Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal, yang dikenal luas sebagai Sleeping Prince Arab Saudi, baru saja merayakan ulang tahun yang ke-36 pada tanggal 22 April 2025.
Namun, yang membuat kisahnya menarik perhatian dunia adalah fakta bahwa ia telah terbaring koma hampir selama dua dekade. Meski tak sadarkan diri, perjuangannya bertahan hidup hingga kini tetap menjadi inspirasi sekaligus harapan bagi banyak orang.
Awal Kisah Sleeping Prince Pangeran Al-Waleed
Pada tahun 2005, Pangeran Al-Waleed mengalami kecelakaan mobil serius saat menjalani pendidikan militer di Inggris. Kecelakaan ini mengubah hidupnya secara drastis karena setelah insiden tersebut, ia jatuh ke dalam keadaan koma atau ketidaksadaran yang terus berlanjut hingga lebih dari 20 tahun.
Pada masa itu, sang pangeran masih muda dan memiliki masa depan cerah sebagai anggota keluarga kerajaan Arab Saudi. Namun, kecelakaan mobil yang dialaminya menghentikan segala aktivitasnya, dan sejak saat itu, ia bergantung penuh pada alat-alat medis untuk menjaga fungsi hidupnya. Alat bantu itu sangat krusial untuk mempertahankan kondisi tubuhnya agar tetap stabil dan terjaga selama dua dekade terakhir.
Perawatan dan Pengorbanan Keluarga
Pangeran Al-Waleed dirawat di Abdulaziz Medical City di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, dan telah bergantung pada berbagai alat medis seperti ventilator dan selang makanan. Selama 20 tahun, makanan dan nutrisi masuk ke tubuhnya melalui selang khusus. Mengingat ia tidak mampu menelan atau makan secara normal.
Pada tahun 2015, terdapat diskusi antara pihak medis dan keluarga tentang kemungkinan mencabut alat bantu yang mempertahankan hidup sang pangeran. Dokter menyarankan agar alat tersebut dilepas karena kondisi medisnya dianggap tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan. Namun, sang ayah menolak dengan tegas, terus berharap akan adanya keajaiban dan kesembuhan dari Tuhan. Ia bahkan mengatakan, “Jika Tuhan menghendaki dia meninggal dalam kecelakaan itu, dia pasti sudah berada di dalam kuburnya sekarang”.
Pengorbanan dan kesetiaan keluarga Pangeran Al-Waleed menunjukkan betapa besar cinta dan harapan yang mereka miliki. Meskipun kenyataan sulit yang mereka hadapi selama bertahun-tahun.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Tanda Kehidupan Dalam Koma
Selama dua dekade terbaring koma, kondisi Pangeran Al-Waleed relatif stabil namun tetap tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan. Pada tahun 2019, ia sekali sempat memberikan sedikit respon yang membuat harapan kembali muncul. Ia dilaporkan melakukan gerakan kecil seperti mengangkat jari atau menoleh, yang meskipun sangat terbatas, merupakan sinyal positifi kecil di tengah keadaan yang sulit ini.
Sayangnya, setelah kejadian tersebut, tidak ada perbaikan yang nyata atau tanda-tanda bahwa sang pangeran akan segera kembali sadar. Kondisinya tetap sama hingga sekarang, membuat keluarga, tim medis, dan seluruh pendukungnya terus berdoa dan berharap akan mukjizat yang membawa perubahan.
Doa dan Dukungan Dari Warganet
Berita tentang ulang tahun ke-36 Pangeran Al-Waleed menjadi momen berharga yang menggerakkan hati banyak orang. Tak hanya di Arab Saudi tetapi juga di seluruh dunia. Para warganet ramai-ramai mengirimkan doa dan pesan-pesan harapan agar sang pangeran segera bangun dari tidurnya yang panjang.
Beberapa komentar yang mewakili perasaan banyak orang antara lain:
- “Semoga dia segera bangun. Semoga Tuhan memberkatinya.”
- “Dia pasti akan sadar.”
Dukungan moral dari publik ini menjadi bukti betapa besar empati dunia terhadap kisah Pangeran Al-Waleed dan keluarganya yang tak pernah menyerah.
Baca Juga:
Posisi dan Keluarga Kerajaan Arab Saudi
Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal merupakan anggota keluarga kerajaan Arab Saudi yang memiliki kedudukan dan penghormatan tinggi dalam garis keturunan kerajaan. Meskipun demikian, ia tidak termasuk putra atau saudara kandung langsung dari Raja Salman, penguasa Arab Saudi saat ini.
Hubungan darahnya berasal dari garis keturunan kakeknya, Pangeran Talal bin Abdulaziz Al Saud, yang merupakan salah satu anak Raja Abdulaziz Al Saud, sang pendiri Arab Saudi modern. Karena itu, meskipun tidak berada di garis suksesi utama, posisi Pangeran Al-Waleed tetap sangat dihormati dan diperhitungkan dalam struktur keluarga kerajaan yang luas dan kompleks.
Sebagai anggota keluarga kerajaan, keadaan medis Pangeran Al-Waleed telah menjadi sorotan penting, tidak hanya di kalangan internal kerajaan, tetapi juga di mata masyarakat luas dan dunia internasional. Kondisi koma yang dialaminya selama hampir dua dekade. Serta keberhasilannya bertahan hidup dengan bantuan alat medis, merupakan kasus yang sangat langka dan unik.
Kisah perjuangan hidupnya ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak dan menjadi bahan pembicaraan di seluruh dunia, menyoroti tidak hanya tantangan medis yang dihadapi. Tetapi juga ikatan keluarga dan nilai-nilai ketabahan yang melekat pada dirinya dan keluarganya.
Tantangan Medis dan Harapan di Baliknya
Tantangan medis yang dihadapi Pangeran Al-Waleed dalam kondisi koma bertahan selama 20 tahun sangatlah besar. Kondisi koma yang berkepanjangan seringkali diiringi oleh risiko komplikasi serius seperti kerusakan organ dan infeksi. Namun, ia berhasil bertahan lebih lama dari ekspektasi awal para dokter, yang bahkan sempat meramalkan kehidupannya hanya bertahan beberapa hari pasca kecelakaan.
Kekuatan harapan dan doa dari keluarga serta dukungan medis mutakhir mungkin menjadi faktor penting yang membuat Pangeran Al-Waleed bertahan hingga detik ini. Meski kondisi kesehatannya sulit, peluang sekecil apapun untuk kesembuhan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang yang menyaksikan perjalanannya.
Harapan Keluarga Pangeran Al-Waleed
Kisah Pangeran Al-Waleed mengingatkan kita tentang kekuatan ikatan keluarga dan keteguhan hati dalam menghadapi ujian hidup. Sang ayah, Pangeran Khaled bin Talal, tetap menolak mencabut alat bantu meski sudah banyak tekanan dari pihak medis. Ia percaya bahwa Tuhan yang memberikan kehidupan masih berkuasa atas nasib putranya.
Keluarga pangeran juga menunjukkan sikap pengorbanan luar biasa. Tinggal berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun di rumah sakit untuk menemani sang putra dalam kondisi kritis. Hal ini mencerminkan nilai-nilai cinta dan harapan yang menjadi pusat kekuatan mereka selama kondisi sulit tersebut.
Kesimpulan
Kisah Pangeran Al-Waleed atau Sleeping Prince Arab Saudi yang kini merayakan ulang tahun ke-36 ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa dalam keadaan sulit sekalipun, pengharapan tak boleh padam. Meskipun teknologi medis bergerak maju, ada hal-hal di luar kemampuan manusia yang memerlukan keteguhan iman dan harapan yang kuat.
Selain menjadi perhatian dunia, kisah ini juga menimbulkan empati dan keinginan untuk mendukung sesama yang sedang berjuang dengan kondisi medis sulit. Ulang tahun ke-36 Pangeran Al-Waleed menjadi momen refleksi dan doa. Sekaligus pengingat akan betapa berartinya dukungan keluarga, komunitas, dan cinta kasih dalam menghadapi masa-masa paling menantang dalam hidup.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
1. Gambar Pertama dari international.sindonews.com
2. Gambar Kedua dari cnbcindonesia.com