Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, WM menjadi sorotan publik setelah video pernyataannya yang kontroversial viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 35 detik tersebut, Wahyudin diduga dalam kondisi mabuk dan mengaku akan merampok uang negara saat dalam perjalanan menuju Makassar, Sulawesi Selatan. Insiden ini memicu respons cepat dari Badan Kehormatan (BK) DPRD Gorontalo dan berbagai pihak lainnya. Dibawah ini POS VIRAL akan memberikan informasi terkait DPRD gorontalo mabuk rampok uang negara.
Video Viral dan Pernyataan Kontroversial
Sebuah video berdurasi 35 detik menampilkan Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Fraksi PDI Perjuangan, membuat pernyataan kontroversial yang dengan cepat menjadi viral di berbagai platform media sosial. Dalam video tersebut Wahyudin diduga berada di bawah pengaruh alkohol saat dalam perjalanan menuju Makassar, Sulawesi Selatan. Ia secara eksplisit menyatakan “Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok saja uang negara ini, kita habiskan saja biar negara lagi miskin” sambil tertawa.
Selain itu Wahyudin juga menyebutkan namanya, jabatannya sebagai Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dan mengklaim masa jabatannya masih panjang hingga tahun 2031. Informasi awal yang dihimpun menunjukkan Wahyudin berada di dalam mobil bersama seorang wanita saat melontarkan pernyataan tersebut. Perilaku dan ucapan yang terekam dalam video ini memperkuat dugaan bahwa ia sedang dalam pengaruh minuman beralkohol.
Ketua Badan Kehormatan DPRD Provinsi Gorontalo Fikram Salilama membenarkan informasi awal bahwa Wahyudin diduga dalam keadaan mabuk saat membuat video tersebut. Fikram menyesalkan sikap legislator tersebut dan mengingatkan anggota DPRD seharusnya menjadi teladan dan bertutur kata yang baik.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Respons Badan Kehormatan DPRD Gorontalo
Menyusul viralnya video tersebut, Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo segera mengambil tindakan untuk menyelidiki kasus ini. Ketua BK Fikram Salilama menyatakan pihaknya telah menerima laporan dan sedang mengumpulkan informasi awal. Fikram mengungkapkan ia mendapat informasi bahwa Wahyudin dalam keadaan mabuk karena minuman beralkohol saat membuat video tersebut. Namun BK akan melakukan verifikasi lebih lanjut untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut.
Meskipun demikian, Fikram menegaskan perbuatan oknum legislator itu tidak dapat dibenarkan bahkan jika tidak dalam pengaruh minuman beralkohol. Ia menyatakan terlepas dari kondisi mabuk, Wahyudin sudah melanggar kode etik. Pernyataan seperti itu dinilai sangat tidak pantas untuk seorang wakil rakyat yang seharusnya menjaga sikap dan tutur kata.
BK DPRD Gorontalo berencana memanggil Wahyudin pada pekan depan guna memberikan klarifikasi resmi terkait ucapannya yang telah mencoreng citra lembaga legislatif daerah. Fikram Salilama menyatakan BK akan bergerak cepat untuk menindaklanjuti kasus ini.
Baca Juga:
Permintaan Maaf dan Klarifikasi Wahyudin Moridu
Setelah video menyebar luas dan menjadi sorotan publik, Wahyudin Moridu akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Gorontalo. Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui akun Facebook yang diduga miliknya, dengan nama Darwis Moridu. Wahyudin mengakui kejadian itu murni kesalahannya, menyatakan tidak bermaksud membuat kegaduhan atau menyinggung masyarakat Gorontalo.
Dalam video klarifikasinya kepada detikcom, Wahyudin didampingi istrinya. Ia secara pribadi dan atas nama keluarga memohon maaf atas video viral di TikTok beberapa waktu lalu. Ia menyatakan kesiapannya mempertanggungjawabkan ucapan serta menanggung segala konsekuensi dari video tersebut.
Wahyudin juga menyatakan kesiapannya menghadap Badan Kehormatan DPRD dan DPD PDIP Gorontalo. Ini untuk menjelaskan konteks video secara langsung. Fraksi PDIP DPRD Provinsi Gorontalo turut menyoroti pernyataan Wahyudin dan berencana mengadakan rapat internal partai menyikapi masalah ini.
Integritas Legislator dan Sorotan Publik
Kasus yang melibatkan Wahyudin Moridu ini menambah daftar kontroversi menyeret nama anggota DPRD Gorontalo. Sebelumnya, publik dikejutkan berbagai kasus lain seperti dugaan gratifikasi, judi sabung ayam, hingga penganiayaan melibatkan oknum legislator di daerah tersebut.
Kondisi ini memicu keprihatinan masyarakat terkait rendahnya integritas sebagian wakil rakyat. Masyarakat menanti langkah tegas dari DPRD maupun PDIP sebagai partai pengusung terhadap Wahyudin Moridu. Hal ini untuk menegakkan etika dan menjaga marwah lembaga perwakilan rakyat.
Kasus ini menyoroti pentingnya anggota dewan untuk selalu menjaga sikap, tutur kata, dan perilaku, baik di dalam maupun di luar tugas kedinasan. Ini demi mempertahankan kepercayaan publik. Integritas dan moralitas wakil rakyat adalah fondasi utama menjalankan amanah rakyat. Setiap pelanggaran kode etik harus ditindak tegas, memastikan akuntabilitas dan kredibilitas lembaga legislatif.
Kesimpulan
Video viral yang menampilkan Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu yang diduga mabuk dan menyatakan niat untuk ‘merampok uang negara’ telah menimbulkan kegaduhan dan sorotan luas. Badan Kehormatan DPRD Gorontalo merespons cepat dengan rencana pemanggilan untuk klarifikasi dan penyelidikan lebih lanjut meskipun pernyataan tersebut tetap merupakan pelanggaran kode etik, baik dalam kondisi mabuk maupun tidak.
Wahyudin Moridu sendiri telah menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab atas ucapannya. Insiden ini kembali menyoroti isu integritas anggota dewan di Gorontalo dan menegaskan pentingnya akuntabilitas serta etika dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi tentang DPRD Gorontalo mabuk rampok uang Negara, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari era.id
- Gambar Kedua dari detik.com