Kasus penyalahgunaan tembakau sintetis kembali mencuat setelah 12 siswa SMP di Kabupaten Serang, kedapatan membeli narkotika lewat Instagram.

Para pelajar yang masih duduk di bangku kelas 9 ini langsung mendapatkan pembinaan intensif dari Polsek Cikande sebagai langkah pencegahan dini. Berikut ini POS VIRAL akan memberikan informasi mengenai kasus 12 siswa SMP di Serang yang kedapatan membeli tembakau sintetis lewat media sosial.
Kasus Terungkap Dari Penemuan Barang Bukti di Sekolah
Keberadaan tembakau sintetis pertama kali mencurigakan setelah pihak Polsek Cikande menerima laporan mengenai temuan barang bukti di lingkungan sekolah. Polisi kemudian melakukan pendalaman untuk memastikan sumber dan pelaku yang terlibat.
Kapolsek Cikande, AKP Tatang, menjelaskan bahwa pemeriksaan awal mengarah pada sekelompok pelajar yang menunjukkan gelagat mencurigakan dan akhirnya mengakui keterlibatannya. Dari pemeriksaan tersebut, diketahui bahwa para siswa secara berkelompok membeli tembakau sintetis melalui metode patungan untuk mendapatkan barang haram tersebut.
Penemuan ini sontak mengejutkan pihak sekolah dan orang tua, mengingat para siswa yang terlibat merupakan remaja usia 14–15 tahun yang seharusnya fokus mempersiapkan kelulusan. Kasus ini sekaligus menjadi bukti bahwa peredaran narkotika kini kian dekat dengan dunia pendidikan melalui jalur digital.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Modus Pembelian Lewat Instagram Story Jane
Dalam pengakuannya kepada polisi, para siswa mengungkap bahwa transaksi dilakukan melalui akun Instagram bernama “Story Jane”, yang berlokasi di wilayah Kota Cilegon. Akun tersebut diduga menjadi salah satu jalur peredaran tembakau sintetis yang memanfaatkan platform digital untuk menjangkau pembeli, termasuk pelajar.
Model transaksi dilakukan sepenuhnya tanpa tatap muka. Setelah memilih produk dan melakukan pembayaran, para siswa menerima lokasi pengambilan barang melalui metode mapping atau petunjuk koordinat titik pengambilan. Teknik ini lazim digunakan pengedar untuk menghindari interaksi langsung dengan pembeli sekaligus menyulitkan pelacakan aparat.
Para pelajar tersebut kemudian menjemput paket yang sudah diletakkan di sebuah titik di kawasan Ciwandan, Kota Cilegon. Lokasi yang relatif jauh dari sekolah mereka menunjukkan bahwa para remaja ini cukup terencana dalam menjalankan aksinya, meski tetap berada di bawah pengawasan aparat.
Baca Juga: Bos Judi China Penguasa Market Asia Ditangkap, Transaksi Capai 6,3 Triliun!
Langkah Cepat Polisi Fokus Pada Pembinaan Bukan Pemidanaan

Menindaklanjuti temuan tersebut, Polsek Cikande segera memanggil pihak sekolah serta orang tua para siswa. Mengingat para pelaku masih berstatus anak di bawah umur, kepolisian memilih langkah pembinaan daripada proses hukum.
Menurut AKP Tatang, pendekatan pembinaan dipilih untuk meminimalkan dampak sosial dan psikologis terhadap para pelajar, sekaligus mencegah mereka terjerumus lebih jauh. Langkah ini juga sejalan dengan upaya kepolisian dalam memberikan edukasi, bukan hanya penindakan.
Selama satu minggu berturut-turut, para pelajar mengikuti pembinaan rohani dan mental (Binrohtal) di lingkungan sekolah. Kegiatan ini diarahkan untuk memperkuat karakter, memperbaiki perilaku, serta menanamkan kesadaran tentang bahaya narkotika. Polisi berharap pembinaan ini dapat menjadi titik balik bagi para siswa agar tidak lagi terlibat dalam aktivitas serupa.
Respons Tegas Dari Sekolah dan Peringatan Terakhir
Selain pembinaan dari pihak kepolisian, pihak sekolah mengambil langkah disiplin internal. Dengan memberikan surat peringatan terakhir kepada seluruh siswa yang terlibat. Sekolah menegaskan bahwa tindakan ini merupakan kesempatan terakhir bagi mereka untuk memperbaiki diri.
Pihak sekolah juga mengingatkan bahwa para siswa tersebut kini duduk di kelas 9 dan akan menghadapi kelulusan dalam empat bulan ke depan. Bila mereka kembali terlibat pelanggaran berat terutama terkait narkotika sekolah tidak akan ragu untuk mengeluarkan mereka.
Langkah tegas ini diambil sebagai bentuk komitmen sekolah dalam menjaga lingkungan pendidikan tetap bersih dan aman dari pengaruh narkotika, sekaligus memastikan siswa lain tidak mengikuti jejak yang sama.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.
