Saturday, November 22POS VIRAL
Shadow

Harimau Ragunan, Di Balik Kandang Riak Kegelisahan Satwa Terancam

Harimau Sumatra di Ragunan menjadi simbol perjuangan satwa yang terancam punah, di balik jeruji kandang, terlihat riak kegelisahan.

Harimau Ragunan, Di Balik Kandang Riak Kegelisahan Satwa Terancam

Meski mendapat perawatan intensif, pemeriksaan kesehatan, dan pola makan bergizi, ruang buatan tak dapat sepenuhnya menggantikan hutan alami. Kisah ini menyoroti dilema konservasi antara melindungi populasi.Simak berbagai informasi terbaru dan terviral yang hanya ada di POS VIRAL.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Harimau Ragunan Kegelisahan di Balik Kandang

Suara raungan pelan terdengar dari sudut kandang besar di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan. Seekor harimau sumatra jantan tampak mondar-mandir, langkahnya berat namun penuh waspada. Di balik jeruji besi itu, sekilas mata pengunjung melihat sosok gagah, tetapi tak banyak yang menyadari ada kegelisahan yang mengendap dalam diam.

Hari itu, cuaca cukup terik. Beberapa pengunjung berdiri di depan kandang sambil berfoto, sebagian lainnya sekadar mengagumi corak loreng di tubuh sang harimau. Namun dari balik kaca pembatas, hewan yang seharusnya berkeliaran bebas di rimba itu tampak memutar ulang rutinitas yang sama setiap hari.

Pihak pengelola Ragunan menyebut perilaku tersebut sebagai tanda stres ringan yang lumrah terjadi pada hewan buas di penangkaran. Tidak semua gerak mondar-mandir itu menunjukkan tekanan, ujar salah satu pemandu hewan.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Usaha Pelestarian dan Keseimbangan Alam

Menurut pihak pengelola, harimau sumatra di Ragunan mendapat perawatan rutin, mulai dari pemeriksaan kesehatan, pola makan bergizi, hingga pelatihan perilaku untuk menjaga naluri alaminya. Daging segar diberikan secara berkala agar pola berburu dan ketangkasan mereka tidak sepenuhnya hilang.

“Harimau merupakan hewan dengan insting kuat dan teritori luas. Kami berupaya membuat lingkungan kandang senyaman mungkin agar tidak kehilangan sifat liarnya, jelas dokter hewan Ragunan, Rika Dwi. Meski ruang geraknya terbatas, pengelola berusaha menciptakan suasana menyerupai habitat asli.

Namun kenyamanan buatan itu tetap memiliki batas. Betapapun luas kandang dibuat, ia takkan menggantikan hutan yang menjadi rumah sejatinya. Di situlah muncul perdebatan antara konservasi dan kebebasan, antara melindungi populasi dan mengekang kebiasaan alami seekor predator puncak.

Baca Juga: Pentingnya Pedoman Perlindungan Anak Dari Terorisme

Ikon Perjuangan Satwa Yang Terancam

Ikon Perjuangan Satwa Yang Terancam

Harimau sumatra di Ragunan bukan sekadar daya tarik wisata. Ia menjadi simbol peringatan tentang nasib satwa liar Indonesia yang terus terancam. Di alam bebas, populasi harimau sumatra diperkirakan tak lebih dari 400 ekor. Ancaman utama datang dari perusakan hutan, perburuan liar, dan konflik dengan manusia.

Sebagian besar hewan di kebun binatang ditransfer dari penangkaran atau diselamatkan setelah habitatnya rusak akibat pembalakan liar. Mereka menjadi duta konservasi yang mengingatkan publik akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Kita memang tidak bisa mengembalikan semua ke alam liar.

Keberadaan Ragunan sebagai lembaga konservasi membantu masyarakat mengenal hewan-hewan langka yang hampir punah. Namun di sisi lain, setiap tatapan harimau dari balik kaca kandang seakan menjadi potret hening dari perjuangan hidup spesies yang kehilangan tempat berpijak di bumi sendiri.

Antara Kebebasan dan Perlindungan

Kisah harimau Ragunan adalah potret dilema antara kebebasan dan perlindungan. Bagi sebagian orang, kandang adalah penjara; bagi pengelola, kandang adalah benteng terakhir sebelum kepunahan. Dua sudut pandang itu saling bertemu di antara jeruji, menciptakan riak kegelisahan yang samar namun nyata.

Pengunjung sering terpaku, menatap harimau yang berdiri diam menatap jauh ke luar. Mungkin, seperti manusia, hewan pun mengenang dunia yang pernah memberinya ruang luas untuk berlari. Kandang yang aman kadang terasa sesak bila naluri liar di dalam dada belum sepenuhnya padam.

Ragunan menjadi panggung antara harapan dan kehilangan. Harimau di sana tetap menjadi penjaga kebanggaan negeri, meski hidupnya kini diatur oleh rutinitas dan batas ruang. Di balik sorotan mata yang tajam, ada kisah tentang alam yang terus menyempit dan perjuangan manusia untuk memperbaikinya.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari megapolitan.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari megapolitan.kompas.com
Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search