Thursday, December 11POS VIRAL
Shadow

Heboh Beras Rp 60 Ribu Per Kg Menteri Pertanian Akhirnya Klarifikasi

Menteri Pertanian akhirnya memberikan klarifikasi terkait unggahan viral soal beras seharga Rp 60 ribu per kilogram.

Heboh Beras Rp 60 Ribu Per Kg Menteri Pertanian Akhirnya Klarifikasi

Media sosial heboh soal bantuan Kementan untuk korban bencana di Sumatera. Unggahan viral menampilkan 21.874 kg senilai Rp 1,3 miliar, memicu pertanyaan publik soal harga beras seolah Rp 60.000 per kg. Menanggapi polemik, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui adanya kekeliruan penulisan.

Temukan rangkuman informasi menarik dan paling terviral lainnya di bawah ini yang dapat memperluas wawasan Anda hanya di .

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Kekeliruan Angka Yang Membingungkan Publik

Rincian bantuan yang tersebar luas itu sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Banyak yang merasa janggal dengan perhitungan matematis yang menunjukkan harga beras per kilogram mencapai angka yang jauh di atas harga pasar wajar. Angka 21.874 kg dengan total nilai Rp 1,3 miliar memang secara matematis akan menghasilkan harga sekitar Rp 60.000 per kilogram.

Ketidakwajaran harga ini memicu spekulasi dan kritik pedas dari berbagai pihak. Masyarakat mempertanyakan transparansi dan efisiensi penyaluran bantuan, terutama di tengah kondisi sulit yang dihadapi para korban bencana. Tentu saja, angka yang tertera tanpa konteks yang jelas menimbulkan kebingungan massal dan kekecewaan publik.

Merespons kegaduhan ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman segera menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Ia mengakui adanya kesalahan dalam penyajian data, menegaskan bahwa angka yang beredar luas tersebut tidak mencerminkan fakta sebenarnya. Pernyataan maaf ini diharapkan dapat meredakan keresahan yang terjadi.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Klarifikasi Kementan, Kesalahan Penulisan Satuan

Dalam konferensi pers yang diadakan di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025), Mentan Amran menjelaskan inti permasalahannya. ​Menurutnya, angka 21.874 bukanlah volume beras dalam satuan kilogram, melainkan merujuk pada jumlah paket bantuan yang disalurkan kepada korban bencana.​ Ini adalah detail krusial yang terlewatkan.

Setiap paket bantuan beras, jelas Amran, berisi 5 kilogram. Jadi, jika angka 21.874 tersebut adalah jumlah paket, maka total volume beras yang disalurkan sebenarnya jauh lebih besar. Kesalahan fatal terletak pada penulisan satuan “kg” setelah angka 21.874, yang seharusnya adalah “paket”.

Dengan klarifikasi ini, perhitungan harga beras yang viral sebesar Rp 60.000/kg dipastikan keliru dan tidak valid. Amran menegaskan bahwa harga beras yang sebenarnya jauh lebih rasional dan sesuai dengan standar yang berlaku. Ini adalah upaya untuk meluruskan informasi yang salah dan mencegah penyebaran berita hoaks.

Baca Juga: 

Reaksi Cepat Menghadapi Informasi Viral

Heboh Beras Rp 60 Ribu Per Kg Menteri Pertanian Akhirnya Klarifikasi

Menteri Amran mengungkapkan segera mengambil tindakan setelah mengetahui unggahan itu viral di media sosial. Ia langsung menghubungi Sekretaris Jenderal Kementan Suwandi dan Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy di tengah malam untuk membahas situasi. Respons cepat ini menunjukkan keseriusan Kementan menangani misinformasi.

“Tengah malam aku telepon Sekjen dua-dua. Bahayanya salah tulis saja, salah satuannya,” ujar Amran, menggambarkan urgensi situasi tersebut. Ia menekankan pentingnya mengoreksi kesalahan penulisan satuan ini sesegera mungkin agar tidak menimbulkan kesalahpahaman lebih lanjut di masyarakat.

Instruksi tegas diberikan kepada jajarannya untuk segera menyampaikan klarifikasi kepada publik. Amran berharap informasi yang benar dapat tersebar luas dengan cepat, sehingga masyarakat tidak lagi kebingungan atau termakan oleh informasi yang tidak akurat. Ini adalah pelajaran penting tentang akurasi data dalam komunikasi publik.

Pelajaran Dari Sebuah Kekhilafan Manusia Biasa

Mentan Amran dengan rendah hati mengakui kekhilafan ini sebagai bagian dari kesalahan manusiawi. “Maafkan aku karena aku manusia biasa, pasti ada khilaf,” katanya, menunjukkan sikap transparansi dan akuntabilitas. Pengakuan ini dapat membangun kembali kepercayaan publik yang sempat terguncang.

Pentingnya niat baik dalam penyaluran bantuan juga ditekankan oleh Amran. Meskipun terjadi kesalahan teknis dalam penulisan, ia memastikan bahwa tujuan utama bantuan adalah untuk meringankan beban korban bencana. “Tetapi yang terpenting niat merah putih,” ujarnya, merujuk pada semangat kebangsaan dan kepedulian.

Insiden ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, terutama lembaga pemerintah, akan krusialnya ketelitian dalam setiap detail informasi yang disampaikan kepada publik. Sebuah kesalahan kecil dalam penulisan satuan dapat berdampak besar dan memicu kehebohan yang tidak perlu. Akurasi data adalah kunci untuk membangun kepercayaan.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari detik.com
  2. Gambar Kedua dari viralfirstnews.fun
Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search