Wednesday, April 2POS VIRAL
Shadow

Atta Halilintar dan Keluarga Kini Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di AS

Dunia media sosial yang dulu gemerlap dan menjanjikan kekayaan instan, kini mulai menunjukkan sisi gelapnya. Industri yang telah melahirkan banyak nama besar seperti Atta Halilintar dan keluarga kini terancam miskin disebabkan semakin padat persaingan sengit untuk mendapatkan cuan di industri konten kreator ini.

Atta Halilintar dan Keluarga Kini Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di AS

Laporan terbaru dari The Wall Street Journal (WSJ) memberikan gambaran suram tentang prospek para kreator konten, khususnya di Amerika Serikat, yang bisa jadi merupakan sinyal bagi para influencer di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Apakah Atta Halilintar dan generasi kreator konten lainnya terancam miskin? Mari kita telaah lebih dalam.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Perubahan Lanskap Media Sosial

Dunia media sosial yang dulu menjanjikan cuan melimpah, kini mulai berubah. Industri yang membesarkan banyak nama influencer, termasuk Atta Halilintar, dinilai semakin sesak. Persaingan ketat untuk mendapatkan perhatian dan menghasilkan uang semakin terasa. Hal ini diperkuat oleh laporan The Wall Street Journal yang menyebutkan bahwa platform media sosial tidak lagi memberikan komisi sebesar dulu kepada para kreator konten.

Selain itu, brand-brand besar juga semakin selektif dalam memilih influencer untuk bekerja sama. Mereka mencari influencer yang benar-benar relevan dengan produk atau layanan mereka dan memiliki audiens yang loyal. Hal ini membuat para influencer harus berjuang lebih keras untuk menarik perhatian brand dan membuktikan nilai mereka.

Kisah Clint Brantley

Untuk menggambarkan realita yang dihadapi para kreator konten, mari kita lihat kisah Clint Brantley. Ia adalah seorang kreator konten full-time yang telah berkecimpung di dunia ini selama tiga tahun. Brantley membagikan konten di berbagai platform, seperti TikTok, YouTube, dan Twitch, dengan fokus pada tren game mobile Fortnite.

Meskipun memiliki lebih dari 400.000 follower dan rata-rata view lebih dari 100.000, penghasilan Brantley pada tahun lalu lebih kecil daripada gaji median tahunan pekerja full-time di AS pada 2023 sebesar US$ 58.084 atau sekitar Rp 950 jutaan. Pria berusia 29 tahun ini bahkan tidak siap untuk menyewa apartemen karena penghasilannya yang tidak tetap. Saat ini, Brantley masih tinggal dengan ibunya di Washington. “Saya sangat rentan,” ujarnya seperti dikutip dari The Wall Street Journal.

Kisah Clint Brantley ini menjadi contoh nyata bahwa menjadi kreator konten tidak selalu menjamin kesuksesan finansial. Bahkan dengan jumlah follower yang besar, penghasilan yang didapatkan bisa sangat tidak stabil dan jauh dari harapan.

POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Penghasilan Platform Menurun

Antara tahun 2020 dan 2023, TikTok akan mendanai para kreator dengan pendanaan hingga $1 miliar. Melalui fitur Shorts, YouTube memungkinkan pembuat konten mengumpulkan sekitar $100-10.000 per bulan melalui program pendanaan satu kali.

Instagram Reels kemudian membayar pembuat konten dengan jumlah yang bervariasi. Bonus besarnya adalah strategi untuk mengajak lebih banyak orang membuat konten di platform tersebut.

Namun, kini platform tersebut mulai mengubah kebijakan pembayaran untuk pembuat konten. Persyaratan pendapatan untuk TikTokers telah ditingkatkan. Anda harus memiliki setidaknya 10.000 pengikut dan minimal 100.000 tampilan per bulan.

Instagram juga sedang menguji program “khusus undangan” yang akan menawarkan hadiah uang tunai kepada kreator yang membagikan reel dan foto.

YouTube memperkenalkan program berbagi iklan tahun lalu untuk pembuat video pendek dengan setidaknya 1.000 pelanggan dan 10 juta penayangan dalam periode 90 hari. Mereka menerima potongan 45% dari pendapatan iklan pada konten yang mereka bagikan.

Baca Juga: 

Ancaman TikTok Diblokir

Ancaman TikTok Diblokir 

Kondisi ini diperparah dengan ancaman TikTok diblokir di AS. TikTok merupakan salah satu platform media sosial paling populer di dunia, terutama di kalangan generasi muda. Banyak kreator konten yang mengandalkan TikTok sebagai sumber utama penghasilan mereka.

Jika TikTok benar-benar diblokir di AS, banyak kreator konten yang akan kehilangan salah satu channel utama mereka untuk menghasilkan uang. Hal ini tentu akan berdampak besar bagi industri kreator konten secara keseluruhan. Para kreator konten harus mencari platform alternatif atau mengembangkan strategi baru untuk mempertahankan penghasilan mereka.

Persaingan Semakin Ketat

Persaingan di dunia kreator konten kian hari kian sengit. Seiring dengan bertambahnya jumlah individu yang terjun ke ranah ini, setiap kreator dituntut untuk berpacu dalam menciptakan konten yang tak hanya unik, namun juga mampu memikat perhatian audiens. Inovasi menjadi kunci utama untuk bertahan dan menonjol di tengah lautan konten yang membanjiri platform media sosial.

Lebih dari sekadar konten yang menarik, membangun personal branding yang kuat dan menjalin hubungan yang autentik dengan para pengikut menjadi krusial dalam memenangkan hati audiens dan menciptakan loyalitas. Untuk dapat terus bersaing dan relevan, seorang kreator konten juga harus memiliki komitmen untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

Memahami tren terbaru di media sosial, menguasai seluk-beluk algoritma platform, serta mahir dalam berbagai teknik produksi konten, merupakan investasi penting dalam karir seorang kreator.

Dengan berbekal pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, kreator konten dapat menciptakan konten yang tidak hanya menarik, tetapi juga efektif dalam menjangkau audiens yang tepat dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Tips untuk Kreator Konten

Di tengah tantangan yang semakin berat, para kreator konten harus memiliki strategi yang tepat untuk bertahan dan meraih kesuksesan. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

  • Diversifikasi Sumber Penghasilan: Jangan hanya mengandalkan satu sumber penghasilan. Cari cara lain untuk menghasilkan uang, seperti menjual merchandise, menawarkan jasa konsultasi, atau membuat konten berbayar.
  • Bangun Personal Branding yang Kuat: Ciptakan identitas yang unik dan mudah diingat. Tunjukkan kepribadian Anda dan bangun hubungan yang kuat dengan follower Anda.
  • Fokus pada Kualitas Konten: Ciptakan konten yang berkualitas tinggi dan relevan dengan audiens Anda. Jangan hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga pada kualitas.
  • Manfaatkan Berbagai Platform: Jangan hanya terpaku pada satu platform. Manfaatkan berbagai platform media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
  • Terus Belajar dan Berkembang: Ikuti tren terbaru di media sosial, pahami algoritma platform, dan kuasai berbagai teknik produksi konten.

Kesimpulan

Industri kreator konten sedang mengalami perubahan yang signifikan. Para kreator konten seperti Atta Halilintar dan keluarga kini terancam miskin harus beradaptasi dengan perubahan ini jika ingin bertahan dan meraih kesuksesan. Mereka harus berinovasi, mengembangkan strategi baru, dan terus belajar untuk menghadapi tantangan yang semakin berat.

Masa depan industri kreator konten akan ditentukan oleh kemampuan para kreator konten untuk beradaptasi dengan perubahan dan menciptakan nilai bagi audiens dan brand. Jika mereka mampu melakukan hal ini, mereka akan terus berkembang dan meraih kesuksesan.

Namun, jika mereka gagal beradaptasi, mereka akan punah dan digantikan oleh kreator konten yang lebih inovatif dan adaptif. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.


Sumber Informasi Gambar:

1. Gambar Pertama dari bukamatanews.id
2. Gambar Kedua dari cnbcindonesia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search