Wednesday, February 5POS VIRAL
Shadow

Aksi Protes Dosen ASN, Gelar Tarian Perang Minahasa Saat Demo Tuntut Tukin

Aksi protes dosen ASN di Jakarta pada Senin (3/1) bukan hanya sekadar demonstrasi biasa. Dalam pergerakan yang dilakukan oleh Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI).

Aksi Protes Dosen ASN, Gelar Tarian Perang Minahasa Saat Demo Tuntut Tukin

Mereka menghadirkan sebuah pertunjukan budaya yang menarik perhatian banyak orang. ​Tarian ‘perang’ Kabasaran asal Minahasa, Sulawesi Utara ditampilkan sebagai simbol perlawanan terhadap kebodohan.​ Masi kita bahas lebih jauh tentang aksi protes dari dosen ASN hanya di POS VIRAL.

Aksi Dosen ASN

Aksi unjuk rasa ini dilatarbelakangi oleh masalah yang sudah lama mengemuka dalam dunia pendidikan, yaitu terkait dengan pembayaran tunjangan kinerja (tukin) bagi dosen ASN. Sejak tahun 2020, pembayaran tukin ini menjadi salah satu isu utama yang di permasalahkan oleh para dosen. Tukin yang seharusnya menjadi hak mereka, sejauh ini belum di bayarkan, dan hal ini menimbulkan frustrasi di kalangan dosen.

ADAKSI sebagai wadah perjuangan para dosen memutuskan untuk menyuarakan aspirasi mereka dengan cara yang tidak hanya formal, tetapi juga kental dengan nuansa kebudayaan. Dengan menampilkan tarian Kabasaran, mereka berusaha memberi pesan bahwa mereka akan tetap berjuang demi hak-hak mereka, sekaligus menunjukkan identitas budaya mereka.

Apa Itu Tarian Kabasaran?

Tarian Kabasaran adalah tarian tradisional yang berasal dari suku Minahasa, Sulawesi Utara. Tarian ini merupakan simbol dari semangat perjuangan dan kebersamaan, yang biasanya di pertunjukkan pada acara-acara adat. Dalam konteks yang lebih luas, Kabasaran di anggap sebagai bentuk ekspresi dari heroisme dan kebanggaan komunitas.

Dalam tarian ini, gerakan para penari yang biasanya menggunakan kostum yang berwarna cerah dan membawa senjata, menggambarkan keberanian dan kesiapan untuk menghadapi tantangan. Tarian ini, di satu sisi, melambangkan semangat juang, sementara di sisi lain juga menggambarkan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama. Melalui pertunjukan ini, para dosen ingin memperlihatkan bahwa perjuangan mereka adalah untuk masyarakat dan bangsa.

Serunya Pertunjukan Tarian di Tengah Demo

Empat penari yang tampil dengan kostum merah meriah ini benar-benar mencuri perhatian di tengah aksi demo. Mereka bergerak lincah mengikuti irama musik tradisional, lengkap dengan senjata pedang yang diayunkan seolah sedang berduel. Tidak hanya memberikan semangat bagi rekan-rekan dosen yang berunjuk rasa, tetapi juga menarik perhatian orang-orang di sekitar, termasuk para pengendara kendaraan yang lewat.

Gerakan para penari sangat mengagumkan, mereka bisa menggesek dan menebas udara dengan pedangnya tanpa terluka sedikit pun. Ini menunjukkan bahwa meskipun mereka sedang memperjuangkan hak-hak yang terabaikan, semangat juang mereka tetap menggebu. ​Aksi ini membuat suasana demo semakin hidup dan meriah, seakan mengingatkan semua orang tentang pentingnya perjuangan hak dosen di tengah situasi yang serius ini.​

Pesan Simbolis di Balik Tarian

Perwakilan dosen dari Universitas Sam Ratulangi, yang berorasi di atas mobil komando, menjelaskan lebih dalam tentang makna dari tarian Kabasaran tersebut. Tarian ini bukan hanya sekadar gerakan tubuh, melainkan mengandung pesan bahwa mereka sebagai dosen dan guru merupakan agen perubahan yang harus melawan kebodohan.

“Dosen berperan dalam melawan kebodohan. Kita sebagai dosen bertugas untuk mengeluarkan bangsa ini dari keadaan tidak berpengetahuan. Ini adalah makna dari tarian perang yang kami tampilkan,” ungkapnya. Melalu pertunjukan budaya ini, mereka menegaskan bahwa meski mereka menghadapi berbagai rintangan. Semangat mereka untuk mendidik dan mengejar pendidikan yang lebih baik tidak akan pernah padam.

Baca Juga: 

Tuntutan yang Disampaikan

Tuntutan yang Disampaikan

Ketua Koordinator Nasional ADAKSI, Anggun Gunawan, menjelaskan bahwa dalam aksi mereka, ada dua tuntutan utama yang ingin di sampaikan. Pertama, mereka meminta pemerintah segera melakukan pembayaran tunjangan kinerja (tukin) bagi dosen ASN Kemdiktisaintek yang belum di bayarkan sejak tahun 2020.

Sudah hampir lima tahun masalah ini di biarkan begitu saja, dan para dosen berharap agar hak mereka segera terpenuhi. Tuntutan kedua adalah agar pemerintah lebih memperhatikan anggaran dan pencairan tukin untuk tahun 2025 agar semua dosen ASN Kemdiktisaintek bisa mendapatkan hak yang sama, tanpa ada diskriminasi. ​

Hal ini penting karena kesejahteraan dosen menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.​ Dengan perhatian dan dukungan yang lebih besar dari pemerintah. Para dosen dapat lebih fokus mengajar dan mendidik generasi masa depan.

Dampak Tindakan tersebut

Tindakan berani yang dilakukan oleh para dosen ini benar-benar menarik perhatian banyak orang. Mereka tidak hanya melakukan demonstrasi untuk menyuarakan hak-hak mereka. Tetapi juga menampilkan tarian Kabasaran yang merupakan bagian dari budaya Sulawesi Utara. ​

Dengan cara ini, mereka berhasil memberikan warna baru dalam perjuangan mereka. Membuat aksi tersebut tidak hanya sekadar tuntutan, tetapi juga sebuah perayaan budaya yang kaya.​ Ketika masyarakat melihat aksi demonstrasi ini. Mereka tidak hanya menyaksikan protes, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang budaya Indonesia.

Tarian Kabasaran yang ditampilkan menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk hak-hak dosen juga berkaitan erat dengan identitas budaya kita. Ini menunjukkan bahwa dalam setiap perjuangan, ada nilai-nilai budaya yang perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi mendatang.

POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL

Respons Masyarakat dan Pemerintah

Kegiatan para dosen yang menampilkan tarian Kabasaran saat demo ini mendapat banyak respons positif dari masyarakat. Banyak netizen yang mengapresiasi kreativitas mereka, karena selain menuntut hak, mereka juga memamerkan keindahan budaya Indonesia. Aksi ini di nilai membuat suasana demonstrasi menjadi lebih hidup dan menarik perhatian orang banyak.

Ternyata, ketika budaya dipadukan dengan aksi protes, hasilnya bisa jadi lebih mengena dan menginspirasi. Dari sisi pemerintah, di harapkan bisa segera mendengarkan tuntutan yang di sampaikan oleh para dosen. Pembayaran tunjangan kinerja (tukin) yang lama tertunda perlu segera di selesaikan agar dosen dapat bekerja dengan lebih tenang dan fokus pada pendidikan. ​

Resolusi dari masalah ini penting, bukan hanya untuk kesejahteraan para dosen. Tetapi juga untuk kemajuan pendidikan di seluruh Indonesia.​ Semoga dengan aksi ini, suara para dosen bisa lebih diperhatikan dan di tindaklanjuti.

Kesimpulan

Aksi protes dosen ASN yang menampilkan tarian ‘perang’ Kabasaran ini merupakan wujud nyata dari perjuangan yang mereka lakukan demi hak-hak mereka. Selain menantang ketidakadilan, mereka sekaligus mengingatkan masyarakat tentang pentingnya peranan dosen dalam menciptakan bangsa yang berpengetahuan.

Dengan semangat perjuangan yang mereka tunjukkan. Di harapkan suara para dosen ASN dapat di dengar oleh pemerintah dan segera di tindaklanjuti. Semoga tindakan ini tidak hanya menjadi momen bagi dosen. Tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk memperjuangkan sesuatu yang di anggap benar dan adil. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Home
Channel
Search