Tragedi mengerikan kembali mengguncang Meksiko saat festival keagamaan berubah menjadi mimpi buruk akibat rentetan tembakan yang menewaskan banyak orang.
Sebelas orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam penembakan massal yang terjadi di Irapuato, Guanajuato. Peristiwa memilukan ini menyoroti realitas suram kekerasan bersenjata di wilayah paling mematikan di Meksiko dan menggugah kembali kekhawatiran tentang dominasi geng kriminal yang telah lama mencengkeram negara bagian ini.
Di bawah ini POS VIRAL akan membahas tragedi memilukan yang terjadi saat festival keagamaan di Guanajuato, Meksiko, yang menewaskan 11 orang dan mengguncang publik.
Kekacauan di Tengah Perayaan Keagamaan
Peristiwa berdarah itu terjadi pada Selasa malam, 24 Juni 2025, di tengah perayaan Kelahiran Yohanes Pembaptis. Festival keagamaan yang biasanya diwarnai musik, tarian, dan kebersamaan warga berubah menjadi medan kepanikan. Noda darah memenuhi tanah, dan peluru meninggalkan bekas di dinding bangunan.
Sebuah video amatir yang beredar secara daring memperlihatkan detik-detik ketika suara tembakan mengguncang suasana. Dalam sekejap, orang-orang berhamburan menyelamatkan diri. “Itu kekacauan. Orang-orang memasukkan yang terluka ke dalam mobil mereka dan bergegas ke rumah sakit,” ungkap seorang saksi mata kepada kantor berita AFP.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Korban Termasuk Remaja dan Perempuan
Kantor kejaksaan negara bagian Guanajuato mengonfirmasi bahwa 11 orang tewas dalam insiden tersebut. Di antara para korban terdapat seorang remaja berusia 17 tahun, delapan pria dewasa, dan dua perempuan. Selain itu, sebanyak 20 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, beberapa dalam kondisi kritis.
Pemerintah Kota Irapuato dalam pernyataannya menyampaikan bahwa para korban dan keluarga yang terdampak telah menerima bantuan psikologis. Sementara itu, pasukan keamanan dikerahkan dalam jumlah besar untuk memburu para pelaku yang kabur setelah melakukan serangan brutal tersebut.
Reaksi Pemerintah dan Pejabat Publik
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengutuk keras peristiwa ini. Dalam konferensi pers hariannya, ia menyebut insiden ini sebagai “peristiwa menyedihkan” dan menyatakan bahwa pihak berwenang telah memulai penyelidikan menyeluruh. Meskipun menyebutnya sebagai “konfrontasi,” Sheinbaum tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai motif atau kronologi lengkap.
Gubernur Guanajuato, Libia Dennise, juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam. “Saya mengutuk keras pertumpahan darah ini dan menyampaikan solidaritas saya kepada para keluarga korban,” tulisnya dalam pernyataan resmi. Ia juga berjanji akan meningkatkan pengamanan dan memperkuat kerja sama dengan aparat keamanan nasional.
Baca Juga:
Guanajuato Di Balik Gemerlap
Guanajuato dikenal sebagai pusat industri dan destinasi wisata di Meksiko. Namun, di balik kemajuan ekonomi, negara bagian ini menyimpan sisi kelam: tingkat kekerasan yang sangat tinggi akibat konflik geng. Menurut data resmi, Guanajuato mencatat lebih dari 3.000 kasus pembunuhan sepanjang tahun 2024, menjadikannya wilayah dengan angka pembunuhan tertinggi di negara tersebut.
Pertikaian utama terjadi antara geng Santa Rosa de Lima dan kartel Jalisco New Generation (CJNG). Kedua kelompok bersenjata ini memperebutkan wilayah dan kendali atas perdagangan narkoba, pemerasan, serta aktivitas kriminal lainnya. Pemerintahan Amerika Serikat bahkan telah menetapkan kartel Jalisco sebagai organisasi teroris asing.
Rangkaian Kekerasan yang Tak Kunjung Usai
Penembakan massal di Irapuato bukanlah kejadian terisolasi. Hanya bulan lalu, pihak berwenang menemukan 17 mayat di sebuah rumah kosong di Guanajuato. Beberapa hari sebelumnya, tujuh orang termasuk anak-anak tewas dalam serangan bersenjata di wilayah yang sama. Petugas kepolisian juga menemukan spanduk yang menyebut geng Santa Rosa de Lima sebagai dalang serangan.
Februari lalu, delapan orang tewas dalam penembakan di jalanan, dan pada bulan Januari, bentrokan antara pasukan keamanan dan kelompok bersenjata menewaskan 10 tersangka serta melukai tiga polisi. Kekerasan demi kekerasan menunjukkan bahwa konflik geng tidak hanya menghantui kelompok kriminal, tetapi telah menyusup hingga ke kehidupan masyarakat sipil.
Kesimpulan
Penembakan massal di Irapuato menambah panjang daftar kekerasan bersenjata yang terjadi di Guanajuato dan Meksiko secara umum. Tragedi ini bukan hanya mencerminkan brutalitas konflik antargeng, tetapi juga kegagalan sistemik dalam mengendalikan senjata dan kejahatan terorganisir.
Saat rakyat Meksiko meratapi para korban dan merawat yang terluka, pertanyaan besar masih menggantung, sampai kapan kekerasan ini akan terus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari? Pemerintah dituntut bertindak lebih tegas dan menyeluruh untuk mengakhiri lingkaran darah yang tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Simak dan ikuti terus POS VIRAL agar Anda tidak ketinggalan berita informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari news.okezone.com
- Gambar Kedua dari www.cnbcindonesia.com