Aksi demonstrasi besar yang terjadi di Nepal baru-baru ini memperlihatkan sebuah simbol unik berupa bendera bajak laut dari anime One Piece.
Aksi demonstrasi besar yang terjadi di Nepal baru-baru ini memperlihatkan sebuah simbol unik berupa bendera bajak laut dari anime One Piece, yang disebut-sebut terinspirasi dari gerakan serupa di Indonesia, namun dengan skala kerusuhan yang lebih parah.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran POS VIRAL.
Kebangkitan Generasi Z Nepal
Generasi Z di Nepal telah menjadi motor penggerak utama dalam gelombang demonstrasi besar-besaran yang mengguncang negara tersebut sejak 5 September 2025.
Mereka memprotes berbagai isu, termasuk larangan media sosial, korupsi yang merajalela, dan masalah pengangguran yang tinggi. Para demonstran Gen Z ini mengklaim diri sebagai suara Generasi Z Nepal.
Yang marah atas kekerasan aparat pada hari pertama aksi dan menyoroti berbagai masalah sosial yang menumpuk sejak Nepal beralih dari monarki ke republik demokratis pada tahun 2015.
Tingkat pengangguran resmi di Nepal tercatat 12,6 persen pada tahun 2024. Meskipun angka ini dianggap tidak mencerminkan realita karena hanya menghitung sektor formal.
Kekecewaan generasi muda juga diperparah oleh gaya hidup mewah anak-anak politisi. Atau yang mereka sebut “Nepo Kids”, yang kerap memamerkan kemewahan di tengah kesulitan rakyat.
Aksi protes ini, yang juga terinspirasi oleh demonstrasi di Indonesia, menunjukkan semangat untuk memberantas korupsi dan menciptakan pemerintahan yang bersih.
Dalam demonstrasi ini, bendera bajak laut Topi Jerami dari anime One Piece juga dikibarkan sebagai simbol perlawanan terhadap sistem yang dianggap menindas dan hanya menguntungkan segelintir elite.
Meskipun pemerintah akhirnya mencabut larangan media sosial, demonstrasi terus berlanjut dengan tuntutan politik yang lebih luas. Termasuk pengunduran diri Perdana Menteri Oli.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Eskalasi Konflik dan Korban Jiwa
Gelombang demonstrasi di Nepal pada September 2025 telah menyebabkan eskalasi konflik yang parah, dengan total 22 korban jiwa sejak kerusuhan dimulai.
Pada Senin, 8 September 2025, sebanyak 19 orang tewas dalam bentrokan dengan polisi di Kathmandu dan dua orang lainnya meninggal di Distrik Sunsari, Nepal timur.
Selain itu, setidaknya tiga orang dilaporkan tewas pada Selasa, 9 September 2025. Ratusan orang juga mengalami luka-luka, termasuk lebih dari 100 petugas polisi. Dengan rumah sakit menerima banyak korban luka tembak dan peluru karet.
Aparat kepolisian menggunakan kekerasan, termasuk peluru karet, gas air mata, meriam air, dan pentungan untuk membubarkan demonstran.
Kekerasan ini meningkat ketika demonstran mencoba menerobos barikade di sekitar kompleks parlemen. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyerukan penyelidikan menyeluruh dan transparan atas insiden kekerasan tersebut, serta meminta semua pihak untuk menahan diri.
Baca Juga: Demo Besar-Besaran di Indonesia, George Soros Diduga Otak Utamanya
Simbolisme Bendera One Piece
Munculnya bendera One Piece di tengah aksi demonstrasi tentu memicu rasa penasaran banyak pihak. Di Indonesia, simbol-simbol pop culture terkadang muncul sebagai hiburan atau alat sindiran, tetapi di Nepal. Simbol ini menjadi inti pesan politik.
Para pengunjuk rasa mengasosiasikan tokoh-tokoh dalam anime dengan semangat revolusi dan perlawanan terhadap sistem yang mereka anggap korup atau tidak adil.
Bendera yang biasanya dikaitkan dengan petualangan bajak laut dan persahabatan, diubah menjadi simbol perlawanan dan solidaritas. Orang Nepal yang turun ke jalan tampak bersatu di bawah simbol tersebut, membentuk gambaran visual yang kuat di mata media internasional.
Tidak sedikit pengamat yang menyebut bahwa ini adalah bentuk kreatif dari “politik visual”. Di mana pesan disampaikan bukan hanya melalui kata-kata. Tetapi melalui simbol yang mudah dikenali oleh semua generasi. Termasuk generasi muda yang familiar dengan anime.
Perbandingan Dengan Demonstrasi di Indonesia
Demonstrasi di Nepal yang dipimpin oleh generasi Z memiliki sejumlah kesamaan dengan aksi protes di Indonesia. Terutama dari segi kreativitas dan penggunaan simbol. Seperti di Indonesia, para pengunjuk rasa Nepal memanfaatkan elemen visual untuk menyampaikan tuntutan. Mulai dari poster hingga kostum yang menarik perhatian publik.
Namun, perbedaan signifikan terlihat pada cara organisasi dan intensitas aksi. Demonstrasi di Indonesia cenderung lebih terstruktur dengan jalur komunikasi yang jelas antara massa dan aparat keamanan. Sedangkan di Nepal, aksi sering bersifat lebih spontan. Dengan mobilisasi yang cepat dan adaptasi langsung terhadap situasi di lapangan.
Selain itu, generasi muda di kedua negara menunjukkan kemampuan memanfaatkan media sosial sebagai alat kampanye dan penyebaran informasi.
Di Indonesia, platform digital digunakan untuk mengorganisir aksi dan membangun solidaritas secara efektif, sementara di Nepal. Generasi Z tidak hanya menggunakan media sosial untuk koordinasi. Tetapi juga untuk menampilkan kreativitas melalui simbol budaya populer, seperti karakter anime dan ikon visual yang kuat.
Hal ini membuat demonstrasi di Nepal tampak lebih dramatis dan “viral” di mata publik internasional dibandingkan dengan sebagian besar aksi di Indonesia.
Terima kasih atas waktunya. Semoga informasi ini bisa membantu Anda dan siap menghadapi situasi apa pun. Kunjungi kami lagi untuk terus mendapatkan kabar viral dan update terkini lainnya di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.liputan6.com
- Gambar Kedua dari www.cnbcindonesia.com