Website resmi DPRD Sulawesi Tengah baru saja mengalami diretas serius yang menggemparkan publik! Situs yang biasanya digunakan untuk publikasi kegiatan resmi.
Kini disulap menjadi laman judi online penuh promosi dan ajakan taruhan. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan tanya besar tentang keamanan data serta integritas institusi.
Tim IT sedang bekerja keras mengatasi masalah ini agar layanan publik segera pulih. Dibawah ini POS VIRAL akan membahas mengenai tentang Website DPRD Sulawesi Tengah Diretas.
Transformasi Situs Resmi Menjadi Laman Judi Online
Pada saat diakses, laman utama situs DPRD Sulteng menampilkan konten yang terang-terangan mempromosikan perjudian online, lengkap dengan ajakan bermain slot yang diklaim “gampang menang”. Bahkan desain visual situs yang sebelumnya resmi berubah total menjadi tampilan khas situs-situs judi daring.
Pengunjung situs disambut dengan tautan dan gambar iklan judi yang menggantikan informasi resmi DPRD, menciptakan kesan bahwa situs tersebut telah disusupi oleh pihak tidak bertanggung jawab. Hal ini menimbulkan keprihatinan mengenai keamanan data dan reputasi lembaga legislatif tersebut.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Kronologi dan Penanganan Permasalahan
Penanggung jawab website DPRD Sulteng, Hamka, mengonfirmasi bahwa situs resmi tersebut memang telah menjadi korban peretasan. Dia menyampaikan, “Iya betul, ini di-hack, sementara kami sudah menghubungi tenaga ahli IT-nya untuk memperbaiki kembali.” Hamka juga menambahkan bahwa pengelolaan teknis situs ditangani oleh pihak ketiga yang berada di luar internal DPRD, sehingga proses penanganan langsung diarahkan ke tim IT eksternal. “Tenaga ahli IT-nya bukan dari internal DPRD, melainkan orang dari luar DPRD,” ujarnya.
Hamka menyatakan bahwa kejadian tersebut baru terdeteksi setelah adanya informasi dan laporan dari sejumlah pihak, termasuk anggota internal DPRD. “Saya baru tahu tadi setelah mendapat informasi dari sejumlah pihak, kemudian saya tanya ke teman-teman, dan mereka membenarkan bahwa ada masalah,” katanya. Setelah itu, tim IT segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi dan mengembalikan situs ke kondisi normal secepat mungkin.
Dampak Peretasan Terhadap Informasi dan Keamanan Data
Sebelum insiden ini, situs DPRD Sulteng masih aktif digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk mengunggah dokumentasi kegiatan, seperti kegiatan Inspektorat dan rencana strategis DPRD. “Baru beberapa hari yang lalu kami mengunggah dokumentasi kegiatan Renja Inspektorat di website,” jelas Hamka. Oleh karena itu, peretasan ini menimbulkan kekhawatiran serius akan keamanan data dan informasi yang tersimpan dalam situs tersebut.
Selain mengganti tampilan situs menjadi laman judi, kasus ini menimbulkan pertanyaan mengenai potensi akses tidak sah terhadap data penting DPRD, seperti data Alat Kelengkapan Dewan, Fraksi, Sekretariat, dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). “Kondisi tersebut memunculkan kekhawatiran serius terkait keamanan data dan informasi penting di situs itu,” ungkap warga dan pengamat keamanan siber.
Baca Juga:
Respons Cepat dan Upaya Pemulihan
Merespons insiden ini, pihak terkait segera melakukan koordinasi agar situs dapat kembali beroperasi normal. Hamka menegaskan, “Saat ini, proses perbaikan sedang berlangsung. Kami berharap situs dapat kembali normal agar layanan publik tidak terganggu.” Selain itu, komunikasi dilakukan dengan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk menonaktifkan sementara domain. Agar mencegah penyebaran konten judi online selama proses perbaikan.
Langkah tersebut juga termasuk menonaktifkan akses situs sementara waktu guna melakukan perbaikan secara menyeluruh. Kepala Sub Bagian Humas dan Protokol DPRD Sulteng menyatakan, “Kami juga sedang koordinasi dengan (Dinas) Kominfo, saya minta untuk dinonaktifkan sementara domainnya sambil kita perbaiki website-nya.” Upaya ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi situs sebagai media publikasi kegiatan DPRD secara aman dan terpercaya.
Reaksi Publik dan Kekhawatiran Masyarakat
Kejadian ini juga menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat dan pengguna media sosial. Warga Sulawesi Tengah bereaksi dengan berbagai komentar di media sosial, termasuk mempertanyakan siapa pelaku peretasan tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh seorang warga, “Siapa bandarnya?” yang menyoroti keresahan dan keingintahuan publik terhadap pelaku di balik aksi ini.
Selain itu, masyarakat berharap agar permasalahan ini segera terselesaikan karena situs DPRD merupakan salah satu kanal penting untuk mendapatkan informasi resmi dan transparan terkait kinerja wakil rakyat. Kekhawatiran juga muncul terhadap dampak jangka panjang atas peretasan ini terhadap kepercayaan publik terhadap institusi pemerintahan.
Pentingnya Keamanan Siber pada Institusi Pemerintahan
Insiden peretasan situs resmi DPRD Sulteng menyoroti pentingnya keamanan siber yang memadai pada lembaga pemerintah. Situs resmi yang menjadi wajah publik dan sumber informasi harus dilindungi dengan sistem keamanan yang kuat agar terhindar dari gangguan dan penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kalau penting, semua penting. Karena di situ publikasi seluruh kegiatan anggota DPRD Sulteng,” tegas Hamka. Data dan informasi yang disebarkan melalui situs tersebut harus dijaga integritas dan keamanannya agar tetap dapat dipercaya oleh masyarakat. Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi DPRD dan lembaga terkait lainnya untuk meningkatkan pengawasan dan pengelolaan keamanan digital secara profesional.
Kesimpulan
Peretasan situs resmi DPRD Sulawesi Tengah yang berubah menjadi laman judi online adalah kejadian serius yang mencuri perhatian banyak pihak. Perubahan drastis tampilan situs serta kemunculan konten perjudian daring yang tidak pantas menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan dan integritas data DPRD.
Penanganan cepat dan koordinasi antara DPRD, tim IT eksternal, dan Dinas Kominfo menjadi kunci untuk mengembalikan situs ke fungsi semula dengan aman. Insiden ini juga menjadi pengingat pentingnya meningkatkan sistem keamanan digital agar institusi pemerintahan terlindungi dari serangan siber yang merugikan publik dan reputasi lembaga.
Dengan upaya bersama, harapan besar tertuju agar situs DPRD Sulteng dapat segera pulih dan kembali menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Sulawesi Tengah. “Kami berharap situs dapat kembali normal agar layanan publik tidak terganggu,” pungkas Hamka, menunjukkan komitmen untuk menjaga transparansi dan layanan publik melalui teknologi digital yang aman.
Terima kasih telah mengisi waktu anda untuk mengetahui informasi tentang. Website DPRD Sulawesi Tengah Diretas di POS VIRAL kami akan memberikan banyak lagi informasi lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar pertama dari Tribun palu.com
- Gambar kedua dari Merdeka.com