Kasus Firdaus Oiwobo yang dipecat dari keanggotaan Kongres Advokat Indonesia (KAI) menjadi sorotan publik karena aksinya yang tak terpuji.
Insiden tersebut terjadi pada 6 Februari 2025 di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, di mana Firdaus tiba-tiba naik ke meja sidang antara kliennya, Razman Arif Nasution, dan Hotman Paris. Hal ini menimbulkan kericuhan yang tidak hanya mengganggu jalannya persidangan tetapi juga mencoreng nama profesi advokat. Tindakan tersebut mengundang reaksi keras dari publik dan pihak KAI, yang akhirnya berujung pada pemecatannya.
Insiden Kontroversial yang Menghebohkan
Aksi naik ke atas meja sidang oleh Firdaus Oiwobo jelas mengejutkan banyak pihak. Dalam persidangan yang seharusnya berlangsung dengan khidmat, tindakan Firdaus dianggap tidak pantas dan mencerminkan ketidakprofesionalan. Video yang beredar di media sosial menunjukkan Firdaus melompat-lompat di atas meja sambil menyampaikan argumennya.
Hal ini terjadi setelah munculnya ketegangan antara Razman dan Hotman Paris. Kericuhan ini tidak hanya menarik perhatian para peserta sidang, tetapi juga media, yang langsung memberitakan insiden tersebut sebagai aksi yang memalukan bagi dunia peradilan Indonesia.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Tanggapan KAI dan Proses Pemecatan
Menindaklanjuti insiden tersebut, KAI secara resmi mengumumkan pemecatan Firdaus dari keanggotaan mereka pada 8 Februari 2025. KAI menyatakan bahwa keputusan ini diambil dalam rapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang melibatkan seluruh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se-Indonesia. Dalam pernyataan resminya, KAI menegaskan bahwa tindakan Firdaus telah merusak marwah, etika profesi advokat, dan nama baik organisasi.
Mereka mencabut Surat Keputusan (SK) dan Kartu Tanda Anggota (KTA) Firdaus, serta mengajukan permintaan kepada Mahkamah Agung untuk mencabut berita acara sumpahnya, yang akan melarangnya untuk berpraktik sebagai advokat di seluruh Indonesia.
Reaksi Publik dan Dunia Hukum
Keputusan pemecatan Firdaus mengundang berbagai reaksi dari masyarakat dan para praktisi hukum. Banyak yang menyambut baik langkah KAI, dengan alasan bahwa tindakan tersebut menunjukkan bahwa lembaga hukum tidak mentolerir perilaku mencoreng profesi. Salah satu komentar protes datang dari Razman Nasution, klien Firdaus, yang mengaku prihatin dengan pemecatan tersebut.
Ia menganggap bahwa tindakan Firdaus merupakan bentuk spontanitas yang dipicu oleh situasi tegang selama persidangan. Namun, tidak sedikit juga yang melihat ini sebagai pelajaran berharga bagi semua advokat untuk lebih mematuhi etika dalam menjalankan profesi mereka.
Baca Juga:
Tragis, Penumpang Angkot Terseret Arus Kali di Cengkareng
Masa Depan Firdaus Oiwobo
Setelah pemecatan dari KAI, Firdaus Oiwobo mengaku bahwa ia memiliki rencana untuk melanjutkan karier dan memperbaiki citranya di dunia hukum. Dalam wawancara pasca-pemecatan, Firdaus menyatakan bahwa ia telah menerima tawaran dari beberapa organisasi advokat lain dan merasa bahwa ia bisa melanjutkan pekerjaannya meskipun telah dikeluarkan dari KAI.
Ia juga menekankan bahwa tindakan yang dilakukannya di sidang adalah untuk membela kliennya secara total, meskipun salah dalam eksekusi. Dengan semangat untuk tidak mundur, Firdaus bertekad untuk tetap aktif di dunia hukum dan berkontribusi dalam membela keadilan.
Kesimpulan
Pemecatan Firdaus Oiwobo dari KAI setelah insiden naik meja di sidang Razman Nasution menggambarkan betapa pentingnya etika dalam profesi advokat. Tindakan yang terlihat merugikan tidak hanya bagi Firdaus sendiri tetapi juga bagi citra profesi hukum secara keseluruhan. Kasus ini menunjukkan bahwa meski tekanan dalam praktisi hukum dapat memicu tindakan yang tidak pantas.
Tetap diperlukan kesadaran akan tanggung jawab moral seorang advokat, dengan demikian, hal ini berfungsi sebagai pengingat bagi semua praktisi untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas mereka, demi kepentingan keadilan dan nama baik lembaga hukum di Indonesia.
Buat kalian yang ingin mendapatkan informasi terbaru dan ter-update lainnya, kalian bisa kunjungi POS VIRAL, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik dan terviral baik itu yang ada didalam negeri ataupun diluar negeri.