Thursday, March 6POS VIRAL
Shadow

Aliran Sesat di Maros Gegerkan Warga: Rukun Islam Jadi 11, Haji di Gunung Bawakaraeng!

Warga Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, diresahkan dengan kemunculan sebuah aliran sesat di Maros yang diduga bernama Panggissengana Tarekat Ana’ Loloa.

Aliran Sesat di Maros Gegerkan Warga: Rukun Islam Jadi 11, Haji di Gunung Bawakaraeng!

Aliran ini menjadi sorotan karena ajaran-ajarannya yang menyimpang dari ajaran Islam pada umumnya, seperti menambah jumlah rukun Islam menjadi 11 dan mewajibkan pengikutnya untuk menunaikan ibadah haji di Gunung Bawakaraeng, bukan di Mekkah. Fenomena ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan memicu berbagai reaksi dari tokoh agama dan aparat kepolisian.

tebak skor hadiah pulsa  

Pangissengana Tarekat Ana’ Loloa

Aliran sesat di Maros Panggissengana Tarekat Ana’ Loloa, Sulawesi Selatan, menggegerkan masyarakat karena ajaran-ajarannya yang menyimpang dari Islam. Aliran ini menambah rukun Islam menjadi 11, mewajibkan pengikut membeli benda pusaka sebagai syarat masuk surga, dan mengharuskan ibadah haji dilakukan di Gunung Bawakaraeng, bukan di Mekkah. Ajaran-ajaran ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang mendasar, menimbulkan keresahan di masyarakat, dan memicu tindakan dari aparat kepolisian.

Kemunculan aliran ini diduga bermotif ekonomi, di mana pemimpinnya mewajibkan pembelian benda pusaka untuk keuntungan pribadi. Aliran sesat seperti ini dapat merusak akidah, moralitas umat Islam, dan memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman agama yang benar, sikap kritis terhadap ajaran baru, serta kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk mencegah penyebaran aliran sesat.

Ajaran Menyimpang Rukun Islam 11 dan Benda Pusaka

Menurut Kepala Badan Permusyawaratan Daerah (BPD) Bonto-bonto, Marzuki, aliran sesat di Maros Panggissengana Tarekat Ana’ Loloa memiliki 11 rukun Islam. Selain itu, pengikut aliran ini diwajibkan untuk membeli benda pusaka yang diklaim akan berguna di akhirat. Marzuki juga mengungkapkan bahwa para pengikut dilarang membangun rumah dengan alasan uang yang seharusnya digunakan untuk membeli pusaka sebagai bekal di akhirat.

“Rukun Islamnya ada 11, kemudian harus beli pusaka untuk dipakai selama nanti di akhirat,” kata Marzuki. Ia juga menambahkan bahwa para pengikut dilarang membangun rumah karena alasan dunia akan segera kiamat dan uangnya lebih baik digunakan untuk membeli pusaka. Ajaran ini tentu saja bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya membangun keluarga dan mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat.

Haji di Gunung Bawakaraeng

Salah satu ajaran yang paling kontroversial dari aliran ini adalah kewajiban menunaikan ibadah haji di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, bukan di Mekkah. Aliran ini menganggap bahwa ibadah haji di tanah suci tidak sah kecuali dilakukan di Gunung Bawakaraeng. Ajaran ini jelas-jelas bertentangan dengan rukun Islam kelima yang mewajibkan umat Islam yang mampu untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah di Mekkah.

“Kalau ibadah haji di tanah suci tidak sah kecuali ke tanah gunung Bawakaraeng,” ujar Marzuki. Pernyataan ini menunjukkan bahwa aliran Panggissengana Tarekat Ana’ Loloa secara terang-terangan mengingkari salah satu rukun Islam yang paling fundamental. Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan tentang keabsahan aliran ini sebagai bagian dari agama Islam.

POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL

Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Respon Masyarakat dan Aparat Kepolisian

Kemunculan aliran Panggissengana Tarekat Ana’ Loloa ini tentu saja menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Warga yang resah akhirnya melaporkan pemimpin ajaran tersebut, seorang perempuan bernama Petta Bau, kepada pihak berwenang. Aparat kepolisian pun segera bertindak untuk menyelidiki kasus ini.

Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Aditya Pandu, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait aliran ini sejak lama. Namun, ia mengaku belum menerima laporan terbaru terkait aktivitas aliran ini. Meskipun demikian, polisi berjanji akan terus memantau perkembangan situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Motif Ekonomi di Balik Ajaran Sesat

Kementerian Agama Maros menduga bahwa kemunculan kembali aliran Panggissengana Tarekat Ana’ Loloa ini disebabkan oleh adanya kepentingan ekonomi dari pimpinannya. Dugaan ini didasarkan pada fakta bahwa aliran ini mewajibkan pengikutnya untuk membeli benda pusaka yang diklaim akan berguna di akhirat. Dengan mewajibkan pengikutnya untuk membeli benda pusaka, pemimpin aliran ini diduga mendapatkan keuntungan finansial yang signifikan.

Motif ekonomi ini seringkali menjadi faktor pendorong di balik kemunculan ajaran-ajaran sesat. Para pemimpin aliran sesat seringkali memanfaatkan kepercayaan dan ketidaktahuan pengikutnya untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan kritis terhadap ajaran-ajaran agama yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang benar.

Baca Juga: 

Dampak Negatif Aliran Sesat bagi Masyarakat

Dampak Negatif Aliran Sesat bagi Masyarakat

Aliran sesat seperti Panggissengana Tarekat Ana’ Loloa dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi masyarakat. Ajaran-ajaran yang menyimpang dari ajaran Islam yang benar dapat merusak akidah dan moralitas umat Islam. Selain itu, aliran sesat juga dapat memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat.

Oleh karena itu, penting bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan aparat pemerintah, untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran aliran sesat. Upaya pencegahan ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti meningkatkan pemahaman agama yang benar di masyarakat, memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat, serta menindak tegas para pelaku penyebaran aliran sesat.

Pentingnya Pemahaman Agama yang Benar

Salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran aliran sesat adalah dengan meningkatkan pemahaman agama yang benar di masyarakat. Pemahaman agama yang benar akan membentengi masyarakat dari pengaruh ajaran-ajaran sesat yang menyesatkan. Pemahaman agama yang benar dapat diperoleh melalui berbagai cara, seperti mengikuti kajian-kajian agama yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga Islam yang terpercaya, membaca buku-buku agama yang berkualitas, serta berdiskusi dengan tokoh agama yang компетen.

Selain itu, penting juga untuk mengembangkan sikap kritis terhadap ajaran-ajaran agama yang baru muncul. Masyarakat harus selalu mempertanyakan dan menguji kebenaran suatu ajaran agama sebelum mempercayainya. Sikap kritis ini akan membantu masyarakat untuk membedakan antara ajaran agama yang benar dan ajaran agama yang sesat.

Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Menangkal Aliran Sesat

Pemerintah dan masyarakat memiliki peran yang sama pentingnya dalam menangkal penyebaran aliran sesat. Pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi masyarakat dari pengaruh ajaran-ajaran sesat yang merusak. Kewajiban ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti melakukan pengawasan terhadap aktivitas keagamaan di masyarakat, memberikan sanksi kepada para pelaku penyebaran aliran sesat, serta memfasilitasi dialog dan kerjasama antara berbagai kelompok agama.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menangkal penyebaran aliran sesat. Masyarakat dapat berperan aktif dalam memberikan informasi kepada pihak berwenang jika mengetahui adanya aktivitas aliran sesat di lingkungannya. Selain itu, masyarakat juga dapat berperan dalam memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat lainnya tentang bahaya aliran sesat.

Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan penyebaran aliran sesat dapat dicegah dan diatasi secara efektif. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Home
Channel
Search