Dedy Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, baru-baru ini mengumumkan rencana inovatif untuk menerapkan pendidikan militer bagi siswa SMA di wilayahnya.
Program ini bertujuan membentuk karakter siswa melalui pendekatan militer yang disiplin dengan menggandeng TNI dan Polri. Dimulai pada tahun ajaran baru 2025, meski mendapat perhatian luas. Ide ini menimbulkan berbagai pandangan tentang apakah pendekatan seperti itu tepat dan efektif untuk dunia pendidikan saat ini.
Dibawah ini POS VIRAL membahas secara mendalam tentang rencana pendidikan militer bagi siswa SMA oleh Dedy Mulyadi dengan mempertimbangkan tujuan, pelaksanaan, manfaat, tantangan, serta opini terkait.
Tujuan Pendidikan Militer Untuk Siswa SMA
Inisiatif pendidikan militer untuk siswa SMA yang digagas oleh Dedy Mulyadi lahir dari keprihatinan terhadap perilaku negatif, kerap terjadi di kalangan pelajar, seperti pergaulan bebas, tawuran, dan kenakalan remaja lainnya.
Melalui program ini, siswa yang dianggap sulit dibina atau terindikasi bermasalah akan dididik dalam barak militer selama enam bulan dengan pengawasan ketat TNI dan Polri, Tujuannya adalah membentuk karakter disiplin, tanggung jawab, serta menjauhkan siswa dari perilaku merusak tersebut.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Mekanisme Pelaksanaan Program Pendidikan Militer
Program pendidikan militer ini mengusung model pembinaan di barak militer selama enam bulan, di mana siswa akan mengenyampingkan kegiatan sekolah formal selama periode tersebut. TNI secara langsung akan menjemput siswa yang telah disepakati oleh pihak sekolah dan orangtua untuk mengikuti program ini.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan sekitar 30 hingga 40 barak sebagai fasilitas pembinaan. Program ini dimulai uji coba pada 2 Mei 2025 di wilayah yang dianggap rawan dengan pendekatan bertahap, dimulai di daerah yang siap, bukan secara serentak di seluruh Jawa Barat.
Baca Juga:
Manfaat yang Diasosiasikan Pendidikan Militer di SMA
Pendidikan militer di SMA diharapkan membawa sejumlah manfaat signifikan, antara lain peningkatan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa, penurunan angka kenakalan remaja, serta peningkatan fokus belajar. Dengan adanya pembina dari kalangan TNI dan Polri di tiap sekolah.
Diharapkan nilai-nilai semangat bela negara dan nasionalisme semakin kuat melekat pada generasi muda. Dedi Mulyadi juga menekankan bahwa pendekatan ini bertujuan menggali potensi siswa sehingga tidak hanya menjadi ajang pembinaan karakter, tetapi juga pengembangan bakat dan minat yang positif.
Kritik Terhadap Penerapan Pendidikan Militer
Meski program ini disambut positif oleh sebagian pihak, terdapat sejumlah tantangan dan kritik yang perlu diwaspadai. Beberapa mempertanyakan ketepatan model pendidikan militer yang cenderung keras dalam konteks dunia pendidikan formal. Terutama bagi siswa SMA yang masih dalam masa perkembangan psikologis dan emosional.
Ada kekhawatiran bahwa pendekatan militer bisa menimbulkan tekanan berlebihan, bahkan potensi pelanggaran hak asasi siswa jika tidak diawasi dengan baik. Selain itu, pelibatan TNI dan Polri secara intensif dalam dunia pendidikan juga memunculkan debat seputar batas peran militer/polisi dalam ranah sipil.
Pendapat Para Ahli & Respons Masyarakat
Berbagai kalangan memberikan tanggapan beragam terhadap kebijakan Dedy Mulyadi ini. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa pendidikan karakter memang sangat penting dan harus dikembangkan dengan serius. Namun pendekatan militer harus disesuaikan dengan kebutuhan psikososial remaja saat ini.
Mereka menyarankan agar program tersebut dilengkapi pula dengan pendampingan psikologis dan metode pembelajaran yang humanis. Di sisi lain, sebagian masyarakat dan orangtua menyambut baik program ini sebagai solusi konkret untuk menekan perilaku negatif di kalangan pelajar.
Kesimpulan
Rencana penerapan pendidikan militer bagi siswa SMA yang diinisiasi oleh Dedy Mulyadi membawa harapan baru. Dalam pembinaan karakter dan kedisiplinan pelajar, terutama di daerah-daerah yang rawan masalah perilaku. Program ini menawarkan pendekatan langsung dan intensif yang diarahkan untuk mencetak generasi muda yang tangguh, bertanggung jawab, dan berjiwa nasionalis.
Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada pelaksanaan yang hati-hati, evaluasi berkala, serta dukungan berbagai pihak, termasuk orangtua dan pendidik. Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang Berita Viral yang akan kami berikan setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari kompas.com
- Gambar Kedua dari nasional.kompas.com