Proses evakuasi jasad tiga pelajar SMAN 1 Onanrunggu yang tenggelam di Danau Toba dilakukan oleh tim SAR gabungan menggunakan peralatan selam, perahu karet, dan Aqua Eye.
Peristiwa tragis yang menyedihkan terjadi di Danau Toba, salah satu ikon keindahan alam di Sumatera Utara, ketika tiga pelajar dari SMAN 1 Onanrunggu kehilangan nyawa akibat tenggelam di perairan danau pada Sabtu malam, 17 Mei 2025. Kini, jenazah ketiga korban telah berhasil ditemukan dan diserahkan kepada keluarga masing-masing, Menutup babak duka yang mendalam bagi keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar.
Dibawah ini POS VIRAL akan membahas tentang evakuasi jasad tiga pelajar SMAN 1 Onanrunggu.
Kronologi Tragedi Tenggelam di Danau Toba
Peristiwa naas itu bermula sekitar pukul 19.30 WIB ketika lima warga desa Onanrunggu, di antaranya ketiga korban pelajar SMAN 1 Onanrunggu. Bersama dua rekannya menggunakan alat spear gun atau senapan penombak ikan untuk mencari ikan di Danau Toba. Ketiga pelajar tersebut adalah Bryan Gabriel Samosir, Rinaldi Laurensius Samosir, dan Riequel Afrian Hutagaol, yang pada malam itu menyalurkan hobinya menyelam untuk mencari ikan.
Bryan Gabriel Samosir merupakan yang pertama kali menyelam ke dalam air pada pukul 22.25 WIB. Namun, hingga pukul 23.30 WIB. Bryan tidak muncul kembali ke permukaan sehingga dikhawatirkan terjadi sesuatu yang serius. Rekan-rekannya yang lainnya kemudian berupaya mencari kehadirannya dan melakukan pencarian sendiri di sekitar lokasi.
Tidak hanya Bryan, dua rekan korban yakni Rieguel Hutagaol dan Aldi Samosir juga ikut menyelam ke danau dengan menggunakan senter untuk mencari korban. Namun mereka juga tidak kunjung muncul ke permukaan. Situasi tersebut membuat semua warga mulai panik dan mereka segera melaporkan kejadian ini ke warga sekitar dan diteruskan ke Polsek Onanrunggu.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Upaya Evakuasi dan Pencarian Intensif
Polsek Onanrunggu segera berkoordinasi dengan Tim Rescue Pos SAR Parapat guna melakukan operasi pencarian dan pertolongan. Tim gabungan yang terdiri dari berbagai unsur melakukan upaya maksimal dengan menyisir area Danau Toba yang cukup luas, memanfaatkan peralatan pencarian canggih serta bantuan warga setempat yang sangat peduli dan turut terlibat aktif.
Setelah berjuang selama beberapa jam dalam gelap dan kondisi yang menantang, ketiga jenazah akhirnya ditemukan. Proses evakuasi dipastikan dengan cermat agar korban dapat diserahkan dalam kondisi baik kepada pihak keluarga di desa masing-masing.
“Ketiga jenazah kemudian dievakuasi ke Puskesmas Onanrunggu dan diserahkan kepada pihak keluarga,” jelas Kapolsek Onanrunggu, AKP Marlan Silalahi, yang memimpin operasi pencarian dan evakuasi. Penyerahan jenazah tersebut dilakukan pada Minggu malam, 18 Mei 2025, menandai duka mendalam sekaligus akhir dari pencarian yang penuh harap itu.
Baca Juga:
Identitas Korban dan Reaksi Keluarga
Identitas ketiga pelajar yang tenggelam dan meninggal dunia tersebut dengan jelas telah terdata, yakni:
- Bryan Gabriel Samosir, warga Desa Onanrunggu, Kecamatan Onanrunggu, pelajar SMAN 1 Onanrunggu.
- Rinaldi Laurensius Samosir, warga Desa Onanrunggu, Kecamatan Onanrunggu, juga pelajar SMAN 1 Onanrunggu.
- Riequel Afrian Hutagaol, pelajar dan warga Buntu Raja, Desa Harian, Kecamatan Onanrunggu.
Keluarga besar korban, termasuk pihak sekolah dan masyarakat, menyampaikan rasa duka cita yang dalam atas meninggalnya ketiga putra terbaik mereka. Suasana di rumah duka dipenuhi oleh tangisan dan doa yang mengharukan. Banyak yang hadir untuk memberi dukungan moral dan membantu proses pemulangan jenazah.
Dua rekan korban yang juga ikut menyelam untuk mencari, yaitu Rieguel Hutagaol (17) dan Aldi Samosir (18). Turut mengalami kejadian menegangkan karena ikut berada dalam potensi bahaya saat mencoba menyelamatkan temannya. Namun, akhirnya mereka dapat keluar dengan selamat meski dalam kondisi shock dan kelelahan.
Pesan Keselamatan dan Pengawasan di Danau Toba
Peristiwa naas ini membuka mata banyak pihak akan pentingnya keselamatan dan pengawasan lebih ketat di kawasan Danau Toba yang saat ini tidak hanya menjadi tempat wisata tetapi juga merupakan sumber penghasilan bagi masyarakat setempat, terutama bagi yang ada di daerah Onanrunggu dan sekitarnya.
Para pejabat daerah dan pengelola kawasan Danau Toba segera mengupayakan peningkatan pengawasan serta edukasi bagi masyarakat terutama anak-anak dan remaja yang sering beraktivitas di area danau. Kesadaran akan potensi bahaya seperti arus bawah air, kedalaman yang tak terduga, dan kondisi cuaca yang cepat berubah menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Selain itu, sosialiasi penggunaan alat keselamatan seperti pelampung dan peralatan menyelam yang standar wajib ditekankan agar insiden serupa tidak terulang kembali. Juga, penegakan aturan bagi aktivitas di sekitar danau oleh masyarakat perlu lebih diperketat bersama instansi terkait.
Peran Masyarakat dan Tim Rescue
Respons cepat dari masyarakat setempat dan tim elite SAR Parapat menjadi faktor krusial dalam proses pencarian dan evakuasi korban. Keterlibatan warga secara swadaya dan pemanfaatan sumber daya lokal sangat membantu dalam pencarian di medan yang sulit dan luas.
Hal ini menjadi bukti betapa pentingnya kerjasama antar komunitas, aparat keamanan. Dan tim penyelamat agar bisa memberikan bantuan yang efektif dalam kondisi darurat di wilayah perairan Danau Toba.
Penutup
Tragedi tenggelamnya tiga pelajar SMAN 1 Onanrunggu ini meninggalkan duka mendalam sekaligus pelajaran berharga bagi kita semua. Semoga ketiga korban diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan menghadapi cobaan ini.
Kisah ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga keselamatan bersama. Serta mematuhi aturan dan prosedur ketika melakukan aktivitas di wilayah danau yang berpotensi berbahaya. Semoga upaya pencegahan berikut edukasi yang lebih baik bisa menyelamatkan nyawa warga dan wisatawan di masa depan.
Masyarakat dan pemerintah diharap semakin giat meningkatkan pengawasan dan memberikan fasilitas keselamatan demi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Khususnya bagi generasi muda yang menjadi harapan bangsa. Doa dan harapan terbaik terus menyertai perjalanan hidup kita semua. Sebagai bentuk kepedulian atas peristiwa ini yang mengguncang jiwa dan hati banyak orang.
Terima kasih telah mengisi waktu anda untuk mengetahui informasi ini. Mari simak berita-berita lainnya di POS VIRAL kami akan memberikan banyak lagi informasi penting yang harus di ketahui.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dan Kedua dari Tribun Medan.com