Agus Hartono, seorang napi kasus korupsi, dipindahkan ke Lapas Super Maximum Security Nusakambangan setelah tertangkap berada di luar lapas.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Semarang, Mardi Santoso, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi pelanggaran yang dilakukan oleh narapidana maupun petugas, serta akan terus menjaga integritas dan menindak tegas siapapun yang melanggar aturan.
Pemindahan Agus Hartono ke Nusakambangan
Agus Hartono, seorang narapidana kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU), dipindahkan ke Lapas Karanganyar Nusakambangan yang memiliki fasilitas Super Maximum Security. Pemindahan ini merupakan tindakan tegas terhadap pelanggaran yang terjadi sebelum Mardi Santoso menjabat sebagai Kalapas Semarang. Mardi Santoso menyatakan bahwa tindakan ini diambil terhadap narapidana berinisial AH yang melanggar peraturan.
Pelanggaran ini mencuat pada Januari 2025 ketika Agus Hartono tepergok berada di luar Lapas tanpa alasan yang jelas. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa ia terlihat di sebuah mal di kawasan Simpang Lima, Semarang, bahkan sempat makan di sebuah kafe di wilayah Semarang Atas. Akibat kejadian ini, sejumlah pejabat Lapas Semarang dicopot dari jabatannya.
Tindakan Tegas Terhadap Pelanggaran
Kalapas Semarang, Mardi Santoso, menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan menindak tegas setiap pelanggaran. Ia memastikan bahwa petugas yang terlibat dalam pelanggaran ini telah dikenakan sanksi disiplin sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mardi juga menyampaikan bahwa kondisi Lapas Semarang saat ini dalam keadaan kondusif.
Mardi menegaskan bahwa siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran akan ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tindakan ini diambil sebagai bentuk komitmen Lapas Semarang dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Peningkatan Koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum
Sebagai langkah antisipasi yang proaktif, Lapas Semarang memperkuat koordinasi intensif dengan berbagai aparat penegak hukum, termasuk kepolisian, kejaksaan, dan instansi terkait lainnya. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib, tidak hanya di dalam tembok Lapas tetapi juga di seluruh lingkungan masyarakat. Melalui kolaborasi yang ditingkatkan, diharapkan dapat mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Kalapas Semarang, Mardi Santoso, secara khusus menyoroti pentingnya sinergitas yang solid antara berbagai pihak terkait dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban. Kerja sama yang ditingkatkan ini mencakup berbagai aspek penting. Termasuk pengawasan yang lebih ketat, pengamanan yang diperkuat, dan penegakan hukum yang tegas.
Dengan koordinasi yang efektif, diharapkan dapat meminimalisir potensi pelanggaran yang mungkin terjadi. Serta memberikan jaminan keamanan bagi penghuni Lapas dan masyarakat secara keseluruhan. Inisiatif ini mencerminkan komitmen Lapas Semarang dalam menjaga integritas dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi rehabilitasi narapidana.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Penangkapan Awal Agus Hartono
Agus Hartono, seorang pengusaha yang namanya kerap menghiasi pemberitaan terkait kasus korupsi. Ditangkap oleh tim gabungan intelijen dari Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah di Bandara Ahmad Yani Semarang pada tanggal 22 Desember 2024. Penangkapan ini dilakukan setelah yang bersangkutan tiba di Semarang dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia GA 232 dari Jakarta.
Keberadaan Agus Hartono di Jakarta menjadi pertanyaan, mengingat statusnya sebagai narapidana yang seharusnya menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan. Penangkapan ini sekaligus mengakhiri spekulasi dan desas-desus mengenai keberadaan Agus Hartono yang sempat menghilang dari peredaran. Agus Hartono terjerat berbagai kasus korupsi yang merugikan keuangan negara hingga ratusan miliar rupiah. Modus operandinya melibatkan pembobolan bank-bank pemerintah melalui skema kredit macet dan serangkaian tindak pidana pencucian uang yang kompleks.
Akibat perbuatannya, Agus Hartono divonis dengan hukuman yang akumulasinya mencapai 19 tahun penjara. Namun, meskipun telah divonis bersalah, Agus Hartono masih terus berupaya untuk menghindari jeratan hukum. Termasuk dengan melaporkan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum jaksa.
Baca Juga:
Laporan Dugaan Pemerasan oleh Jaksa
Agus Hartono, selain terjerat kasus korupsi. Juga membuat laporan terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oleh dua jaksa Kejati Jateng dengan nilai mencapai Rp10 miliar. Pemerasan ini diduga sebagai imbalan untuk menghapus Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang menjerat namanya. Namun, laporan ini masih dalam tahap penyelidikan, dan belum ada kejelasan hukum yang pasti terkait dengan dugaan tersebut.
Kasus ini semakin memperpanjang daftar masalah hukum yang dihadapi oleh Agus Hartono. Dugaan pemerasan yang melibatkan aparat penegak hukum ini juga menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan mengenai integritas dari para penegak hukum.
Sanksi Disiplin untuk Petugas yang Melanggar
Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang terlibat dalam pelanggaran terkait keluarnya narapidana Agus Hartono telah dikenakan sanksi disiplin sesuai dengan peraturan yang berlaku. Meskipun Kepala Lapas (Kalapas) Semarang tidak merinci jenis sanksi yang diberikan. Ia menekankan bahwa tindakan tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemberian sanksi disiplin ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi petugas yang melanggar aturan serta meningkatkan kedisiplinan di lingkungan Lapas.
Penegakan disiplin bagi petugas Lapas merupakan hal yang sangat penting dan menjadi perhatian berbagai pihak. Tujuannya adalah untuk mencegah terulangnya pelanggaran serupa di masa depan serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga Pemasyarakatan. Dengan adanya penegakan disiplin yang tegas, diharapkan petugas Lapas dapat menjalankan tugasnya dengan lebih profesional dan bertanggung jawab.
Komitmen Menjaga Integritas Lapas
Kalapas Semarang, Mardi Santoso, menegaskan komitmennya untuk terus menjaga integritas dalam pengelolaan Lapas. Ia tidak akan menoleransi segala bentuk pelanggaran dan akan menindak tegas siapapun yang terbukti bersalah. Komitmen ini merupakan upaya untuk mewujudkan Lapas yang bersih, transparan, dan akuntabel. Integritas merupakan kunci utama dalam menjalankan tugas dan fungsi Lapas.
Dengan menjaga integritas, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan kepercayaan masyarakat terhadap Lapas. Pentingnya penegakan disiplin bagi petugas Lapas juga menjadi perhatian dari berbagai pihak. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran serupa di masa mendatang dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga Pemasyarakatan.
Kesimpulan
Kasus narapidana korupsi, Agus Hartono, yang kedapatan berada di luar Lapas Semarang memicu tindakan tegas berupa pemindahannya ke Lapas Super Maximum Security Nusakambangan. Kalapas Semarang, Mardi Santoso, menegaskan tidak akan menoleransi pelanggaran oleh narapidana maupun petugas. Serta telah memberikan sanksi disiplin kepada petugas yang terlibat.
Langkah ini menunjukkan komitmen Lapas Semarang dalam menjaga integritas dan menindak tegas segala bentuk pelanggaran demi keamanan dan ketertiban. Sebagai antisipasi, Lapas Semarang meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum lainnya. Selain itu, kasus ini juga menyoroti laporan dugaan pemerasan oleh jaksa yang melibatkan Agus Hartono. Menambah kompleksitas permasalahan hukum yang ada.
Dengan komitmen menjaga integritas dan sinergi antar lembaga, diharapkan dapat mencegah kejadian serupa terulang dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga Pemasyarakatan. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.