Militer Myanmar kembali melakukan operasi besar dengan menggerebek pusat penipuan daring scam online dan judi online di kawasan perbatasan Myanmar–Thailand.

Operasi ini berujung pada penangkapan 346 warga negara asing WNA yang diduga terlibat dalam jaringan kriminal tersebut. Berikut ini POS VIRAL akan memberikan informasi terbaru mengenai penggerebekan pusat scam dan judi online di perbatasan Myanmar–Thailand.
Shwe Kokko Kota Resor Untuk Aktivitas Ilegal
Shwe Kokko, yang terletak di perbatasan Myanmar–Thailand, telah lama menjadi sorotan internasional karena aktivitas ilegal yang marak.Kawasan ini disebut sebagai “kota resor” bagi perjudian, perdagangan narkoba, prostitusi, dan penipuan daring.
Menurut laporan pemerintah junta Myanmar, kompleks ini dikelola oleh perusahaan Yatai milik She Zhijiang, seorang pengusaha berdarah China-Kamboja yang pernah ditangkap di Thailand pada 2022 dan diekstradisi ke China pada pekan lalu.
She Zhijiang dan perusahaannya sebelumnya masuk dalam daftar sanksi Amerika Serikat dan Inggris karena dugaan mengelola jaringan kriminal lintas negara. Media pemerintah Myanmar menyebutkan, She telah mengubah desa perbatasan menjadi pusat industri ilegal yang menyasar korban di seluruh dunia.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Operasi Penggerebekan dan Penangkapan 346 WNA
Pada Selasa pagi, militer Myanmar memasuki kompleks Shwe Kokko untuk melakukan operasi penggerebekan. Aparat berhasil menangkap 346 warga asing yang tengah diselidiki terkait aktivitas scam online dan judi online. Selain penangkapan tersebut, militer juga menyita hampir 10.000 ponsel yang digunakan dalam kegiatan penipuan daring.
Operasi ini merupakan bagian dari rangkaian tindakan militer Myanmar sejak Februari, yang ditujukan untuk menutup berbagai pusat scam dan judol di perbatasan. Pada Oktober lalu, junta militer juga mengumumkan penggerebekan di KK Park, pusat scam lain yang tidak jauh dari Shwe Kokko. Lebih dari 600 bangunan di kawasan itu sedang dibongkar sebagai bagian dari pembersihan wilayah ilegal.
Baca Juga: Viral! Emak-Emak Geruduk Pembully Putrinya yang Masih SMP
Tekanan Internasional dan Peran China

China, sebagai pendukung utama junta Myanmar, disebut semakin geram karena banyak warganya menjadi korban sekaligus pelaku penipuan daring di wilayah perbatasan. Tekanan Beijing diyakini menjadi salah satu faktor utama di balik penggerebekan besar-besaran yang dilakukan militer Myanmar sejak awal tahun.
Operasi ini tidak hanya menjadi langkah penegakan hukum, tetapi juga memiliki dimensi politik. Analis menilai tindakan militer bisa dipandang sebagai kampanye propaganda untuk menunjukkan komitmen junta terhadap penegakan hukum dan menjaga citra internasional, sambil tetap melindungi kepentingan ekonomi kelompok bersenjata pro-junta yang menguasai wilayah tersebut.
Dampak dan Skala Industri Scam Online
Sejak kudeta militer pada 2021 yang memicu perang sipil di Myanmar, kawasan perbatasan menjadi lahan subur bagi sindikat penipuan daring dan perjudian ilegal. Ribuan orang, termasuk korban perdagangan manusia dari luar negeri, direkrut untuk bekerja di industri ini. Laporan PBB menyebutkan, korban scam online di Asia Tenggara dan Asia Timur kehilangan hingga 37 miliar dolar AS sepanjang 2023.
Operasi besar yang dimulai Februari telah memulangkan sekitar 7.000 tersangka pelaku penipuan. Thailand pun merespons dengan menerapkan blokade internet lintas perbatasan untuk mencegah aktivitas scam online terus berkembang.
Militer Myanmar dan Upaya Mengendalikan Wilayah
Dalam pernyataannya, militer Myanmar menuding kelompok oposisi bersenjata memberikan perlindungan bagi pusat-pusat penipuan dan judol. Operasi penggerebekan diklaim dilakukan setelah aparat berhasil merebut kembali sejumlah wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok bersenjata.
Militer menegaskan bahwa penggerebekan ini tidak hanya menindak aktivitas ilegal, tetapi juga sebagai upaya menjaga keamanan, stabilitas, dan integritas wilayah perbatasan. Meski begitu, para analis menyoroti bahwa kepentingan ekonomi kelompok bersenjata tetap menjadi faktor yang memengaruhi jalannya operasi tersebut.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.
