Media sosial di Indonesia dihebohkan dengan kemunculan seorang wanita yang mengaku sebagai “Ratu Sedunia”.
Klaimnya yang fantastis tentang kekuasaan global dan kemampuan mencairkan dana dalam jumlah besar di 17 negara, termasuk Indonesia, langsung menarik perhatian publik. Siapakah sebenarnya wanita ini, dan apa dasar dari klaim-klaimnya yang kontroversial? Mari kita telusuri lebih dalam fenomena yang sedang viral ini.
Klaim Kontroversial: Pewaris Kerajaan Surya Loka Langit dan Warisan 17 Negara
Wanita yang mengaku sebagai Ratu Sedunia ini menyatakan dirinya sebagai pewaris dari Kerajaan Surya Loka Langit. Ia mengklaim memiliki hak untuk mencairkan warisan di 17 negara, termasuk Indonesia. Klaim ini tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan dan keraguan di kalangan masyarakat.
“Saya menjelaskan kepada anak cucuku, saya mencairkan uang perjanjian 17 negara,” ujar wanita tersebut, sebagaimana dikutip dari akun Instagram @fakta.indo pada Senin, 10 Februari 2025. Pernyataan ini semakin memicu rasa ingin tahu publik tentang kebenaran di balik klaimnya.
Warisan dari John Kennedy: Berlian 57 Kilogram untuk Ibu Pertiwi
Menurut pengakuannya, warisan yang dimaksud berasal dari putranya, John Kennedy, mantan Presiden Amerika Serikat. Ia mengklaim bahwa Kennedy telah menyerahkan berlian seberat 57 kilogram kepada Ibu Pertiwi pada tahun 1957. Klaim ini semakin menambah daftar pernyataan kontroversial dari wanita yang mengaku sebagai Ratu Sedunia.
“Waktu itu John Kennedy menyerahkan harta kepada ibu pertiwi pada tahun 1957 yaitu perjanjian berlian warna merah seberat 57 kg. Itu yang saya bawa sebagai bukti dari John Kennedy operan dari Jerman kembali ke Ibu Pertiwi,” jelasnya.
Siapa Itu Jhon Kennedy?
Perempuan yang menyebut dirinya Ratu Sedunia,berkata jika John Kennedy adalan putranya dan sumber warisan berupa berlian seberat 57 kilogram yang diserahkan kepada Ibu Pertiwi pada tahun 1957. Klaim ini menjadi dasar dari pengakuan wanita tersebut sebagai pewaris kekayaan yang dapat dicairkan di 17 negara, meskipun kebenaran klaim ini diragukan.
Namun, perlu dicatat bahwa klaim ini sangat kontroversial dan tidak memiliki dasar yang kuat. John Kennedy yang dikenal secara historis adalah John F. Kennedy, Presiden Amerika Serikat. Dan tidak ada bukti yang mendukung bahwa ia memiliki hubungan dengan wanita tersebut atau menyerahkan berlian kepada Indonesia seperti yang diklaim.
Klaim ini lebih merupakan bagian dari narasi yang dibangun oleh wanita tersebut dan diragukan oleh banyak pihak.
Keterkaitan Dengan Soekarno: Istilah “IR” dan Perjanjian Merah Putih
Wanita ini juga mengklaim memiliki keterkaitan dengan Ir. Soekarno, proklamator dan Presiden pertama Indonesia. Ia menyinggung istilah “IR” yang menurutnya memiliki makna ganda, baik sebagai representasi nasional (Presiden) maupun internasional (lembaga keuangan seperti Java Bank dan World Bank).
“Dan terakhir. Istilahnya tanda tangan kepada IR Soekarno. IR itu ada yang nasional sebagai Presiden, ada IR yang internasional BP, Java Bnk, Word Bank,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengklaim bahwa dana prasasti yang pernah ada di masa lalu dan dipengaruhi oleh Jerman, masih terkait erat dengan kekuasaannya. Ia bahkan menyinggung perjanjian merah putih yang katanya memiliki makna khusus terkait dengan aliansi negara-negara di dunia.
Tudingan Pada SBY dan Jokowi: Penolakan Tanda Tangan Terkait Aturan Internasional
Salah satu pernyataan yang lebih kontroversial adalah ketika wanita tersebut menuding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mematuhi aturan internasional terkait pencetakan uang. Menurutnya, tindakan tersebut membuatnya enggan untuk memberikan tanda tangan pada urusan pemerintah Indonesia.
“Saya nggak mau tanda tangan urusan Jokowi-SBY, karena tidak mematuhi aturan PBB, mereka sudah mengambil uang dan mencetak uang baru minta tanda tangan saya,” tegasnya.
Baca Juga:
Kritik Terhadap Amerika Serikat: Pencetakan Uang Melebihi Kapasitas
Ia juga menambahkan bahwa Amerika Serikat telah mencetak uang melebihi kapasitas yang diperbolehkan. Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa ia tidak memberikan persetujuannya dalam urusan pencetakan uang yang melibatkan negara-negara besar.
Reaksi Publik: Keraguan dan Komentar Warganet
Pernyataan-pernyataan kontroversial dari wanita yang mengaku sebagai Ratu Sedunia ini langsung memicu berbagai reaksi dari publik. Sebagian besar warganet meragukan klaim tersebut dan menganggapnya sebagai hal yang tidak masuk akal.
“Sudah biarain aja ngaku-ngaku gitu nantinya juga cape sendiri, kebetulan obatnya abis mungkin,” tulis seorang warganet dalam komentar di media sosial.
“Sebenarnya keluarga udah tahu, cuma beliau memilih rawat dirumah,” tambah warganet lainnya.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Validitas Klaim: Antara Fakta dan Fantasi
Tentu saja, validitas klaim wanita yang mengaku sebagai Ratu Sedunia ini perlu dipertanyakan. Sejauh ini, tidak ada bukti yang mendukung klaimnya tentang warisan dari John Kennedy, keterkaitannya dengan Soekarno, atau kekuasaannya untuk mencairkan dana di 17 negara.
Penting bagi masyarakat untuk tetap kritis dan tidak mudah percaya pada klaim-klaim yang tidak berdasar. Fenomena ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya verifikasi informasi dan berpikir jernih sebelum mempercayai sesuatu yang viral di media sosial.
Fenomena “Ratu Sedunia”: Mencari Perhatian atau Gangguan Mental?
Kemunculan wanita yang mengaku sebagai Ratu Sedunia ini menimbulkan pertanyaan tentang motif di balik klaim-klaimnya yang kontroversial. Apakah ia hanya mencari perhatian publik, ataukah ada indikasi gangguan mental yang mendasarinya?
Tentu saja, sulit untuk memberikan diagnosis pasti tanpa melakukan pemeriksaan medis dan psikologis secara langsung. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa klaim-klaim yang tidak realistis dan keyakinan yang berlebihan pada diri sendiri bisa menjadi gejala dari gangguan mental tertentu.
Apapun motifnya, fenomena “Ratu Sedunia” ini telah menjadi hiburan tersendiri bagi sebagian masyarakat Indonesia. Namun, penting untuk diingat bahwa di balik klaim-klaim yang lucu dan menghibur. Ada potensi masalah yang lebih serius yang perlu ditangani dengan bijak.
Kesimpulan
Wanita yang mengaku sebagai “Ratu Sedunia” telah menggemparkan media sosial dengan klaim-klaim fantastis tentang kekuasaan global dan warisan di 17 negara. Ia mengklaim sebagai pewaris Kerajaan Surya Loka Langit, memiliki warisan berlian dari John Kennedy, dan terkait dengan Ir. Soekarno. Ia juga menuding mantan Presiden SBY dan Presiden Jokowi melanggar aturan internasional terkait pencetakan uang.
Reaksi publik terhadap klaim ini beragam, namun sebagian besar meragukan kebenarannya. Validitas klaim tersebut masih dipertanyakan, dan motif di balik pengakuan wanita ini masih belum jelas, apakah hanya mencari perhatian atau ada indikasi gangguan mental.
Fenomena ini menjadi pengingat tentang pentingnya bersikap kritis terhadap informasi yang beredar di media sosial dan tidak mudah mempercayai klaim yang tidak memiliki dasar yang kuat. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.