Karyawan Garuda Indonesia diduga terlibat dalam sindikat uang palsu, yang melibatkan mantan pegawai bernama Bayu Setyo Aribowo.
Bayu Setyo Aribowo, yang telah tidak aktif sejak 2022, diduga berperan dalam pencetakan dan distribusi uang palsu senilai Rp 316 juta. Penangkapan ini terjadi setelah polisi menemukan tumpukan uang palsu di dalam kereta KRL. Menimbulkan keprihatinan publik.
Kasus ini mendorong Garuda Indonesia untuk memperketat pengawasan internal dan meningkatkan upaya menjaga integritas perusahaan di tengah isu yang sensitif ini. Dibawah ini POS VIRAL akan membahas tentang Karyawan Garuda Indonesia diduga terlibat uang palsu.
Kronologi Kejadian
Kasus ini bermula dari temuan sebuah tas yang tertinggal di dalam gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta. Ketika tas tersebut diperiksa, ditemukan uang sebanyak Rp 316 juta, yang ternyata merupakan uang palsu. Penemuan ini memicu investigasi lebih lanjut oleh pihak kepolisian yang kemudian membawa kasus ini ke ranah publik.
Polisi juga menemukan bahwa uang palsu tersebut diproduksi dalam jumlah besar di pabrik yang terletak di daerah Bubulak, Bogor. Dari hasil investigasi, terungkap bahwa sindikat ini melibatkan delapan orang, termasuk Bayu Setyo Aribowo. Yang diduga berperan sebagai pemesan uang palsu. Beberapa pelaku lainnya juga teridentifikasi, di antaranya yang berfungsi sebagai penjual, pencetak, dan perantara uang palsu.
Identitas Tersangka
Bayu Setyo Aribowo adalah karyawan PT Garuda Indonesia yang telah tidak aktif sejak tahun 2022. Sejak saat itu, ia menjalani program Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan (CDTP), yang berarti ia tidak menjalankan tugas atau fungsi apapun dalam perusahaan. Meskipun statusnya sebagai karyawan nonaktif, perusahan tetap akan memberlakukan sanksi disiplin internal karena keterlibatannya dalam kasus yang merugikan reputasi perusahaan ini.
Direktur Human Capital & Corporate Services Garuda Indonesia, Enny Kristiani, menyesalkan keterlibatan Bayu dalam kejahatan ini. Ia menyatakan bahwa perusahaan sangat menegaskan komitmennya terhadap prinsip integritas dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), dan akan menghormati serta mendukung penuh proses hukum yang tengah berjalan.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Pengaruh Kasus terhadap Garuda Indonesia
Kasus ini jelas memberi dampak negatif terhadap citra PT Garuda Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan milik negara yang memiliki reputasi baik dalam sektor penerbangan. Kasus ini merugikan kepercayaan publik yang telah dibangun selama bertahun-tahun dan memicu pertanyaan serius mengenai pengawasan dan kontrol internal dalam perusahaan.
Dalam upaya mengatasi situasi ini, pihak manajemen berencana untuk mengambil langkah disiplin terhadap Bayu. Termasuk pemberian Surat Peringatan Tingkat III (SP3), yang merupakan sanksi maksimal yang dapat dijatuhkan.
Baca Juga:
Penegakan Hukum dan Sanksi
Saat ini, polisi telah menangkap semua tersangka dan menjerat mereka dengan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, yang mengacu kepada ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun. Kepala Polsek Tanah Abang, Kompol Haris Akhmat Basuki. Menyampaikan bahwa para pelaku berpotensi menghadapi hukuman yang serius akibat tindakan mereka yang merugikan banyak pihak.
Dari hasil investigasi, diketahui bahwa uang palsu yang diproduksi bukan hanya digunakan untuk satu atau dua transaksi. Melainkan telah beredar luas dan dapat merusak ekosistem ekonomi yang lebih besar. Penemuan ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan penegakan hukum yang lebih ketat terhadap praktek-praktek ilegal semacam ini.
Langkah-Langkah ke Depan
Setelah kejadian ini, Garuda Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan kontrol internal di semua ini. Serta memperkuat pelatihan untuk para karyawannya agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Enny Kristiani menjelaskan bahwa perusahaan tidak hanya akan melakukan evaluasi internal namun juga meningkatkan kesadaran etika di tempat kerja melalui berbagai program pelatihan.
Dalam pernyataannya, manajemen Garuda Indonesia juga menegaskan pentingnya etika dan integritas dalam menjalankan tugas dan fungsi. Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga bebas dari praktik-praktik ilegal.
Kesimpulan
Keterlibatan mantan karyawan Garuda Indonesia dalam kasus sindikat uang palsu menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan besar dalam mengelola sumber daya manusianya. Kasus ini mengingatkan kita bahwa pendidikan etika dan integritas harus menjadi bagian integral dari budaya perusahaan. Sebagai perusahaan terbuka yang beroperasi dalam layanan publik. Garuda Indonesia harus tetap berkomitmen untuk mematuhi hukum dan menciptakan kepercayaan di antara pemangku kepentingan dan masyarakat luas.
Kejadian ini, meskipun sangat merugikan. Dapat berfungsi sebagai momentum bagi Garuda Indonesia untuk menegaskan kembali posisi dan komitmennya terhadap prinsip-prinsip good corporate governance, integritas, dan transparansi di masa depan. Diharapkan melalui tindakan tegas dan transparansi dalam proses hukum, perusahaan dapat memulihkan kepercayaan publik dan membangun kembali reputasinya.
Kasus ini tidak hanya menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Tetapi juga pelajaran bagi perusahaan lain tentang betapa pentingnya menjaga etika dan integritas dalam operasional sehari-hari. Ke depannya, seluruh pegawai diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan kehati-hatian. Terutama dalam menjaga nama baik dan reputasi institusi yang mereka wakili.
Dengan ini. Diharapkan bahwa masyarakat dan berbagai pihak terkait akan terus melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kejadian-kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang. Garuda Indonesia, seperti halnya perusahaan besar lainnya. Harus mampu belajar dari kesalahan ini dan terus berinovasi untuk meningkatkan proses internal demi pertumbuhan dan kemajuan perusahaan yang lebih baik.
Terima kasih sudah mampir dan membaca, semoga informasi tadi memberikan wawasan baru dan bermanfaat untuk Anda. Jangan lupa untuk terus ikuti POS VIRAL, karena kami akan selalu memberikan informasi viral dan menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari Voi.id
- Gambar Kedua dari Kompas.com