Wednesday, April 23POS VIRAL
Shadow

Heboh! Wanita di Kendari Banting Bayi 6 Bulan, Pelaku Positif Narkoba

Seorang wanita di Kendari membuat heboh jagat maya setelah terekam banting bayi yang berusia 6 bulan hingga viral di media sosial.

Heboh! Wanita di Kendari Banting Bayi 6 Bulan, Pelaku Positif Narkoba

Aksi keji tersebut diduga dipicu oleh amarah terhadap ibu sang bayi. Setelah diamankan pihak kepolisian, pelaku menjalani tes urine dan hasilnya menunjukkan positif narkoba. Kasus ini kini dalam penanganan lebih lanjut, dan pelaku terancam hukuman berat atas tindak kekerasan terhadap anak dan penyalahgunaan narkoba.

Dibawah ini POS VIRAL akan membahas mengenai wanita di Kendari banting bayi 6 bulan.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Kronologi Kejadian

Insiden tersebut terjadi pada Senin, 21 April 2025, sekitar pukul 17.00 WITA, di sebuah kamar indekos di Lorong Anawai, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari. Wanita berinisial PD (25 tahun) yang sehari-hari mengasuh bayi malang itu menganiaya korban dengan membantingnya ke kasur dalam keadaan marah. Bayi yang semula digendong oleh adik laki-laki pelaku tiba-tiba direbut dan dibanting ke kasur oleh PD.

Aksi kejam ini sempat direkam oleh pelaku sendiri sebagai bentuk ancaman kepada ibu bayi, yang ternyata adalah keponakan PD. Setelah merekam momen tersebut, PD mengirimkan video itu ke ibu korban yang sedang merantau di Papua. Video tersebut dengan cepat menyebar luas di media sosial dan menjadi viral, sehingga menarik perhatian masyarakat dan pihak kepolisian.

Latar Belakang Konflik

Motif utama yang melatarbelakangi kekerasan ini dipicu oleh kemarahan PD kepada ibu bayi karena dianggap tidak memberikan nafkah dan perhatian yang layak kepada anaknya. PD merasa kesal lantaran ibu bayi tidak mengirimkan uang untuk kebutuhan bayi yang diasuhnya sementara ibu tersebut justru “berfoya-foya” di perantauan. Perselisihan ini bahkan sempat terlihat dalam percakapan telepon antara PD dan ibu korban yang penuh dengan ungkapan emosi dan tuduhan.

Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun, menjelaskan, “Pelaku merasa emosi kepada ibu korban karena ibu korban berfoya-foya di perantauan dan tidak memperdulikan anaknya yang sedang dititipkan kepada pelaku,” ungkapnya. PD bahkan mengancam akan menganiaya bayi tersebut sebelum benar-benar melakukan aksi tersebut.

POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Kondisi Korban dan Tindakan Polisi

Pasca kejadian, bayi yang berinisial PC langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk mendapatkan perawatan medis. Meski sempat mengalami trauma, bayi tersebut dilaporkan dalam kondisi sehat dan mendapat pengawasan intensif dari tim medis. Keluarga korban juga berencana akan membawa bayi itu untuk tinggal sementara di rumah neneknya di Kabupaten Konawe demi keamanan dan perawatan lebih berkelanjutan.

Pihak kepolisian segera melakukan penangkapan terhadap PD yang saat itu berada di Kosnya. AKP Nirwan menegaskan, “Pelaku sudah diamankan semalam di kosnya. Sekarang masih dalam pemeriksaan,”dan sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Kendari untuk penyelidikan lebih lanjut.

Pengaruh Narkoba dalam Kasus Ini

Pemeriksaan lebih lanjut mengungkap fakta mengejutkan bahwa PD positif menggunakan narkotika, yakni methamphetamine dan amphetamine. Sebelumnya PD juga diketahui mengonsumsi obat penenang jenis Ifarsyl sebanyak enam butir secara bersamaan sebelum melakukan kejadian nahas itu. Hal ini diperkirakan menjadi salah satu faktor pemicu tindakan impulsif dan kekerasan yang dilakukan PD.

Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Nirwan menyatakan, “Pada hari Sabtu (19/4), pelaku telah mengonsumsi narkotika jenis sabu. Dan dari hasil pemeriksaan urine di RS Bhayangkara, positif mengandung amphetamine dan juga methamphetamine,”. Pihak penyidik bahkan mempertimbangkan kondisi psikologis pelaku dalam proses penegakan hukum untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kriminal tersebut.

Baca Juga:

Reaksi dan Sorotan Masyarakat

Reaksi dan Sorotan Masyarakat

Video penganiayaan ini mengundang kecaman luas dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan politikus. Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, ikut angkat suara dengan rasa prihatin. Dalam unggahan Instagramnya, ia meminta pihak kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku agar kasus serupa tidak terulang.

Masyarakat secara umum mengecam tindakan PD sebagai sebuah penganiayaan dan kekerasan terhadap anak yang sangat tidak bisa diterima. Kasus ini juga memicu perhatian besar terhadap pentingnya pengawasan anak, khususnya ketika orang tua harus merantau bekerja, sehingga anak-anak diasuh oleh pihak lain. Kasus ini menunjukkan adanya kekhawatiran adanya celah pengawasan yang dapat membahayakan masa depan dan keselamatan anak.

Kompleksitas Kasus Keluarga

PD bukanlah ibu kandung bayi tersebut, melainkan anggota keluarga yang bertanggung jawab mengasuh bayi saat ibu kandungnya merantau ke Papua untuk bekerja. Ibu bayi berinisial PA sendiri adalah keponakan dari PD, sehingga ada keterikatan keluarga yang seharusnya menjadi pondasi kasih sayang dan perlindungan.

Namun, ketegangan dalam hubungan keluarga ini justru memperburuk situasi. Masalah pengasuhan dan bantuan kebutuhan anak yang selama ini dianggap tidak memadai oleh PD ditambah adanya penggunaan narkoba oleh pelaku menimbulkan reaksi emosional yang merugikan bayi sebagai korban utama.

Tindakan Hukum dan Penanganan Kasus

Saat ini, PD telah menjadi tersangka dan ditahan di Polresta Kendari untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi tengah mendalami kasus ini tidak hanya dari aspek penganiayaan namun juga penyalahgunaan narkotika yang diduga memengaruhi perilaku pelaku saat kejadian.

Pemeriksaan psikologis terhadap PD juga sedang dipertimbangkan guna memastikan kondisi mentalnya serta dasar-dasar pengambilan keputusan untuk tindak lanjut hukum. Ini penting agar keadilan ditegakkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang memotivasi serta menjaga kepentingan korban bayi yang masih sangat rentan.

Refleksi dan Pelajaran dari Kasus Ini

Kasus ini mengingatkan pentingnya perlindungan anak dalam situasi keluarga yang kompleks dan tantangan sosial-ekonomi seperti merantau untuk mencari nafkah. Anak yang ditinggal orang tua dan diasuh oleh pihak lain seharusnya mendapatkan pengawasan dan perhatian sepenuh hati, bukan malah menjadi korban kekerasan.

Kekerasan yang dilakukan oleh pengasuh, apalagi yang masih memiliki ikatan keluarga. Adalah bentuk pengkhianatan terhadap tanggung jawab dan kelangsungan hak-hak anak atas perlindungan dan kasih sayang. Selain itu, masalah penyalahgunaan narkoba juga sangat berpotensi memperburuk perilaku dan meningkatkan risiko kekerasan dalam rumah tangga dan pengasuhan anak.

Kesimpulan

“Kejadian wanita membanting bayi sendiri yang diasuhnya di Kendari bukan hanya tragedi bagi keluarga, tapi juga menjadi panggilan bagi semua pihak terkait. Termasuk pemerintah dan masyarakat luas, agar memperkuat pengawasan, perlindungan anak, serta pemberantasan narkoba,” kata seorang tokoh masyarakat setempat.

Kasus ini tetap menjadi perhatian utama dan diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan. Kesadaran dan tindakan preventif agar tidak ada lagi anak yang menjadi korban kekerasan seperti ini. Polisi dan pihak terkait terus mengawal proses hukum agar pelaku mendapatkan penanganan sesuai aturan dan bayi korban mendapatkan perlindungan dan perawatan terbaik.

Mari kita semua berdoa agar bayi malang ini segera pulih dan mendapatkan kehidupan yang aman serta penuh kasih sayang dari keluarga dan lingkungan sekitar. Semoga peristiwa ini membuka mata kita semua akan pentingnya menjaga anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan penuh perhatian. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang informasi-informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.


Sumber Informasi Gambar:

1. Gambar Pertama dari okezone.com
2. Gambar Kedua dari rakyat.news

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search