Siswa kelas 12 di SMK swasta di Sleman dilarang ikut ujian sekolah lantaran menunggak bayar sekolah viral di media sosial.
Belakangan ini, media sosial ramai membahas kasus seorang siswa SMK di Sleman yang dilarang mengikuti ujian karena belum membayar uang sekolah. Kabar ini langsung viral dan memicu beragam reaksi dari netizen. Banyak yang merasa kasihan dengan siswa tersebut dan menyayangkan kebijakan sekolah, sementara yang lain mempertanyakan bagaimana sistem pendidikan di Indonesia bisa membiarkan hal seperti ini terjadi.
Kisah Siswa yang Dilarang Ujian
Kejadian ini bermula ketika seorang siswa SMK di Sleman datang ke sekolah untuk mengikuti ujian seperti teman-temannya yang lain. Namun, dia justru diberitahu oleh pihak sekolah bahwa dirinya tidak bisa ikut ujian karena masih memiliki tunggakan biaya sekolah. Sontak, siswa ini merasa sedih dan kecewa karena seharusnya ujian adalah hak setiap murid, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka.
Kisah ini kemudian viral setelah diunggah ke media sosial. Banyak orang membagikan cerita ini dengan berbagai komentar. Ada yang menyalahkan sekolah karena dianggap tidak berpihak pada siswa kurang mampu, ada juga yang mempertanyakan apakah pihak sekolah sudah memberikan solusi lain sebelum melarang siswa tersebut ikut ujian.
Reaksi Netizen dan Masyarakat
Seperti biasa, netizen Indonesia tidak tinggal diam. Banyak yang geram dan mengecam tindakan sekolah tersebut. Beberapa di antaranya berkomentar:
- Sekolah kok jadi kayak debt collector? Kasihan anaknya, masa depan dia bisa terancam gara-gara uang!
- Seharusnya ada solusi lain, bukan malah melarang ikut ujian. Gimana kalau dia jadi putus sekolah?
- Pendidikan itu hak semua orang! Jangan sampai anak-anak miskin kehilangan kesempatan buat belajar cuma karena uang!
Di sisi lain, ada juga yang berusaha melihat dari perspektif lain:
- Memang bayar sekolah itu kewajiban, tapi sekolah juga harusnya punya kebijakan yang lebih manusiawi.
- Mungkin pihak sekolah juga punya kendala keuangan, jadi mereka harus tegas soal pembayaran.
Perdebatan pun semakin ramai, bahkan sampai menarik perhatian media dan pemerintah daerah setempat.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Peran Pemerintah dalam Menyelesaikan Masalah Ini
Setelah kasus ini menjadi sorotan, Dinas Pendidikan setempat akhirnya turun tangan. Mereka meminta pihak sekolah untuk tidak lagi menerapkan aturan yang bisa menghambat hak siswa untuk mendapatkan pendidikan.
Kami mengimbau agar sekolah mencari solusi lain dalam menangani siswa yang mengalami kesulitan membayar biaya sekolah. Jangan sampai ada anak yang kehilangan hak belajarnya karena masalah ekonomi, kata seorang pejabat dari Dinas Pendidikan Sleman.
Beberapa pihak juga menyarankan agar pemerintah lebih aktif dalam memberikan bantuan kepada siswa kurang mampu. Program seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) diharapkan bisa membantu meringankan beban siswa yang mengalami kendala biaya sekolah.
Pihak Sekolah Angkat Bicara
Setelah kasus ini viral, pihak sekolah akhirnya memberikan klarifikasi. Mereka mengakui bahwa memang ada kebijakan yang melarang siswa dengan tunggakan biaya sekolah untuk mengikuti ujian. Namun, mereka juga menyatakan bahwa siswa yang mengalami kesulitan ekonomi bisa mengajukan keringanan atau mencicil pembayaran.
Sebetulnya, kami tidak ingin menghalangi siswa untuk ikut ujian. Kami selalu membuka peluang bagi orang tua atau wali siswa untuk berdiskusi dengan sekolah jika mengalami kesulitan dalam membayar biaya sekolah, ujar seorang perwakilan sekolah.
Namun, hal ini tetap memicu perdebatan. Banyak yang berpendapat bahwa kebijakan semacam ini tidak seharusnya ada, karena bisa menghambat masa depan siswa yang kurang mampu.