PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), perusahaan bursa kripto pertama di Indonesia, berhasil mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 9 Juli 2025, dengan menembus batas auto reject atas (ARA).
Saham COIN dibuka pada harga Rp100 per saham dan melonjak 35% menjadi Rp135 per lembar pada pembukaan perdagangan. Melalui penawaran umum perdana saham (IPO) ini, COIN melepas 2.205.882.400 saham atau setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Berikut ini POS VIRAL akan membahas tentang saham kripto COIN ARA debut di BEI dan raup dana degar Rp220 M.
Debut Gemilang Saham COIN di BEI
PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) telah mencatatkan sejarah sebagai perusahaan kripto pertama yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 9 Juli 2025. Pada hari perdana perdagangannya, saham COIN dibuka pada harga Rp135 per lembar, mengalami kenaikan 35% dan langsung menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA).
Dalam IPO ini, COIN menawarkan sebanyak 2.205.882.400 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham, yang mewakili 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan. Melalui penawaran ini, COIN berhasil meraup dana sebesar Rp220,58 miliar, melebihi target awal.
Antusiasme yang luar biasa ini, dengan lebih dari 100.000 calon investor turut berebut masuk, menjadikan COIN salah satu emiten baru yang paling dinanti pada tahun ini. “Kami percaya animo dari masyarakat terhadap saham COIN menggambarkan penerimaan aset kripto yang semakin luas dari masyarakat dan mengajak seluruh pihak untuk ikut melakukan pengawasan,” ujar Direktur Utama Indokripto Koin Semesta Ade Wahyu di Main Hall BEI.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Optimalisasi Ekosistem Aset Kripto Nasional
Melalui IPO, COIN bertujuan untuk memperkuat ekosistem aset kripto yang terintegrasi dan teregulasi di Indonesia. Sebagai perusahaan induk, COIN membawahi dua anak usaha kunci, yaitu PT Central Finansial X (CFX) yang merupakan bursa aset kripto pertama dan satu-satunya di Indonesia. Serta PT Kustodian Koin Indonesia (ICC) sebagai lembaga penyimpanan aset kripto.
Keberadaan COIN sebagai holding dari CFX dan ICC diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang aman, transparan, dan terpercaya, dijalankan dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Direktur Utama COIN, Ade Wahyu, menjelaskan bahwa keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka akan meningkatkan akuntabilitas terhadap industri aset kripto di Indonesia, karena pencatatannya dapat diawasi oleh publik.
Hal ini menunjukkan komitmen COIN dalam menyediakan platform yang profesional dan patuh terhadap regulasi. Pada akhirnya diharapkan dapat memberikan perlindungan dan kepercayaan bagi masyarakat untuk bertransaksi aset kripto. Selain menjalankan fungsi pengawasan dan regulasi terhadap konsumen. Entitas anak COIN juga berfokus pada kegiatan usaha yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan pasar aset digital.
Baca Juga:
Potensi Pasar Kripto di Indonesia
Prospek industri aset kripto di Indonesia dinilai sangat menjanjikan, didukung oleh pertumbuhan kelas menengah muda, peningkatan pendapatan, serta kebutuhan diversifikasi investasi. Antusiasme terhadap aset global yang dapat diakses ritel. Serta sejarah inflasi tinggi dan depresiasi mata uang lokal, turut menjadi faktor pendorong minat masyarakat terhadap aset kripto.
Selain itu, regulasi pemerintah yang ramah investor juga menciptakan iklim kondusif untuk pertumbuhan industri ini. Menurut laporan terbaru dari Chainalysis Global Crypto Adoption Index. Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam adopsi aset kripto global, mengungguli Amerika Serikat yang berada di posisi keempat.
Ini menandakan Indonesia sebagai negara dengan adopsi aset kripto nomor satu di kawasan Asia Tenggara. Keunggulan Indonesia dalam sektor DeFi (Decentralized Finance) dan Retail DeFi juga menunjukkan tingginya aktivitas investor ritel dalam keuangan terdesentralisasi.
Peningkatan Kepercayaan dan Regulasi
Tingginya antusiasme masyarakat terhadap saham COIN memperlihatkan kepercayaan yang semakin besar terhadap aset kripto sebagai instrumen investasi. Direktur Utama Indokripto Koin Semesta, Ade Wahyu, optimistis bahwa hasil IPO ini akan menjadi momentum awal yang baik bagi COIN dalam mendorong terciptanya ekosistem aset kripto yang transparan dan teregulasi.
Dengan pencatatan saham di BEI, akuntabilitas industri aset kripto di Indonesia akan semakin meningkat, karena dapat diawasi oleh publik. Indonesia telah memiliki ekosistem aset kripto yang terintegrasi, aman, dan terpercaya. Namun, dijalankan dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG).
Seluruh proses perdagangan dan penyimpanan aset kripto dilakukan secara profesional, transparan, dan patuh terhadap regulasi. Namun, yang diharapkan dapat memberikan perlindungan dan kepercayaan kepada masyarakat untuk bertransaksi aset kripto di Indonesia.
Peran COIN Dalam Industri Kripto Indonesia
COIN adalah perusahaan holding yang membawahi PT Central Finansial X (CFX) sebagai bursa aset kripto pertama dan satu-satunya di Indonesia. Serta PT Kustodian Koin Indonesia (ICC) sebagai lembaga kustodian aset kripto. CFX telah memiliki 31 anggota bursa dengan 19 di antaranya telah memiliki izin pedagang dari Bappebti. Serta 7 anggota bursa berjangka yang memiliki izin pialang berjangka.
Kehadiran COIN di pasar modal Indonesia menjadi babak baru dan menambah pilihan investasi bagi para investor saham. Kini memiliki pilihan berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di industri aset kripto dan mendapatkan eksposur ke industri aset kripto melalui kepemilikan saham.
Direktur Utama COIN Ade Wahyu, menjelaskan bahwa IPO COIN akan memperkuat kapasitas keuangan perseroan. Terutama untuk mendukung kebutuhan modal kerja perusahaan anak. Yaitu CFX dan ICC, yang keduanya sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi ini. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi yang ada di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari finance.detik.com
- Gambar Kedua dari www.cnbcindonesia.com