Temukan rangkuman informasi menarik dan paling terviral lainnya di bawah ini yang dapat memperluas wawasan Anda hanya di POS VIRAL.
Awal Mula Insiden Dan Kemarahan Warganet
Video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria meluapkan emosinya karena nenek yang ingin membeli roti ditolak bayar tunai. Pria itu menyayangkan kebijakan toko yang hanya menerima pembayaran non-tunai.
Transaksi non-tunai seperti e-wallet atau QRIS memang menjadi pilihan banyak gerai makanan karena dianggap efisien. Namun, hal ini menyulitkan sebagian masyarakat yang masih mengandalkan uang tunai, seperti nenek dalam video tersebut.
Pria bernama Arlius Zebua, melalui akun TikTok @arlius_zebua, mengunggah momen tersebut dan melayangkan somasi terbuka kepada Roti O. Ia kesal karena toko tersebut menolak pembayaran tunai, apalagi dari seorang lansia.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo Nikmati Keseruan Nonton Bola, Akses Tanpa Batas, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Argumen Dan Kontroversi Di Media Sosial
Dalam video yang viral, Arlius menegaskan bahwa pembayaran tunai seharusnya tetap diterima oleh toko. Ia mempertanyakan bagaimana para lansia yang mungkin tidak memiliki QRIS bisa bertransaksi.
“Uang cash (tunai) itu harus kalian terima, masa harus QRIS. Nenek-nenek itu kan nggak ada QRIS-nya, gimana? Udah kalian telepon dulu bos kalian!” ujar Arlius. Kejadian ini membuat videonya ditonton 1,7 juta kali dan mengundang berbagai komentar.
Kontroversi pun merebak. Banyak warganet menyayangkan sikap Roti O, bahkan ada yang menuding toko tersebut melanggar Pasal 23 dan Pasal 33 Ayat (2) UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang. Di sisi lain, sebagian warganet membela pegawai toko yang hanya menjalankan Standard Operating Procedure (SOP).
Baca Juga: Lisa Mariana–Aura Kasih Terseret, Ini Penyebab Ridwan Kamil Digugat Sang Istri
Pembelaan Karyawan Dan Klarifikasi Roti O
Beberapa warganet memberikan perspektif berbeda, membela karyawan yang mungkin berada dalam posisi sulit. Mereka menjelaskan bahwa banyak tempat kerja menerapkan sistem cashless payment dan karyawan bisa disalahkan jika menerima tunai.
“Mohon maaf banget pak. Tempat kerjaku juga sistemnya cashless payment (pembayaran non-tunai). Kalau kita yang bayarin malah kita yang kena pak (bisa dikira cheating sama atasan). Mungkin karyawannya juga takut,” tulis seorang warganet.
Menanggapi kegaduhan ini, Roti O akhirnya mengunggah klarifikasi di akun Instagram resmi mereka. Mereka menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan melakukan evaluasi internal terkait pelayanan.
Evaluasi Dan Tujuan Pembayaran Non-Tunai
Roti O menjelaskan bahwa penggunaan aplikasi dan transaksi non-tunai di gerai mereka bertujuan untuk memberikan kemudahan. Selain itu, sistem ini juga menawarkan berbagai promo dan potongan harga bagi pelanggan setia.
“Penggunaan aplikasi dan transaksi non-tunai di outlet kami bertujuan untuk memberikan kemudahan serta memberikan berbagai promo dan potongan harga bagi pelanggan setia kami,” tulis akun @rotio.indonesia.
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi pelaku usaha untuk mempertimbangkan inklusivitas dalam sistem pembayaran mereka. Meskipun efisien, pembayaran non-tunai tidak boleh mengesampingkan kelompok masyarakat yang masih mengandalkan tunai, terutama para lansia.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.
