Di tengah puing dan lumpur pascabanjir, gajah terlatih turun tangan bantu warga Pidie Jaya membersihkan kerusakan.
Banjir bandang di Pidie Jaya, Aceh, meninggalkan kerusakan parah dan menghambat akses warga. Di tengah keputusasaan, BKSDA Aceh menurunkan empat gajah terlatih untuk membersihkan puing-puing pascabencana. Aksi unik ini menjadi sorotan karena efektivitasnya membantu masyarakat terdampak.
Temukan rangkuman informasi menarik dan paling terviral lainnya di bawah ini yang dapat memperluas wawasan Anda hanya di POS VIRAL.
Gajah Terlatih Sebagai Garda Terdepan Pembersihan
BKSDA Aceh melibatkan empat gajah terlatih dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, bernama Abu, Mido, Ajis, dan Noni. Mereka bukan sekadar hewan, tetapi “pekerja” profesional dengan kemampuan khusus untuk membantu manusia dalam kondisi darurat. Kepala KSDA Wilayah Sigli Aceh, Hadi Sofyan, menjelaskan pemilihan gajah ini berdasarkan kemampuan dan pelatihan mereka.
Para mahout mendampingi Abu, Mido, Ajis, dan Noni menjalankan tugas. Tim gajah diterjunkan ke permukiman Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya. Keempat gajah sigap mengangkat dan memindahkan puing kayu, menunjukkan kekuatan dan kepatuhan terhadap perintah pawang.
Keterlibatan gajah dalam penanganan pascabencana ini menunjukkan bahwa BKSDA Aceh tidak hanya berfokus pada konservasi, tetapi juga pada pemanfaatan potensi gajah jinak untuk kepentingan kemanusiaan. Metode ini terbukti efektif dalam kondisi medan yang sulit dijangkau alat berat, serta memberikan solusi ramah lingkungan.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Misi Tujuh Hari Untuk Pemulihan Akses Dan Evakuasi
Hadi Sofyan menegaskan bahwa keempat gajah jinak ini akan bertugas membersihkan puing-puing kayu dan material lainnya pascabencana. Target utama adalah pembersihan lokasi terdampak banjir bandang di Kecamatan Meureudu dan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya. Kehadiran gajah-gajah ini sangat vital dalam mempercepat proses pemulihan.
Gajah-gajah tersebut tidak hanya membantu membersihkan material yang tersangkut di rumah-rumah penduduk. Mereka juga berperan penting dalam membuka akses jalan menuju rumah warga yang tertimbun sisa-sisa banjir. Kemampuan mereka untuk melewati medan sulit dan mengangkat beban berat menjadikan mereka aset tak ternilai dalam situasi darurat ini.
Misi mulia ini direncanakan berlangsung selama tujuh hari, dengan batas akhir tugas pada 14 Desember 2025. Selama periode ini, gajah-gajah juga dipersiapkan untuk membantu evakuasi korban yang mungkin belum ditemukan, serta mengantar logistik kepada para korban banjir di Pidie Jaya. Fleksibilitas peran gajah ini menunjukkan betapa besar kontribusi mereka.
Baca Juga:
Keunikan Dan Efektivitas Gajah Dalam Penanggulangan Bencana
Pemanfaatan gajah terlatih dalam penanggulangan bencana bukanlah hal yang umum, namun terbukti sangat efektif. Kekuatan fisik gajah yang luar biasa memungkinkan mereka mengangkat puing-puing berukuran besar yang mungkin sulit dipindahkan oleh manusia atau bahkan alat berat di medan tertentu.
Selain kekuatan, gajah juga dikenal memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk dilatih. Dengan bimbingan mahout yang berpengalaman, mereka dapat menjalankan tugas dengan teratur dan aman. Ini meminimalkan risiko kecelakaan dan memastikan efisiensi dalam operasi pembersihan.
Keterlibatan gajah juga membawa nilai tambah dalam hal psikologis. Kehadiran hewan besar yang ramah dan membantu ini dapat memberikan semangat tersendiri bagi warga yang terdampak bencana. Kisah Abu, Mido, Ajis, dan Noni menjadi inspirasi tentang bagaimana makhluk hidup dapat bekerja sama untuk kebaikan bersama.
Harapan Dan Dampak Positif di Pidie Jaya
Aksi gajah-gajah “pahlawan” ini telah menciptakan harapan baru bagi masyarakat Pidie Jaya yang tengah berjuang memulihkan diri dari dampak banjir bandang. Dengan bantuan mereka, proses pembersihan dan pembukaan akses dapat berjalan lebih cepat.
Dampak positif dari keterlibatan gajah ini tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga sosial. Ini adalah contoh nyata kolaborasi antara manusia dan hewan dalam menghadapi tantangan, menunjukkan potensi besar yang dimiliki gajah jinak dalam skenario darurat.
Semoga upaya ini berjalan lancar dan memberikan kontribusi maksimal bagi pemulihan Pidie Jaya. Kisah Abu, Mido, Ajis, dan Noni akan menjadi pengingat akan kekuatan alam dan kebaikan hati yang terjalin dalam menghadapi cobaan.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari aceh.tribunnews.com
- Gambar Kedua dari news.detik.com