10 anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai, pegawai instansi pemerintah hilang di laut, serta anak-anak, pada Senin pagi, 14 Juli 2025.

Sebuah kapal penyeberangan yang membawa rombongan anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai, pegawai instansi pemerintah, kontraktor, serta anak-anak, terbalik di tengah perjalanan. Dari total 18 penumpang, tujuh orang berhasil diselamatkan, sementara sebelas lainnya, termasuk seorang anggota DPRD dan tiga anak-anak, masih hilang dan dalam pencarian intensif oleh tim SAR.
Dibawah ini POS VIRAL akan membahas tentang kejadian yang menjadi perhatian publik dan menimbulkan keprihatinan mendalam atas keselamatan transportasi laut di wilayah tersebut.
Kronologi Kecelakaan Kapal Terbalik di Selat Sipora
Kapal yang berukuran 12 meter dengan mesin 40 PK ini berangkat dari Sikakap menuju Tuapejat sekitar pukul 08.00 WIB. Sekitar pukul 11.00 WIB, kapal tersebut mengalami kecelakaan dan terbalik di tengah Selat Sipora.
Perjalanan yang seharusnya lancar berubah menjadi momen menegangkan saat kapal terbalik diduga akibat cuaca buruk yang melanda wilayah perairan Mentawai. Laporan resmi diterima Basarnas sekitar pukul 17.40 WIB, dan pencarian segera dilakukan dengan mengerahkan tim SAR dan kapal besar menuju lokasi kejadian.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Penumpang yang Terlibat dan Status Mereka
Dari 18 penumpang yang berada di kapal, tujuh orang berhasil selamat dengan cara berenang ke pulau terdekat di Dusun Mapinang, Desa Sikakap. Mereka terdiri dari operator kapal, pegawai Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP), kontraktor, dan lainnya.
Namun sebelas penumpang lainnya, termasuk anggota DPRD Mentawai bernama Isar Taleleu, pegawai Dinas PUPR. Serta tiga anak-anak (Teza, Toroi, dan satu anak tanpa nama yang belum diketahui). Masih belum ditemukan hingga malam hari dan dalam proses pencarian intensif oleh tim SAR.
Baca Juga:
Upaya Pencarian dan Penyelamatan Oleh Tim SAR
Tim SAR Mentawai bersama aparat kepolisian dan pemerintah daerah langsung bergerak ke lokasi kejadian dengan dua kapal besar. Waktu tempuh dari dermaga Tuapejat ke lokasi kecelakaan sekitar 1,5 jam. Pencarian difokuskan di sekitar Selat Sipora dengan harapan menemukan korban yang sempat terlihat mengapung sebelum hilang kontak.
Pihak SAR juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan identitas korban secara luas demi menghormati privasi keluarga dan menunggu informasi resmi dari tim pencarian.
Faktor Penyebab Kecelakaan Kapal

Menurut keterangan dari pihak SAR dan otoritas setempat, kecelakaan kapal ini diduga kuat disebabkan oleh cuaca buruk yang melanda wilayah perairan Mentawai pada saat itu. Kondisi gelombang tinggi dan angin kencang membuat kapal yang sedang berlayar menjadi tidak stabil hingga akhirnya terbalik. Peristiwa ini menyoroti pentingnya kesiapan dan kewaspadaan dalam pelayaran di daerah rawan cuaca ekstrem. Terutama untuk kapal penyeberangan yang membawa penumpang banyak.
Dampak dan Respon Pemerintah Daerah Mentawai
Kecelakaan ini menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat Kepulauan Mentawai, terutama karena melibatkan anggota DPRD dan anak-anak. Pemerintah daerah bersama Basarnas dan instansi terkait telah mengambil langkah cepat untuk mengkoordinasikan pencarian dan memberikan dukungan kepada keluarga korban.
Selain itu, insiden ini menjadi perhatian serius terkait keselamatan transportasi laut di Mentawai. Memerlukan peningkatan pengawasan dan standar keselamatan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Kesimpulan
Kapal yang membawa rombongan anggota DPRD dan pegawai pemerintah di Mentawai terbalik di Selat Sipora pada 14 Juli 2025. Mengakibatkan sebelas penumpang hilang termasuk seorang anggota DPRD dan tiga anak-anak. Cuaca buruk diduga menjadi penyebab utama kecelakaan ini. Tim SAR dan pemerintah daerah terus melakukan pencarian intensif untuk menemukan korban yang hilang.
Peristiwa ini menegaskan pentingnya peningkatan keselamatan pelayaran di wilayah rawan cuaca ekstrem demi melindungi nyawa penumpang dan mencegah tragedi serupa di masa mendatang. Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang Berita Viral yang akan kami berikan setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari news.okezone.com
- Gambar Kedua dari inews.id
