Fenomena microsleep atau tidur singkat saat berkendara merupakan masalah serius bagi keselamatan berkendara, terutama menjelang mudik lebaran. Menurut data tahun 2024, sekitar 35% kecelakaan disebabkan oleh: Faktanya, jika frekuensi tidur mikro melebihi 50% dalam periode empat menit, kemungkinan terjadinya kecelakaan meningkat hampir 100%.
Di tengah gegap gempita dan semangat perjalanan, kondisi yang sering dianggap sepele ini justru menyimpan potensi fatal, mampu mengubah momen kebahagiaan menjadi tragedi yang tak terbayangkan. Artikel ini hadir untuk mengupas tuntas seluk-beluk microsleep, mengungkap betapa berbahayanya kondisi ini saat perjalanan mudik, memberikan panduan praktis untuk mengenali gejalanya, serta menyajikan langkah-langkah pencegahan yang esensial demi memastikan perjalanan yang aman dan selamat sampai tujuan.
Apa Itu Microsleep?
Microsleep adalah episode tidur singkat yang berlangsung hanya beberapa detik, biasanya kurang dari 15 detik. Dalam periode singkat ini, otak mengalami kehilangan kesadaran sementara, menyebabkan hilangnya fokus dan kemampuan untuk memproses informasi dengan benar. Seseorang yang mengalami microsleep mungkin terlihat terjaga, tetapi sebenarnya otaknya sedang offline, tidak mampu merespons rangsangan eksternal.
Kondisi ini sering terjadi akibat kelelahan ekstrem, kurang tidur, atau aktivitas monoton yang menyebabkan penurunan kewaspadaan. Profesor Jim Horne dari Loughborough University’s Sleep Research Centre menjelaskan bahwa saat microsleep terjadi, kelopak mata mulai menutup dan seseorang kehilangan kontak dengan realitas.
Pengemudi akan tertidur selama beberapa detik, lalu terbangun dengan tersentak, tanpa menyadari apa yang terjadi selama periode singkat tersebut. ini merupakan bahaya Microsleep saat mudik yang harus di perhatikan.
Mengapa Microsleep Sangat Berbahaya Saat Mudik?
Bahaya microsleep saat mudik terletak pada dampaknya terhadap kemampuan mengemudi. Perjalanan jarak jauh membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan penuh. Bahkan microsleep yang hanya berlangsung 2-3 detik dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan. Kendaraan bisa keluar jalur, menabrak kendaraan lain, atau bahkan terperosok ke dalam parit.
Studi menunjukkan bahwa microsleep saat mengemudi berkorelasi dengan peningkatan risiko kecelakaan lalu lintas. Banyak kasus kecelakaan tunggal di jalan tol disebabkan oleh pengemudi yang tiba-tiba kehilangan kendali akibat microsleep. Selain itu, microsleep tidak hanya mengancam pengemudi kendaraan pribadi, tetapi juga sopir bus dan truk yang membawa banyak penumpang.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, juga menekankan bahwa kecelakaan saat mudik sering kali disebabkan oleh kelelahan pengemudi yang memaksakan diri untuk terus mengemudi tanpa istirahat.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Penyebab Microsleep
Kurang tidur adalah penyebab utama microsleep. Satu penelitian menemukan bahwa 20% responden membutuhkan 90 menit lebih banyak tidur per malam daripada yang mereka dapatkan. Kerja shift dan jam kerja yang panjang merupakan bagian dari masalah tersebut. Selain itu, akses digital sepanjang waktu juga merupakan penyebab lainnya.
Satu penelitian menemukan bahwa tidur kurang dari 4 jam, meski hanya satu malam, mengakibatkan peningkatan microsleep. Adapun mereka yang mengalami microsleep biasanya ditandai hal berikut:
- Terbangun karena tubuh tersentak atau kepala terasa jatuh ke depan
- Menguap atau berkedip berlebihan
- Tidak menyadari sesuatu yang baru saja terjadi
- Kesulitan memproses informasi
Penyebab lain microsleep
Kualitas tidur yang buruk juga dapat menyebabkan microsleep. Kurang tidur dapat disebabkan oleh kondisi fisik dan mental, termasuk:
- Sleep apnea, narkolepsi, dan gangguan tidur lainnya
- Obesitas
- Depresi
- Kecemasan
- Bipolar
Baca Juga:
Kenali Tanda-Tanda Microsleep
Agar dapat mengantisipasi microsleep sebelum terjadi kecelakaan, penting untuk mengenali tanda-tandanya:
- Sering menguap dan mata terasa berat
- Kelopak mata berkedip lebih lambat atau mulai tertutup sendiri
- Sulit menjaga fokus, pikiran kosong sesaat
- Merasa tersentak atau kaget karena hampir tertidur
- Tidak mengingat jalan yang sudah dilalui dalam beberapa detik terakhir
- Mata sulit fokus dan sering berkedip lambat
- Kepala terasa berat dan tiba-tiba terangguk
- Kesulitan menjaga kecepatan kendaraan secara stabil
Jika Anda mengalami tanda-tanda tersebut, segera cari tempat istirahat terdekat untuk menghindari risiko kecelakaan.
Langkah-Langkah Pencegahan Microsleep
Mencegah microsleep adalah kunci untuk memastikan perjalanan mudik yang aman dan selamat. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan:
- Tidur Cukup Sebelum Berangkat: Pastikan Anda tidur minimal 7-8 jam sebelum melakukan perjalanan jauh. Hindari begadang atau memaksakan diri mengemudi saat mengantuk.
- Istirahat Setiap 2 Jam Sekali: Saat menempuh perjalanan panjang, berhenti dan beristirahat sejenak di rest area setiap dua jam sekali. Manfaatkan waktu untuk meregangkan tubuh dan menyegarkan pikiran. Menteri Kesehatan juga menyarankan agar pengemudi beristirahat minimal 15 menit setiap 5 jam perjalanan untuk menjaga kewaspadaan dan stamina.
- Gunakan Teknik Shift Driving: Jika mudik bersama keluarga atau teman yang bisa mengemudi, bergantianlah mengendarai kendaraan untuk mengurangi kelelahan.
- Hindari Berkendara di Jam Rawan Kantuk: Usahakan untuk tidak berkendara pada jam-jam di mana tubuh cenderung merasa lelah, terutama antara pukul 02.00-05.00 WIB dan 13.00-15.00 WIB.
- Jaga Hidrasi dan Konsumsi Makanan Sehat: Pastikan Anda minum air yang cukup dan mengonsumsi makanan sehat untuk menjaga energi tubuh. Hindari makanan berat yang dapat menyebabkan kantuk lebih cepat. Pilih makanan ringan dan sehat.
- Stimulasi Suara: Dengarkan musik atau podcast untuk tetap terjaga saat berkendara.
- Posisi Duduk Nyaman: Pastikan posisi duduk Anda nyaman dan tegak selama mengemudi.
- Kurangi Konsumsi Kafein Berlebihan: Hindari konsumsi kafein berlebihan, karena meski bisa membuat Anda tetap terjaga sesaat, efeknya bisa menyebabkan kelelahan mendadak.
- Gunakan Alarm atau Musik yang Dinamis: Jika mengemudi sendirian, dengarkan musik yang bersemangat atau setel alarm pengingat setiap satu jam untuk mengevaluasi kondisi tubuh.
- Berhenti Jika Mengantuk: Jika Anda merasa sangat mengantuk, jangan paksakan diri untuk terus mengemudi. Berhenti di tempat aman dan istirahat sejenak.
Waktu Terbaik untuk Berkendara Saat Mudik
Selain langkah-langkah pencegahan bahaya microsleep saat mudik yang ada di atas, penting juga untuk memperhatikan waktu terbaik untuk berkendara saat mudik. Hindari berkendara pada jam-jam di mana tubuh cenderung merasa lelah, terutama antara pukul 02.00-05.00 WIB dan 13.00-15.00 WIB.
Pada jam-jam ini, tubuh secara alami memproduksi melatonin, hormon yang membuat kita merasa mengantuk. Jika memungkinkan, atur jadwal perjalanan Anda agar tidak melewati jam-jam rawan tersebut.
Kesimpulan
Microsleep adalah ancaman nyata yang dapat merenggut nyawa saat mudik. Jangan pernah meremehkan bahayanya dan selalu prioritaskan keselamatan. Jika Anda merasa lelah atau mengantuk, jangan paksakan diri untuk terus mengemudi. Berhenti dan istirahatlah sejenak. Ingatlah bahwa keselamatan jauh lebih penting daripada tiba lebih cepat di kampung halaman.
Dengan persiapan yang baik, perjalanan mudik bisa menjadi pengalaman yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Selamat mudik dan semoga selamat sampai tujuan! Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
1. Gambar Pertama dari Kompas.com
2. Gambar Kedua dari tanggerangraya.co.id