Brigade Al-Qassam Serang Israel bersenjata dari Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, melancarkan serangan yang mengakibatkan 1.000 warga tewas dalam konflik yang semakin memanas antara Palestina dan Israel.
Serangan ini terjadi di tengah ketegangan yang terus meningkat, di mana Brigade Al-Qassam mengklaim telah menghancurkan sejumlah target militer Israel. Termasuk kendaraan dan tank, sebagai bagian dari operasi mereka yang lebih besar.
Kejadian tragis ini tidak hanya menyoroti dampak dari konflik yang berkepanjangan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan mendalam tentang kemanusiaan dan hak asasi manusia di wilayah yang dilanda perang ini. Dalam serangan udara yang dilancarkan oleh Israel, dilaporkan bahwa 60 warga Israel yang disandera juga kehilangan nyawa mereka, menambah daftar panjang korban yang jatuh akibat kekerasan ini.
Brigade Al-Qassam, yang dikenal sebagai pasukan tempur paling mematikan Hamas, terus berjuang di garis depan perlawanan rakyat Palestina. Berusaha untuk mempertahankan hak dan martabat mereka di tengah serangan yang terus berlanjut.
Dengan situasi yang semakin memburuk, dunia menyaksikan dengan cemas bagaimana konflik ini akan berkembang dan dampaknya terhadap kehidupan ribuan orang yang terjebak di tengahnya. Simak penjelasan berikut dari POS VIRAL yang akan memberikan informasi lengkap secara rinci mengenai Brigade Al-Qassam Serang Israel, 1.000 Warga Tewas Tragis.
Serangan Balasan yang Mengguncang Israel
Brigade Al-Qassam mengumumkan operasi militer besar dengan meluncurkan rentetan roket ke berbagai wilayah di Israel, termasuk Tel Aviv dan Ashkelon. Roket-roket ini menyasar pangkalan militer, fasilitas strategis, dan beberapa pemukiman Israel. Menurut pernyataan resmi Al-Qassam, serangan ini adalah bentuk perlawanan terhadap penjajahan dan tindakan genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza.
“Kami tidak akan tinggal diam saat rakyat kami dibantai tanpa perlawanan. Ini adalah pesan kami kepada dunia bahwa perlawanan akan terus berlanjut,” ujar juru bicara Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya.
Israel, yang tampaknya tidak menduga intensitas serangan ini, segera merespons dengan mengerahkan kekuatan militernya secara besar-besaran. Militer Israel (IDF) mengklaim telah berhasil menembak jatuh sebagian besar roket yang ditembakkan oleh Al-Qassam dengan sistem pertahanan udara Iron Dome. Namun, beberapa serangan tetap berhasil menembus dan menyebabkan kerusakan di berbagai wilayah.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

1.000 Warga Palestina Tewas, Gaza dalam Kepungan
Tidak tinggal diam, Israel membalas serangan tersebut dengan bombardir tanpa henti ke Jalur Gaza. Jet-jet tempur F-16 dan drone bersenjata menjatuhkan ratusan bom di wilayah padat penduduk, menargetkan bangunan perumahan, rumah sakit, dan sekolah yang disebut Israel sebagai “sarang militan.” Akibatnya, dalam waktu 48 jam, lebih dari 1.000 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka. Korban yang jatuh sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
“Kami tidak memiliki tempat untuk lari. Setiap saat, kami bisa mati karena bom Israel,” ujar seorang warga Gaza yang kehilangan seluruh keluarganya dalam serangan tersebut.
Rumah Sakit Al-Shifa, yang menjadi satu-satunya rumah sakit besar yang masih beroperasi, kini dipenuhi dengan korban yang terluka parah. Sumber medis setempat menyatakan bahwa mereka kehabisan obat-obatan, listrik terbatas, dan banyak pasien meninggal karena tidak mendapatkan perawatan yang layak.
Baca Juga:
Reaksi Dunia: Kecaman dan Diamnya Para Pemimpin Global
Serangan mematikan ini memicu reaksi keras dari berbagai negara dan organisasi hak asasi manusia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk keras serangan brutal terhadap warga sipil dan menyerukan gencatan senjata segera. Namun, seruan ini tidak diindahkan oleh kedua belah pihak.
Negara-negara seperti Turki, Iran, dan Malaysia mengecam keras tindakan Israel yang mereka sebut sebagai “pembantaian massal.” Di sisi lain, Amerika Serikat dan beberapa sekutu Eropanya tetap memberikan dukungan militer kepada Israel, dengan alasan “hak membela diri.”
Demonstrasi besar-besaran pun meletus di berbagai kota dunia, termasuk London, New York, dan Jakarta, di mana ribuan orang turun ke jalan untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina. Mereka menuntut dunia agar segera bertindak dan menghentikan genosida yang terjadi di Gaza.
Akankah Perang Ini Berakhir?
Saat ini, situasi di Gaza dan Israel masih sangat tegang. Brigade Al-Qassam telah berjanji untuk terus melanjutkan perlawanan mereka, sementara Israel bersumpah akan “menghancurkan Hamas hingga ke akar-akarnya.” Dengan semakin meningkatnya korban jiwa, dunia kini menunggu apakah akan ada campur tangan internasional untuk menghentikan pertumpahan darah ini, atau apakah perang akan terus berlanjut tanpa akhir.
Dampak dari konflik ini tidak hanya dirasakan di wilayah Gaza dan Israel, tetapi juga di seluruh dunia. Krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza menjadi sorotan utama, dan pertanyaan besar yang tersisa adalah sampai kapan dunia akan membiarkan tragedi ini terus berlangsung? Untuk kalian yang suka dengan berita viral terkini, yaitu hanya ada di POS VIRAL yang selalu saja menayangkan berita terbaru setiap harinya.
- Informasi Gambar Yang di Dapat
- Gambar Pertama Dari dw.com
- Gambar Kedua Dari tempo.co