Sudah hampir dua tahun usai Rusia berperang dan melawan Ukraina, amunisi Rusia selama ini seakan tidak akan pernah habis. Salah satu jenis amunisi penting yaitu amunisi artileri. Di mana, pada musim panas yang lalu, Ukraina menembakkan sampai sebanyak 7.000 peluru dalam satu hari. Jika di bandingkan dengan sebanyak 5.000 peluru pada pihak Rusia. Tetapi kini, dari Insider, angka itu sudah berubah drastis.
Ukraina hanya menembakkan sebanyak 2.000 peluru satu hari, sedangkan Rusia sudah mendekati 10.000 peluru. Keunggulan dari Rusia bisa di jelaskan oleh peningkatan produksi dalam negeri serta masuknya persenjataan Korea Utara. Rahasianya yaitu pada industri pertahanan Rusia. Voice of Ukraina menyebutkan bahwa negara Barat masih kalah di dalam perang persenjataan lawan Rusia, yang mana terus meningkatkan produksi senjata mereka.
Mereka juga siap untuk perang lawan Ukraina hingga 3 atau 4 tahun lagi. Bahkan saat ini, toko roti, pusat perbelanjaan serta fasilitas lainnya telah di ubah jadi pabrik senjata. Contohnya saja Italmas Mall kini berubah jadi Italmas Scientific Research Centre yang mana memproduksi drone tempur Lancet.
Baca Juga : Lolly Beberkan Penyebab Perceraian Ayahnya Dan Nikita Mirzani!
Situasi Memberikan Keuntungan Bagi Rusia
Pemerintah Rusia juga memerikan seruan kepada warga agar bekerja enam hari dalam satu minggu dan menjadi sukarelawan pada pabrik militer. TV Rusia juga menayangkan kepada anak-anak cara belajar merakit komponen amunisi di sekolah “Kini kita tengah berada dalam skenario yang mana Rusia menghabiskan sebanyak 40% PDB-nya untuk perang ini,” kata Telegraph POS VIRAL.
Pakar pertahanan juga memperingatkan bahwa situasi ini pada akhirnya bisa memberikan Rusia keunggulan material. Yang mana mereka butuhkan untuk memenangkan perang lawan Ukraina. Walaupun urgensi situasi ini sudah di ketahui secara luas, namun pemerintah negara-negara Barat tidak dapat mengimbanginya.
“Ini benar-benar hal gila,” kata salah satu sumber pertahanan dari Inggris. Kerahasiaan industri pertahanan Rusia juga menyulitkan untuk bisa menilai sejauh mana sebenarnya peralihan Rusia pada ekonomi perang. Tetapi memang industri pertahanan Rusia masih terus meroket. Pengeluaran militer Rusia di tahun 2022 yaitu senilai 2,7% dari GDP, lalu jadi 3,9% pada tahun 2023 serta 6% di 2024. Menhan Rusia yaitu Sergei Shoigu juga mengklaim bahwa pihaknya memproduksi sebanyak 1.530 tank serta 2.518 kendaraan perang pada tahun 2023.
Ada peningkatan produksi tank hingga 560% semenjak Februari 2022. Aktivitas produksi tersebut cukup untuk gantikan peralatan perang yang rusak ataupun hancur dalam perang saat melawan Ukraina. Tidak hanya itu saja, Rusia juga berniat untuk memproduksi 2 juta peluru artileri setiap tahun. Di kombinasikan juga dengan bantuan persenjataan dari Iran serta Korea Utara, kekuatan Rusia lalu jadi semakin besar viralfirstnews.com.