Tuesday, April 29POS VIRAL
Shadow

Dua Polisi Gadungan di Bogor Todong Pistol Mainan, Peras Kuli Bangunan

Dua polisi gadungan di Bogor mengejutkan warga dengan todong pistol mainan sebelum memeras dua kuli bangunan.

Dua Polisi Gadungan di Bogor Todong Pistol Mainan

Berpakaian jaket berlogo Bareskrim Polri dan mengaku anggota buser, mereka menyita handphone korban dengan dalih mengecek judi online lalu menuntut uang tebusan Rp 500 ribu. Korban juga mengalami pemukulan.

Berkat kecurigaan dan laporan warga, kedua pelaku segera ditangkap polisi, mengungkap pola kejahatan gelap yang mengancam rasa aman masyarakat. Kejadian ini jadi peringatan waspada bagi semua. Di bawah ini POS VIRAL akan membahas secara rinci tentang Dua polisi gadungan di Bogor todong pistol mainan.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Kronologi Kejadian Polisi Gadungan

Dua pelaku yang diketahui bernama Perdiansyah (26) dan Rifley (31) melakukan aksinya pada Sabtu, 26 April 2025, malam hari di Jalan Pajajaran, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Mereka menyamar menjadi polisi dengan mengenakan jaket berlogo Bareskrim Polri yang dibeli melalui marketplace serta membawa pistol mainan yang menyerupai senjata api asli. Dengan berbagai tipu daya ini, mereka berhasil membujuk korban agar percaya dan tidak melawan.

Kapolsek Bogor Timur, AKP Asep Sundana, mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut, “Kedua pelaku mengaku sebagai anggota buser dan menggeledah serta menyita dua ponsel milik korban dengan dalih menemukan akun judi online. Demi menakut-nakuti, mereka menggunakan pistol mainan dan meminta uang Rp 500 ribu agar handphone korban bisa dikembalikan. Korban Rahmat bahkan mengalami pemukulan satu kali di perut dan satu kali ditempeleng di wajahnya,” ujar AKP Asep dalam keterangan resmi.

Lebih dari itu, mereka tidak segan-segan memaksa dan memukuli korban saat menuntut uang tebusan tersebut, memperlihatkan sikap kejam yang sangat bertolak belakang dengan profesi yang mereka tiru. Modus aksi ini benar-benar mengejutkan dan mengganggu rasa aman masyarakat, terlebih mereka menyasar korban yang berprofesi sebagai pekerja keras serta rentan secara sosial ekonomi.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Modus Operandi Pelaku Polisi Gadungan

Menurut Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota, Ajun Komisaris Aji Rizaldi, modus yang diusung oleh pelaku cukup cerdik dan mengelabui. Mereka meminta korban menyerahkan ponsel dengan alasan akan memeriksa adanya situs judi online. “Korban sempat dibawa ke tempat kerja dan pistol mainan jenis korek api ditodongkan untuk menakut-nakuti sambil meminta sejumlah uang. Mereka memilih korbannya secara acak, dan kebetulan yang terdampak adalah buruh lepas,” ungkap Aji.

Dengan memakai jaket berlogo Bareskrim Polri dan mengendarai sepeda motor Honda Beat merah bernomor polisi F5055JZ, kedua pelaku terlihat sangat meyakinkan sehingga sulit dikenali sebagai penipu. Sayangnya, kejahatan tersebut terungkap berkat sikap waspada korban yang merasa curiga dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Sejumlah warga yang menyaksikan kejadian turut membantu dengan melapor ke Polsek Bogor Timur yang langsung bergerak cepat mengamankan kedua pelaku.

Aksi kejam Terhadap Pekerja bangunan

Korban yang menjadi sasaran, Rahmat dan Suhendi, adalah dua pekerja kuli bangunan yang sedang menunggu rekannya mengisi bensin di SPBU Pajajaran saat kejadian berlangsung. Mereka tiba-tiba dihadang oleh dua polisi gadungan yang menodongkan pistol mainan dan menuntut uang tebusan. “Rahmat dipukul sekali ke perut dan ditempeleng sekali ke wajahnya di lokasi kejadian, ini benar-benar tindakan kekerasan yang tidak berperikemanusiaan,” tutur AKP Asep.

Tidak hanya itu, korban juga dibawa ke tempat kerja mereka di Jl Loder, Baranangsiang, di mana tekanan terus dilakukan meminta sejumlah uang Rp 500 ribu agar telepon genggam yang disita bisa dikembalikan. Upaya intimidasi ini sempat membuat korban merasa ketakutan dan kalah dalam melawan perampasan tersebut. Kejadian ini sangat mengguncang, terutama mengingat para korban hanya berusaha bekerja keras mencari nafkah.

Baca Juga: 

Penangkapan dan Proses Hukum

Penangkapan dan Proses Hukum

Aksi polisi gadungan ini akhirnya berakhir setelah mendapatkan laporan dari warga yang curiga atas perilaku pelaku dan segera melapor ke Polsek Bogor Timur. Polisi segera bertindak dan menangkap Pelaku Perdiansyah dan Rifley di lokasi tidak lama setelah kejadian berlangsung. Barang bukti yang disita termasuk sepeda motor pelaku, pistol mainan berbentuk korek api, dan jaket berlogo Bareskrim Polri.

Kepolisian menyatakan bahwa para pelaku masih dalam proses pemeriksaan intensif. Mereka dikenakan pasal pemerasan dan akan diadili sesuai hukum yang berlaku. Polisi juga tengah menyelidiki apakah ada keterkaitan pelaku dengan kelompok lain dan apakah masih ada korban lain yang belum melapor. Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota menegaskan bahwa pihaknya serius menangani kasus ini agar tidak terulang dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak mudah percaya terhadap oknum yang mengaku aparat tanpa identitas resmi.

Pesan dan Imbauan Kepada Masyarakat

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat supaya selalu berhati-hati dalam berhadapan dengan siapa pun yang mengaku sebagai aparat, terutama jika tidak disertai prosedur dan identitas resmi. Pihak kepolisian mengimbau publik untuk tidak segan melaporkan tindakan mencurigakan agar pelaku bisa segera ditindak dan mencegah kejahatan serupa.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan agar selalu menjaga komunikasi dengan rekan dan keluarga ketika beraktifitas di luar. Serta mencermati sikap dan perilaku seseorang yang berpotensi merugikan. Informasi dan kesadaran bersama menjadi kunci utama mencegah kriminalitas berkedok seperti ini.

Kesimpulan

Kejadian polisi gadungan yang melakukan pemerasan dan penganiayaan ini menghancurkan. Kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan dan menjadi luka mendalam bagi para korban. Aksi kejahatan dengan menyamar seperti ini tidak hanya merugikan korban secara materi, tetapi juga menimbulkan trauma psikologis yang sulit sembuh.

Pihak kepolisian yang sesungguhnya telah bekerja keras mengungkap kasus tersebut dan berharap agar masyarakat. Dapat lebih waspada serta tidak mudah percaya pada oknum yang mengaku polisi tapi bertindak di luar hukum. Diharapkan langkah tegas terhadap pelaku polisi gadungan ini menjadi peringatan keras. Serta kepercayaan publik kepada institusi penegak hukum tetap terjaga untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi semua.

Semoga kejadian seperti ini menjadi titik balik bagi upaya pemberantasan segala bentuk kejahatan berkedok. Aparat serta meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi ancaman serupa di masa depan. Keamanan dan keadilan harus tetap menjadi prioritas utama di negeri ini.

Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang informasi-informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.


Sumber Informasi Gambar:

1. Gambar Pertama dari kompas.com
2. Gambar Kedua dari kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search