsung melakukan pengejaran menggunakan sepeda motor. Pelaku berhasil diamankan tak lama kemudian dan langsung dibawa ke Polsek Pasar Minggu untuk dimintai keterangan. Proses penangkapan yang cepat ini merupakan hasil koordinasi baik antara warga dan aparat.

Pengakuan Pelaku Dan Barang Bukti

Di hadapan polisi, pelaku ARH akhirnya mengakui perbuatannya. Pengakuan ini memperkuat dugaan awal penyidik mengenai keterlibatannya dalam pembunuhan kakak iparnya. Proses hukum kini akan berlanjut sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Polisi juga berhasil menyita barang bukti berupa palu besi yang digunakan pelaku untuk melukai korban. Palu tersebut menjadi bukti kunci dalam kasus ini, menghubungkan pelaku secara langsung dengan tindak kejahatan. Barang bukti ini akan digunakan dalam persidangan untuk memperkuat dakwaan.

Motif awal pembunuhan ini diduga karena pelaku sudah lama memendam rasa kesal terhadap korban, yang sering memarahinya. Pada malam kejadian, emosi pelaku sudah sangat memuncak hingga berujung pada tindakan fatal. Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya mengelola emosi agar tidak berujung pada kekerasan.

Dapatkan berita viral, trending, dan cerita paling menarik lainnya, eksklusif hanya di Seputaran POS VIRAL sumber informasi terkini yang selalu terupdate.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari tvonenews.com
  2. Gambar Kedua dari liputan6.com
Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search