Kesedihan seorang ibu yang meminta putrinya dibebaskan dari penjara Palestina adalah pemandangan yang lazim di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Ibu-ibu ini sering kali menghabiskan berjam-jam berdiri di luar penjara, menunggu untuk bertemu dengan putri mereka atau untuk mendengar kabar terbaru tentang mereka. Mereka sering kali lelah, putus asa, dan marah.
Ibu Palestina meminta putrinya dibebaskan dari penjara
Salah satu ibu yang mengalami kesedihan ini adalah Suha Abu Hamdan. Putrinya, Israa Abu Hamdan, telah dipenjara di Israel selama tiga tahun karena dituduh melemparkan batu ke arah tentara Israel. Suha mengatakan bahwa dia tidak percaya bahwa putrinya bersalah dan bahwa dia telah dianiaya oleh tentara Israel.
“Saya ingin putri saya dibebaskan,” kata Suha. “Dia tidak bersalah. Dia adalah seorang anak yang baik dan dia tidak pantas dipenjara.”
Suha bukan satu-satunya ibu yang mengalami Kesedihan Seorang Ibu ini. Ada ribuan ibu Palestina yang telah kehilangan anak-anak mereka ke penjara Israel. Banyak dari ibu ini percaya bahwa anak-anak mereka telah dianiaya atau dihukum secara tidak adil.
Pada tahun 2023, ada lebih dari 4.000 tahanan Palestina di penjara Israel. Banyak dari tahanan ini adalah remaja atau anak-anak. Tahanan Palestina sering kali ditahan tanpa tuduhan atau diadili dalam persidangan yang tidak adil yang membuat Kesedihan Seorang Ibu menjadi semakin terasa.
Kasus-kasus seperti Israa Abu Hamdan telah memicu kemarahan dan kecaman internasional. Banyak orang yang percaya bahwa Israel menggunakan penahanan sebagai alat untuk menekan rakyat Palestina.
Pemerintah Israel membela penahanannya terhadap tahanan Palestina, mengatakan bahwa mereka diperlukan untuk menjaga keamanan negara. Namun, para kritikus mengatakan bahwa penahanan ini tidak hanya tidak efektif, tetapi juga kejam dan tidak manusiawi menurut post viral.
Bagaimana Tindakan Pemerintah Terhadap Putri Suha
Tindakan pemerintah terhadap putri Suha, Israa Abu Hamdan, telah dikritik oleh banyak orang. Para kritikus mengatakan bahwa penahanannya tidak adil dan merupakan bentuk penindasan terhadap rakyat Palestina.
Pemerintah Israel mengatakan bahwa Israa Abu Hamdan ditangkap karena melemparkan batu ke arah tentara Israel. Namun, Suha Abu Hamdan, ibu Israa, mengatakan bahwa putrinya tidak bersalah dan bahwa dia telah dianiaya oleh tentara Israel.
Israa Abu Hamdan ditahan di penjara Israel selama tiga tahun. Selama waktu itu, dia sering mengeluh tentang kondisi di penjara, termasuk makanan yang buruk, perawatan medis yang buruk, dan pelecehan oleh penjaga.
Pada tahun 2023, Israa Abu Hamdan dibebaskan dari penjara. Dia disambut oleh Kesedihan Seorang Ibu dan keluarga besarnya.
Pembebasan Israa Abu Hamdan disambut dengan sukacita oleh banyak orang Palestina. Namun, pembebasannya juga menyoroti masalah penahanan Palestina yang terus-menerus.
Pada tahun 2023, ada lebih dari 4.000 tahanan Palestina di penjara Israel. Banyak dari tahanan ini adalah remaja atau anak-anak. Tahanan Palestina sering kali ditahan tanpa tuduhan atau diadili dalam persidangan yang tidak adil.
Berita viral hari ini seperti Israa Abu Hamdan telah memicu kemarahan dan kecaman internasional. Banyak orang yang percaya bahwa Israel menggunakan penahanan sebagai alat untuk menekan rakyat Palestina.
Pemerintah Israel membela penahanannya terhadap tahanan Palestina, mengatakan bahwa mereka diperlukan untuk menjaga keamanan negara. Namun, para kritikus mengatakan bahwa penahanan ini tidak hanya tidak efektif, tetapi juga kejam dan tidak manusiawi.
Pada tahun 2023, Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengeluarkan laporan yang mengkritik penahanan Palestina oleh Israel. Laporan tersebut mengatakan bahwa penahanan ini “tidak adil” dan “tidak manusiawi”.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa Israel telah gagal untuk membuktikan bahwa penahanan Palestina diperlukan untuk menjaga keamanan negara.
Alasan Kenapa Putri Suha, Israa Abu Hamdan Di tanggap Israel
• Putri Suha Israa Abu Hamdan adalah seorang aktivis Palestina yang terlibat dalam gerakan perlawanan terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dia mungkin ditangkap karena dianggap sebagai ancaman oleh Israel, yang sering melakukan penangkapan sewenang-wenang terhadap warga Palestina yang dianggap terlibat dengan Hamas atau kelompok militan lainnya.
• Putri Suha Israa Abu Hamdan adalah salah satu penghuni di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, yang menjadi sasaran penggusuran paksa oleh Israel. Dia mungkin ditangkap karena berpartisipasi dalam protes damai melawan penggusuran tersebut, yang dianggap sebagai tindakan ilegal oleh Israel. Penggusuran ini merupakan salah satu pemicu eskalasi konflik antara Israel dan Palestina yang terjadi pada Mei 2021.
• Putri Suha Israa Abu Hamdan adalah seorang jurnalis atau aktivis media yang melaporkan situasi di Palestina, khususnya di Jalur Gaza, yang menjadi sasaran serangan udara Israel. Dia mungkin ditangkap karena melanggar aturan sensor atau larangan mengakses informasi oleh tindakan Israel, yang mengklaim bahwa media Palestina adalah propaganda atau alat Hamas. Serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza juga merupakan bagian dari konflik yang memanas pada Mei 2021.
• Putri Suha, Israa Abu Hamdan adalah seorang wanita Palestina yang ditangkap oleh pasukan Israel pada 7 Oktober 2023, saat terjadi konflik bersenjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Alasan penangkapannya tidak diketahui secara pasti, tetapi ada dugaan bahwa dia terlibat dalam aktivitas militan atau protes melawan pendudukan Israel.
Kasus Lain Yang Di Lakukan Israel Terhadap Penduduk Palestina
Sebenarnya jika kita mencari tahu dan menelusuri banyak sekali kejahatan yang dilakukan oleh negara israel terhdap Palestina. Bahkan negara kejam yang satu ini selalu membuat pertumpahan dara terjadi di negara Palestina. Bahkan negara palestina yang di ambang ke hancuran masi terus menerima perlakuan yang tidak adil dari negara yang satu ini.
• Abdullah Yousef Abu Hamdan adalah seorang pria Palestina yang tewas oleh tembakan tentara Israel pada 22 Mei 2023, saat terjadi invasi militer Israel ke kamp pengungsi Balata, dekat Nablus, di Tepi Barat . Dia adalah salah satu dari tiga orang Palestina yang tewas dalam insiden tersebut, yang juga melukai empat orang lainnya. Tentara Israel juga meledakkan tiga rumah Palestina dan mencegah ambulans untuk menolong korban. Tidak diketahui apakah Abdullah Yousef Abu Hamdan memiliki hubungan keluarga dengan Putri Suha, Israa Abu Hamdan.
Baca Juga : Konflik Di Balik Israel Dan Palestina Semakin Memanas
Tanggapan Masyarakat Terhadap Kasus Putri Suha
Banyak masayarakat yang marah akibat perbutan tentara israel yang satu ini. Bahkan tindakan ini di anggap merugikan satu pihak sajah. Bahkan dukungan demi dukungan di berikan oleh berbagai negara terhadap negara yang satu ini. Pemerintah Indonesia menjadi salah satu negara yang mendukung Palestina ini.
Semua bantuan berupa bahan pangan dan juga bantuan berupa balah tentara dan persedian senjata juga. Tetapi negara terkutuk Israel tetap sajah ingin menguasai, wilayah israel yang satu ini. Dengan segalah upaya di lakukan oleh negara israel untuk mengusir pergi negara palestina dari wilayah nya. Kasus israel membuat pertumpahan darah bukan hanya kali ini sajah terjadi viralfirstnews.com.
[…] Baca Juga : Kesedihan Seorang Ibu Meminta Putrinya Di Bebaskan Dari Penjara Israel […]
[…] Baca Juga : Kesedihan Seorang Ibu Meminta Putrinya Di Bebaskan Dari Penjara Israel […]