Sebuah pulau terpencil di Shetland, Skotlandia merayakan Hari Tahun Baru tradisionalnya, dua minggu setelah bagian lain dunia.
Dalam keriuhan perayaan Tahun Baru yang dirayakan secara global pada 1 Januari, terdapat sebuah pulau terpencil di Shetland, Skotlandia, yang mempunyai cara dan tradisi unik dalam menyambut Tahun Baru. Pulau Foula, yang dihuni oleh kurang dari 40 orang, merayakan Tahun Barunya pada 13 Januari, dua minggu setelah sebagian besar dunia mengucapkan selamat tinggal pada tahun yang lalu.
Keberadaan Foula dan tradisinya ini tidak hanya menarik tetapi juga menunjukkan bagaimana adat dan cara hidup dapat terus lestari di tengah kemajuan zaman.
Latar Belakang Pulau Foula
Pulau Foula adalah salah satu pulau yang terisolasi di Shetland. Terletak sekitar 16 mil dari daratan utama. Dengan populasi yang sangat kecil, pulau ini menawarkan suasana yang hampir seperti kembali ke masa lalu, di mana kehidupan sederhana dan kearifan lokal masih mendominasi.
Foula memiliki luas kurang dari lima mil, dan dihuni oleh komunitas yang dekat, di mana setiap individu memiliki peranan penting dalam pemeliharaan tradisi dan kelangsungan hidup pulau tersebut.
Pulau ini dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan dan lanskap yang dramatis, yang menjadikannya tempat yang sempurna untuk pelarian dari kesibukan kehidupan modern. Masyarakat di Foula tidak sepenuhnya mengadopsi kalender Gregorian.
Tetapi lebih memilih untuk mengikuti beberapa tradisi kalender Julian, yang membuat mereka merayakan Tahun Baru agak terlambat. Memberi nuansa yang sangat berbeda dibandingkan dengan tempat lain di dunia.
Perayaan Tahun Baru di Foula
Merayakan Tahun Baru pada 13 Januari di Foula merupakan bagian dari tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad. Penduduk pulau ini merayakan Natal pada 6 Januari dan Tahun Baru dua minggu kemudian. Tradisi ini menggarisbawahi cara unik komunitas ini menghargai waktu, di mana perayaan bukan hanya soal tanggal, tetapi juga unsur spiritual dan komunitas.
Salah satu aspek menarik dari perayaan ini adalah bagaimana masyarakat lokal merayakannya dengan kegiatan yang lebih intim. Mereka tidak terburu-buru dalam menyambut tahun baru, tetapi mempersiapkan perayaan dengan cara yang khas, di mana biasanya acara berfokus pada keluarga dan pertemuan dekat. Robert Smith, salah satu penduduk pulau, menjelaskan bahwa kebiasaan mereka lebih bersifat komunitas dan merayakan kebersamaan adalah bagian dari tradisi mereka.
Acara Tahun Baru di pulau ini biasanya melibatkan berkumpulnya seluruh anggota keluarga dan teman, di mana mereka saling mengunjungi, berbagi cerita, serta merayakan dengan musik dan makanan tradisional.
Musik menjadi bagian penting dalam perayaan, di mana penduduk sering bermain alat musik seperti gitar dan mandolin. Atmosfer lebih lebih intim dibandingkan merayakan dengan cara komersial yang biasa terlihat di kota-kota besar.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Simbolisme Tahun Baru di Foula
Perayaan Tahun Baru di Foula juga memiliki muatan simbolis yang mendalam. Hari-hari menjelang Tahun Baru dikenal sebagai waktu refleksi, kesempatan untuk memperbaharui diri dan menetapkan harapan untuk tahun yang akan datang. Penduduk di Foula percaya bahwa tahun baru adalah momen untuk berfokus pada hal-hal positif dan penanaman niat baik untuk masa depan. Pekerjaan pertanian, berkebun, atau kegiatan lain yang dianggap membawa keberuntungan dijadikan sebagai simbol harapan dan usaha menuju pertumbuhan pribadi dan komunitas.
Robert Smith menyatakan, “Kami mencoba melakukan sedikit dari segala sesuatu yang ingin kami capai dalam setahun ke depan. Ini adalah simbol usaha untuk mendapatkan keberuntungan dalam segala hal yang kami lakukan”. Dengan demikian, perayaan ini bukan hanya sekadar perayaan di tanggal tertentu. Tetapi juga sebuah janji untuk terus berusaha dan mengembangkan diri.
Baca Juga:
Tradisi dan Kehidupan Sehari-hari di Foula
Salah satu hal yang membuat Foula menarik adalah cara hidup warganya yang mengedepankan tradisi. Meskipun tergolong modern, penduduk tetap menghormati cara hidup yang sudah ada sejak lama. Penduduk Foula lebih sering menggunakan kalender Julian, yang mengakibatkan mereka merayakan beberapa festival. Termasuk Tahun Baru, pada tanggal yang berbeda dari kalender umum.
Foula juga memiliki tata kehidupan yang sangat sederhana. Masyarakatnya biasanya terlibat dalam berbagai pekerjaan, mulai dari pertanian, perikanan, hingga kerajinan tangan. Selain itu, mereka juga saling membantu dalam kegiatan sehari-hari, menjadikan kehidupan di pulau ini terasa saling terhubung. Dalam interaksi sehari-hari, penduduk berbagi tugas dan tanggung jawab, menegaskan semangat komunitas yang kental.
Keberlanjutan Tradisi di Era Modern
Menyambut Tahun Baru di Foula juga menyajikan perspektif menarik tentang ketahanan budaya di era globalisasi. Dalam dunia yang semakin cepat ini, di mana banyak tradisi mulai pudar, komunitas kecil seperti Foula tetap berpegang teguh pada kearifan lokal mereka. Mereka menunjukkan bahwa dengan kesederhanaan hidup, sambil tetap saling menghargai, suatu komunitas dapat mempertahankan identitas budaya mereka.
Masyarakat Foula mengadopsi cara hidup yang seimbang dengan lingkungan sekitarnya. Mereka memanfaatkan sumber daya alam tanpa berlebihan, dan fokus pada keberlanjutan. Misalnya, penggunaan energi terbarukan melalui turbin angin dan panel surya di pulau menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Sehingga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan tidak merusak lingkungan.
Pengaruh Pulau Terpencil kepada Dunia Luar
Sekalipun pulau ini kecil dan terisolasi, namun cara hidup masyarakat Foula dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang di dunia. Dalam konteks dunia yang semakin serba cepat dan komersial saat ini, kehidupan di Foula menunjukkan bagaimana keinginan untuk kembali ke akar dan menghargai tradisi dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Terkadang, kesederhanaan yang lambat menjadi lebih berharga ketimbang kehidupan modern yang serba cepat dan terkadang efisien.
Kisah Foula dapat menjadi pelajaran tentang pentingnya menghargai waktu dan menjaga hubungan antar anggota masyarakat. Dalam masyarakat yang saling bergantung dan saling menghormati, kualitas hidup dapat meningkat sekaligus membangun kenangan yang tak terlupakan.
Kesimpulan
Merayakan Tahun Baru pada 13 Januari di Pulau Foula adalah cerminan dari identitas budaya yang kaya dan kebersamaan yang erat di dalam komunitas kecil. Dengan setiap momen yang dihabiskan untuk merayakan keberadaan satu sama lain, mereka tidak hanya merayakan pergantian tahun, tetapi juga memperkuat ikatan antar anggota masyarakat. Melalui tradisi unik ini, Pulau Foula mengingatkan kita akan esensi sejati dari perayaan
bukan semata-mata tentang tanggal, tetapi tentang orang-orang yang kita cintai dan kenangan yang kita ciptakan bersama.
Kisah Pulau Foula membawa pesan penting tentang keberlanjutan, tradisi, dan kekuatan komunitas. Masyarakat di pulau ini berdiri sebagai contoh bahwa keberagaman budaya dan cara hidup dapat berkontribusi pada keseimbangan kehidupan yang harmonis dan menginspirasi.
Mereka menunjukkan bahwa dalam dunia yang sering kali terjebak dalam kesibukan. Ada keindahan dalam kesederhanaan dan nilai mendalam dalam merayakan setiap momen kehidupan dengan orang-orang terkasih.