BPBD Kabupaten Aceh Barat mencatat sebanyak 261 rumah warga terdampak banjir bandang yang melanda wilayah tersebut pada Rabu.

Peristiwa ini terjadi di lima kecamatan dan menyebabkan kerusakan yang bervariasi, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat. Berikut ini POS VIRAL akan memberikan informasi terbaru mengenai dampak banjir bandang di Kabupaten Aceh Barat.
Dampak Banjir di Kecamatan Pante Ceureumen
Kecamatan Pante Ceureumen menjadi salah satu wilayah yang terdampak cukup parah akibat banjir bandang. Beberapa desa di kecamatan ini melaporkan rumah warga mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan berbeda.
Desa Jambak tercatat enam rumah rusak berat dan 17 rumah rusak sedang, sementara Desa Canggai tujuh rumah rusak berat dan 28 rusak ringan. Desa Lango melaporkan lima rumah rusak berat dan satu rumah rusak ringan, sedangkan Desa Lawet sembilan rumah rusak berat dan 34 rusak sedang.
Di Desa Pulo Teungoh, satu rumah rusak berat dan 45 rumah rusak sedang. Desa Sikundo melaporkan lima rumah rusak berat, tiga rusak sedang, dan 10 rusak ringan, sedangkan Desa Keutambang mencatat satu rumah rusak sedang. Dampak banjir ini mengganggu aktivitas warga sehari-hari dan beberapa warga terpaksa mengungsi sementara.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Kondisi di Kecamatan Woyla Timur dan Sungai Mas
Banjir bandang juga melanda Kecamatan Woyla Timur dan Sungai Mas, meski tingkat kerusakannya lebih ringan dibandingkan Pante Ceureumen. Warga setempat mengalami gangguan akses transportasi dan beberapa fasilitas umum rusak.
Di Kecamatan Woyla Timur, Desa Pasie Ara melaporkan 60 rumah rusak ringan. Sedangkan di Kecamatan Sungai Mas, Desa Lancong memiliki dua rumah rusak berat dan satu rusak ringan, serta Desa Tungkop satu rumah rusak berat dan satu rusak ringan.
Meski kerusakan di wilayah ini sebagian besar ringan, banjir tetap berdampak pada aktivitas warga. Beberapa warga kesulitan mengakses kebutuhan pokok karena jalan terputus sementara akibat banjir, sehingga bantuan darurat menjadi sangat penting.
Baca Juga: Eks Ketua DPRD Pasaman Tewas Tertimpa Alat Berat Saat Salurkan Bantuan
Kerusakan di Arongan Lambalek dan Panton Reue

Di Kecamatan Arongan Lambalek, tercatat 15 rumah rusak ringan akibat banjir bandang. Meskipun jumlah rumah terdampak lebih sedikit, kerusakan ini tetap mengganggu kehidupan warga setempat.
Sementara itu, di Kecamatan Panton Reue, Desa Meutulang melaporkan delapan rumah rusak berat. BPBD menekankan bahwa setiap rumah yang terdampak, baik ringan maupun berat, tetap mendapat perhatian dalam distribusi bantuan.
Upaya perbaikan rumah dan evakuasi warga terus dilakukan. Tim BPBD memastikan bahwa warga yang rumahnya rusak berat mendapatkan tempat aman sementara, serta bantuan tenda, sembako, dan air bersih untuk kebutuhan mendesak.
Upaya Penanggulangan dan Bantuan BPBD Aceh Barat
BPBD Aceh Barat terus bekerja cepat untuk menanggulangi dampak banjir. Tim BPBD melakukan pendataan rumah terdampak, menyalurkan bantuan pangan, obat-obatan, dan membuka akses transportasi yang terputus.
“Kami berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan untuk memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan secepat mungkin,” ujar Teuku Ronal. Upaya ini dilakukan siang dan malam untuk meminimalkan risiko bagi warga.
Selain itu, BPBD mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Bantuan logistik dan dukungan teknis juga disiapkan untuk mempercepat pemulihan rumah warga serta infrastruktur yang terdampak.
Pentingnya Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Peristiwa banjir bandang di Aceh Barat menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Rumah warga terdampak tersebar di lima kecamatan dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda.
Koordinasi cepat antara BPBD, pemerintah desa, dan pihak terkait menjadi kunci dalam meminimalkan dampak banjir. Bantuan darurat, evakuasi warga, dan pembukaan akses transportasi merupakan langkah penting agar warga tetap aman.
Ke depan, pembangunan mitigasi bencana, seperti tanggul, sistem peringatan dini, dan edukasi kesiapsiagaan, diharapkan mampu mengurangi risiko banjir bandang. Upaya ini penting agar dampak bencana alam tidak mengganggu kehidupan warga secara signifikan.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.
