Seorang pemuda yang mengaku anak Propam dan membawa mobil barang bukti membuat warga heboh di media sosial.

Sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang pria yang diduga memakai mobil barang bukti milik polisi untuk bepergian. Ia bahkan mengaku sebagai anak anggota Propam Polda Metro Jaya. Insiden ini memicu perdebatan soal dugaan penyalahgunaan wewenang dan etika aparat.
Temukan rangkuman informasi menarik dan paling terviral lainnya di bawah ini yang dapat memperluas wawasan Anda hanya di POS VIRAL.
Klaim Anak Propam Dan Penggunaan Mobil Barang Bukti
Video yang viral di media sosial menunjukkan seorang pria berpenampilan rapi mengaku mengendarai mobil barang bukti milik Polsek. Ia bahkan memperlihatkan surat resmi terkait status mobil tersebut. Pengakuan itu memicu kebingungan dan kemarahan publik.
Pria tersebut mengklaim bahwa mobil barang bukti tersebut dipinjamkan oleh ayahnya, yang ia sebut sebagai anggota Propam di Polda Metro Jaya. Pernyataan ini sontak menjadi sorotan utama, menimbulkan pertanyaan besar mengenai prosedur peminjaman barang bukti dan keterlibatan anggota kepolisian dalam praktik semacam itu.
Dalam video, terlihat pula interaksi pria tersebut dengan orang lain yang merekam. Perekam video sempat menanyakan kebenaran klaim tersebut, dan pria itu dengan percaya diri menimpali, “Iya konfirmasi, konfirmasi aja, jangan ngecek-ngecek juga.” Dialog ini semakin memperkuat kesan arogansi dan merasa kebal hukum.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Penyebab Viral Dan Dugaan Cekcok di Mal
Narasi yang beredar menyertai video viral tersebut menjelaskan bahwa insiden ini bermula dari sebuah cekcok. Pria yang mengaku anak anggota Propam itu terlibat adu argumen dengan sejumlah orang yang diduga adalah debt collector. Kejadian ini berlangsung di area parkiran salah satu mal di Bogor, yang menambah dramatisasi situasi.
Meskipun detail cekcok tidak disebutkan secara rinci, kejadian di tempat publik seperti mal dan melibatkan debt collector semakin memperbesar kemungkinan adanya pelanggaran hukum. Publik mempertanyakan mengapa barang bukti kepolisian bisa terlibat dalam insiden pribadi semacam itu.
Insiden ini menjadi viral karena gabungan beberapa faktor: klaim sebagai anak pejabat kepolisian, penggunaan mobil barang bukti, dan insiden di tempat publik. Kombinasi elemen-elemen ini menciptakan sebuah narasi yang menarik perhatian luas dan memicu berbagai reaksi dari warganet.
Baca Juga:
Penjelasan Dari Polda Metro Jaya

Menanggapi kegaduhan yang terjadi, Polda Metro Jaya akhirnya buka suara. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, membenarkan adanya video tersebut. Pihak kepolisian menyatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengklarifikasi fakta-fakta di balik insiden ini dan mencari tahu siapa sosok pria tersebut.
Polda Metro Jaya menekankan bahwa prosedur peminjaman barang bukti memiliki aturan yang ketat dan tidak sembarangan. Setiap barang bukti berada di bawah pengawasan ketat dan hanya dapat digunakan untuk kepentingan penyelidikan atau pengadilan. Pelanggaran prosedur ini akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian. Ia juga memastikan bahwa jika terbukti ada anggota yang menyalahgunakan wewenang, institusi akan menindak tegas sesuai aturan.
Dampak Dan Harapan Publik
Insiden ini telah menimbulkan keraguan publik terhadap integritas beberapa oknum di institusi kepolisian. Kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum bisa tergerus jika kasus semacam ini tidak ditangani dengan serius dan transparan. Publik mengharapkan penegakan hukum yang adil tanpa pandang bulu.
Masyarakat menuntut agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan transparan, tanpa adanya upaya menutup-nutupi fakta. Siapapun yang terlibat, baik itu pria yang mengemudikan mobil maupun oknum anggota kepolisian yang diduga terlibat, harus dimintai pertanggungjawaban. Ini penting untuk menjaga marwah kepolisian.
Harapan terbesar publik adalah adanya tindakan tegas dan sanksi yang jelas bagi pelaku dan semua pihak yang terlibat. Kasus ini harus menjadi pelajaran berharga agar penyalahgunaan wewenang tidak terulang kembali, serta untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Dapatkan berita Viral lainnya dan cerita menarik secara eksklusif serta informasi terkini tentang Jakarta hanya di Info Kejadian Jakarta.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari jateng.tribunnews.com
- Gambar Kedua dari tribunnews.com
