Viral di media sosial, orang tua buka suara soal anak dikeluarkan dari sekolah, Penyebabnya miskom terkait menu MBG ‘Rapel’.
Kasus seorang siswa yang dikeluarkan dari sekolah menjadi viral di media sosial setelah orang tuanya mengklarifikasi peristiwa tersebut. Menurut orang tua, insiden itu terjadi karena miskomunikasi terkait menu MBG ‘Rapel’, bukan karena kesalahan anak.
Klarifikasi ini memicu perhatian warganet dan menimbulkan perbincangan luas mengenai prosedur sekolah dan pentingnya komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua. Simak ulasan lengkapnya di POS VIRAL.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Viral Curhatan Orang Tua Siswa Soal MBG ‘Rapel’
Kasus viral terkait orang tua siswa yang sempat mengaku diintimidasi Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi sorotan publik. Curhatan tersebut muncul setelah Nurul Oriana mengunggah menu MBG ‘rapelan’ makan bergizi gratis selama periode libur Natal dan Tahun Baru.
Postingan ini memicu kekhawatiran bahwa anaknya, Aira, dikeluarkan dari sekolah sebagai buntut viralnya unggahan tersebut. Orang tua siswa kemudian menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi, menekankan bahwa informasi awal yang diterimanya merupakan miskomunikasi dengan pihak sekolah.
Pernyataan ini muncul setelah pertemuan seluruh pihak terkait, termasuk sekolah, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan orang tua murid.
Ayo Nikmati Keseruan Nonton Bola, Akses Tanpa Batas, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Miskomunikasi Menu MBG ‘Rapel’
Nurul Oriana menjelaskan bahwa miskomunikasi terjadi terkait snack yang diberikan sekolah. “Saya mengira snack yang diberi untuk lima hari ternyata hanya untuk tiga hari,” ungkapnya kepada wartawan pada Senin (29/12/2025).
Kesalahpahaman ini kemudian memicu asumsi yang keliru tentang tindakan sekolah terhadap anaknya. Pihak sekolah menegaskan bahwa Aira tidak pernah dikeluarkan dari PAUD tempatnya bersekolah.
Seluruh miskomunikasi dilaporkan terjadi melalui percakapan internal di grup WhatsApp antara orang tua dan pihak sekolah. Dengan demikian, tidak ada keputusan administratif yang memberhentikan Aira sebagai peserta didik.
Baca Juga: Diduga Libatkan Pejabat, Video Call Tak Senonoh Gegerkan Batam
Klarifikasi Pihak BGN
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, turut menegaskan bahwa program MBG dirancang untuk mendukung anak-anak dan tidak boleh menimbulkan dampak negatif, khususnya terkait hak memperoleh pendidikan. Menurutnya, klarifikasi ini menegaskan bahwa tidak ada anak yang dikeluarkan dari sekolah akibat unggahan viral.
Dadan menambahkan bahwa setiap masukan dari masyarakat menjadi bagian penting dalam perbaikan layanan. Pernyataan ini menegaskan komitmen BGN untuk menjalankan program MBG secara transparan dan akuntabel.
Dampak Dan Pelajaran Dari Insiden
Insiden viral ini menjadi pelajaran penting bagi pihak sekolah, BGN, dan orang tua murid tentang pentingnya komunikasi yang jelas. Kesalahpahaman terkait pemberian menu MBG ‘rapel’ memicu spekulasi publik yang tidak perlu, namun beruntung dapat diselesaikan melalui klarifikasi langsung dan pertemuan lintas pihak.
Selain itu, peristiwa ini menegaskan bahwa media sosial dapat mempercepat penyebaran informasi, baik benar maupun keliru, sehingga koordinasi internal antara orang tua dan lembaga pendidikan menjadi sangat krusial. Semua pihak diharapkan lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi, agar program pendidikan dan gizi tetap berjalan efektif tanpa menimbulkan kontroversi.
Melalui klarifikasi ini, publik mendapat kepastian bahwa hak anak tetap dijaga, program MBG berjalan sebagaimana mestinya, dan komunikasi yang tepat menjadi kunci menghindari kesalahpahaman serupa di masa depan. Ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar
- Gambar Pertama dari health.detik.com
- Gambar Kedua dari news.republika.co.id
