Saturday, March 15POS VIRAL
Shadow

Penyesalan Polisi Usai Tendang Wanita Diduga ODGJ di Labuhanbatu

Kasus penendangan wanita yang diduga ODGJ di Labuhanbatu ini bukan hanya mencerminkan tindakan tidak profesional dari seorang aparat.

Penyesalan Polisi Usai Tendang Wanita Diduga ODGJ di Labuhanbatu
Awal Maret 2025, sebuah video singkat menggemparkan jagat maya. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang anggota kepolisian berseragam lengkap menendang kepala seorang wanita yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ). Insiden yang terjadi di Labuhanbatu, Sumatera Utara ini, seketika memicu gelombang kecaman dan keprihatinan dari berbagai lapisan masyarakat.

tebak skor hadiah pulsa  

Kronologi Kejadian yang Memilukan

Peristiwa bermula ketika seorang wanita bernama Evi, yang diduga mengalami gangguan jiwa, melakukan tindakan yang meresahkan. Menurut keterangan yang dihimpun, Evi membakar sepeda motor milik Bripka Aldian Janu Rambe, anggota Satlantas Polres Labuhanbatu. Tak hanya itu, Evi juga disebut sempat menyiramkan bensin ke baju Bripka Aldian.

Aksi Evi ini tentu saja memicu emosi Bripka Aldian. Dalam kondisi kalut dan merasa dirugikan, Bripka Aldian melakukan tindakan refleks yang sangat disesalkan: menendang kepala Evi. Tendangan tersebut terekam oleh kamera warga dan dengan cepat menyebar luas di media sosial.

Video tersebut memperlihatkan Evi yang tengah duduk di lantai, terlibat cekcok dengan Bripka Aldian. Evi juga tampak berteriak-teriak, sebelum akhirnya Bripka Aldian melayangkan tendangan ke arah kepalanya. Warga yang menyaksikan kejadian itu berusaha melerai aksi kekerasan tersebut.

POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Penyesalan yang Datang Terlambat

Pasca-viralnya video tersebut, Bripka Aldian Janu Rambe langsung mendapatkan sanksi tegas dari internal kepolisian. Ia ditempatkan di penempatan khusus (Patsus) Propam Polres Labuhanbatu untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Bripka Aldian juga menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya yang tidak terpuji. Ia mengaku menyesal telah melakukan kekerasan terhadap Evi, meskipun dalam kondisi emosi dan terprovokasi.

“Sebenarnya anggota ini korban, kasihan juga karena motornya dibakar dan perempuan ini juga sempat menyiramkan bensin ke bajunya,” ujar Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani Tampubolon. “Anggota polisi ini sudah sampaikan permintaan maaf, kode etiknya memang dia salah karena menendang orang. Jadi anggota ini tidak bisa menahan emosi itu yang kita sayangkan,” imbuhnya.

Baca Juga

Upaya Perdamaian dan Proses Hukum yang Berlanjut

Upaya Perdamaian dan Proses Hukum yang Berlanjut
Setelah kejadian tersebut, pihak kepolisian berupaya untuk memediasi antara Bripka Aldian dan keluarga Evi. Upaya perdamaian pun akhirnya tercapai. Bripka Aldian secara langsung meminta maaf kepada keluarga Evi dan выразил penyesalannya atas perbuatannya.

Meskipun telah berdamai, Polres Labuhanbatu tetap melanjutkan proses hukum terhadap Bripka Aldian. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen untuk menegakkan hukum dan memberikan efek jera terhadap pelaku kekerasan. Proses hukum terhadap Bripka Aldian ditangani oleh Propam Polres Labuhanbatu.

Reaksi Masyarakat yang Geram

Tindakan Bripka Aldian tentu saja menuai kecaman keras dari masyarakat. Banyak yang menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang aparat penegak hukum, terlebih terhadap seorang wanita yang diduga mengalami gangguan jiwa.

Netizen ramai-ramai mengecam aksi Bripka Aldian di media sosial. Mereka menilai bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan, apapun alasannya. Seharusnya, sebagai seorang polisi, Bripka Aldian dapat mengendalikan emosinya dan mengambil tindakan yang lebih profesional dan manusiawi.

Beberapa warganet juga menyoroti kurangnya pemahaman dan penanganan yang tepat terhadap ODGJ. Mereka berharap agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi seluruh anggota kepolisian dan masyarakat luas untuk lebih peduli dan berempati terhadap ODGJ.

Kesimpulan

Kasus penendangan wanita yang diduga ODGJ di Labuhanbatu ini bukan hanya mencerminkan tindakan tidak profesional dari seorang aparat, tetapi juga mengungkap permasalahan sistemik dalam cara penegak hukum menangani kelompok rentan di masyarakat.

Permintaan maaf dari polisi yang terlibat memang merupakan langkah yang baik, tetapi tidak cukup untuk menghapus luka dan trauma yang ditimbulkan. Momen ini seharusnya dijadikan sebagai titik balik bagi kepolisian untuk lebih memahami dan menghargai hak-hak setiap individu, terlepas dari kondisi fisik maupun mental mereka.

Dengan reformasi yang lebih baik dalam pendekatan kepolisian, diharapkan tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan. Semua pihak harus belajar dari insiden ini agar penegakan hukum bisa dilakukan dengan lebih bermartabat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi tentang Penyesalan Polisi Usai Tendang Wanita Diduga ODGJ di Labuhanbatu, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di POS VIRAL.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Home
Channel
Search