Wednesday, February 5POS VIRAL
Shadow

Dibuat Heboh, Rupiah Menguat Drastis Ke 8.170 di Google, Ulah Siapa?

Pada hari Sabtu, 1 Februari 2025, nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS di Google Search menimbulkan kegaduhan karena secara tiba-tiba menguat secara tidak wajar ke level Rp 8.170,65 per dolar AS.

Dibuat Heboh, Rupiah Menguat Drastis Ke 8.170 di Google, Ulah Siapa?

Situasi ini mengundang berbagai spekulasi dan kecemasan di kalangan publik serta pengamat ekonomi. “Yang kita tahu bahwa pada penutupan pasar pada Jumat (31/1/2025), rupiah di level Rp 16.304 per dolar AS,” kata Ibrahim Assuaibi, seorang pengamat mata uang, yang secara tegas menduga bahwa peristiwa ini merupakan dampak dari tindakan peretasan.

Dibawah ini POS VIRAL akan memberikan informasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat ke level Rp 8170,65. Yuk mari simak sekarang!

POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL

Dugaan Peretasan dan Sentimen Ekonomi

Dalam keterangannya, Ibrahim menyatakan bahwa peretasan tersebut mungkin berasal dari individu-individu yang merasa kecewa dengan pemerintah saat ini. “Bisa saja para hacker ini adalah orang yang kecewa dengan pemerintahan saat ini, menganggap bahwa ini loh rupiah di Rp 8.000 kalau seandainya pertumbuhan ekonomi tahun 2025 di 8 persen,” jelasnya.

Ia juga menyoroti adanya perbedaan prediksi yang mencolok mengenai pertumbuhan ekonomi antara pemerintah dengan Bank Indonesia (BI). BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk 2025 berkisar antara 4,8 hingga 5,6 persen, yang belakangan direvisi menjadi 4,7 hingga 5,5 persen.

Sementara itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen. “Dari pemerintahan sendiri ada perbedaan yang sangat mencolok dalam pertumbuhan ekonomi,” imbuh Ibrahim.

Dampak Pada Kelas Menengah dan Ekonomi

Selain itu, ia menggarisbawahi bahwa kondisi kelas menengah ke bawah diprediksi akan menghadapi berbagai masalah di tahun ini, terutama akibat banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan.

“Banyak karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat situasi ini,” ungkapnya. Untuk mengatasi masalah ini, program seperti Makan Sehat (MBG) sangat dibutuhkan, namun pertanyaannya adalah seberapa efektif program tersebut dalam meningkatkan konsumsi masyarakat.

Ekonomi yang suram juga menjadi sorotan, di mana Ibrahim mengingatkan proyeksi dari pengamat luar negeri mengenai kemungkinan besar ekonomi Indonesia akan mengalami kesulitan di tahun 2025. Ia menjelaskan bahwa banyak faktor yang memengaruhi, di antaranya kebijakan proteksionisme dari Presiden AS Donald Trump yang dapat berdampak luas.

“Pada Januari dan Februari, kita dapat memperkirakan akan ada perang dagang antara AS dan China, Eropa, serta negara-negara lain,” jelas Ibrahim.

Baca Juga: 

Ancaman Perang Dagang dan Ketidakpastian Global

Ancaman Perang Dagang dan Ketidakpastian Global

Ibrahim Assuaibi mengatakan tidak segan untuk menyinggung kebijakan Trump yang mengancam negara-negara anggota BRICS yang tidak melakukan dedolarisasi dengan denda besar. Ia juga menyoroti ketidakpastian kebijakan suku bunga dari The Federal Reserve yang tetap dipertahankan di kisaran 4,25% hingga 4,50%.

“Kini semua bisa menjadi penyebab gejolak terhadap mata uang rupiah, yang terlihat sekali dengan pergerakan harga yang tidak wajar,” tutupnya.

Sementara itu, Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI, menyatakan bahwa tampilan nilai tukar yang salah di Google bukanlah level yang seharusnya, dan kembali menegaskan bahwa data BI merekam nilai tukar rupiah pada level Rp 16.312.

Kesalahan Data dan Tindakan Google

“Data yang ditampilkan di Google tidak mencerminkan nilai tukar yang valid. Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia untuk segera mengoreksi ketidakakuratan informasi tersebut,” ujar Denny.

Pihak Google pun mengkonfirmasi bahwa kesalahan ini berasal dari data konversi yang disuplai oleh pihak ketiga. “Kami menyadari adanya masalah yang memengaruhi informasi nilai tukar rupiah (IDR) dalam Google Search. Kami telah menghubungi penyedia data untuk segera memperbaiki kesalahan ini,” tutup perwakilan Google.

Kesimpulan

Kejadian lonjakan nilai tukar rupiah yang Menguat Ke 8.170 di Google menciptakan kegaduhan di kalangan masyarakat dan pengamat ekonomi. Dugaan peretasan dan perbedaan prediksi pertumbuhan ekonomi jadi sorotan, menunjukkan betapa rentannya kondisi nilai tukar terhadap informasi yang keliru.

Kondisi ini juga mengingatkan kita akan dampak kebijakan global yang memengaruhi perekonomian Indonesia. Ancaman perang dagang dan kebijakan suku bunga yang tidak menentu menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh semua pihak, terutama pemerintah dan masyarakat.​

Sebagai pembelajaran, penting bagi kita untuk selalu memverifikasi informasi dari sumber yang terpercaya. Dengan pemahaman yang baik mengenai situasi ekonomi. Harapannya masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan tidak terduga di masa depan, demi stabilitas dan kesejahteraan bersama.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi ini, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di POS VIRAL.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Home
Channel
Search