Wednesday, October 30POS VIRAL
Shadow

Emak-Emak Nekat Bonceng 7 Karena Panik Keluarga Meninggal

Emak-emak yang baru-baru ini viral karena berbonceng tujuh di daerah Palembang sudah di amankan oleh polisi dan di tilang. Kejadian tersebut sempat menghebohkan dunia maya lantaran mereka juga membawa tiga orang anak kecil.

Emak-Emak-Nekat-Bonceng-7-Karena-Panik-Keluarga-Meninggal

Usai di lakukan klarifikasi, salah satu wanita tersebut yang mana bernama Novita Sari mengaku bahwa dirinya nekat melakukan itu. Karena merasa panik ada keluarganya yang meninggal. Oleh karena itu, berikut ini sudah kami sediakan sederet fakta tentang viralnya emak-emak yang berbonceng tujuh bersama anak-anak

Rekaman Viral Dan Di Lihat Oleh Pj Wali Kota

Kejadian tersebut berawal dari sebuah video yang tersebar di media sosial. Yang mana dari video tersebut terlihat ada empat wanita dewasa serta tiga anak-anak berboncengan lalu naik motor lewat Jembatan Ampera. Rekaman video tersebut kemudian sampai ke Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa. Dia sangat menyayangkan adanya kejadian tersebut karena sangatlah membahayakan.

“Saya tidak habis pikir bahwa emak-emak itu sudah sangat membahayakan anak-anak kecil yang di bawanya. Dalam video yang viral itu dapat di lihat empat wanita dewasa serta tiga anak-anak naik dalam satu motor. Ini sangatlah bahaya,” kata Ratu Dewa tegas kepada, pada hari Kamis (18/1/2024).

Ratu Dewa juga menambahkan, bahwa orang dewasa yang menaiki motor itu juga terlihat mempunyai kesadaran salam berkendara aman yang rendah. Karena tidak satu juga dari mereka yang menggunakan helm. Padahal mereka lewat Jembatan Ampera yang adalah jalan raya, di mana helm wajib untuk di pakai.

“Saya sangat berharap agar masyarakat lebih memikirkan keselamatan mereka terlebih dahulu. Apalagi tidak menggunakan helm dan bonceng tujuh, saya berharap masyarakat lain tidak sampai melakukan hal seperti ini,” katanya POS VIRAL.

Baca Juga : Koper Airwheel Tidak Boleh Dibawa Ke Kabin Pesawat

Polisi Mengidentifikasi Kemudian Tilang Dan Tangkap

Emak-Nekat-Bonceng-7-Karena-Panik-Keluarga-Meninggal

Setelah viral, polisi juga sedang menyelidiki kejadian itu. Dalam video dapat di lihat ketujuh orang itu naik motor matic dengan nopol yaitu BG 4787 ADX. Dari situlah polisi lalu mengidentifikasi pemilik serta pengendara dari motor tersebut. Kasat Lantas Polrestabes Palembang AKBP yaitu Emil Eka Putra mengatakan, pengendaranya dengan nama Novita Sari, warga berumur 7 Ulu, Seberang Ulu 1 di Palembang. Enam orang yang di angkut itu merupakan keluarganya. Novita serta keluarganya juga ikut di amankan ke Polrestabes pada hari Sabtu (20/1).

“Setelah di selidiki, di ketahui bahwa kejadian itu sudah terjadi pada hari Kamis (18/1) sore. Mereka awalnya di amankan pada hari Sabtu siang lalu barang bukti motor yang mereka kendarai ketika kejadian,” jelas kata Emil pada hari Sabtu (20/1). Novita juga di sanksi akan tilang karena membahayakan pengendara lain. Motor Yamaha Frigonya sudah di amankan. Satlantas Polrestabes juga langsung memberikan edukasi serta keluarga Novita berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

Mengaku Nekat Karena Ada Keluarga Yang Meninggal

Dari hasil pemeriksaan yang sudah di lakukan, maka Emil menjelaskan bahwa Novita mengaku sebagai nekat karena panik. Dia mengaku kala itu bahwa baru mendapatkan kabar tentang keluarganya yang sedang di rawat di RS AK Gani sudah meninggal dunia.

“Karena dapatkan kabar tersebut, maka mereka ini lalu mengaku panik,” kata Emil. Novita serta keluarganya juga segera pergi ke rumah sakit, namun tidak ada kendaraan lain selain motor matic. Karena di nilai bahwa jarak ke rumah sakit tidak begitu jauh, sehingga akhirnya mereka nekat untuk naik motor.

“Selain itu, mereka juga menggunakan kendaraan lain. Karena inilah yang mereka pakai sebelum pergi ke rumah sakit. Tapi karena tidak memiliki kendaraan, maka mereka lalu ikut memaksakan diri untuk bonceng bertujuh. Karena menurut mereka, lokasi dari rumah mereka ke rumah sakit tidak begitu jauh,” lanjutnya viralfirstnews.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *