Investor asing adalah tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara, dan kini Indonesia menghadapi tantangan besar yang kabarnya Investor asing ogah Investasi di RI & lebih pilih Vietnam.
Terbaru, banyak perusahaan asing lebih memilih Vietnam sebagai tempat membangun pabrik dibandingkan Indonesia. Fenomena ini menimbulkan alarm serius yang menyiratkan perlunya evaluasi mendalam terhadap faktor-faktor yang menghambat investasi di Tanah Air. Artikel ini akan membahas secara komprehensif alasan di balik preferensi investor terhadap Vietnam, dampak yang dialami Indonesia akibat kondisi ini, serta faktor-faktor utama yang mempengaruhi keputusan investasi.
Fenomena Perpindahan Investasi Asing ke Vietnam
Indonesia menghadapi situasi di mana perusahaan-perusahaan asing kini lebih banyak membuka pabrik di Vietnam ketimbang di Indonesia. Salah satu proyek terbaru yang menjadi sorotan adalah pembukaan pabrik canggih LEGO Group di provinsi Binh Duong, Vietnam, pada tanggal 9 April 2025. Dengan investasi mencapai US$1 miliar atau sekitar Rp16,8 triliun, ini merupakan pabrik terbesar LEGO di Asia dan keenam di dunia.
Pengembangan pabrik ini menunjukkan bagaimana Vietnam berhasil menarik investasi besar dari perusahaan multinasional, sesuatu yang semakin sulit dilakukan Indonesia. Pembukaan pabrik LEGO ini bukan hanya sebuah proyek investasi, tetapi juga mencerminkan adanya semangat kerja sama antara Vietnam dan Denmark, negara asal perusahaan tersebut.
Pemerintah Vietnam berkomitmen menggabungkan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan, menjadikan negara ini tempat ideal bagi proyek-proyek ramah lingkungan dan teknologi canggih, yang sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan masa depan.
Faktor Keunggulan Vietnam sebagai Destinasi Investasi
Berbagai faktor kunci menjadikan Vietnam pilihan yang lebih menarik bagi investor asing dibanding Indonesia. Pertama, biaya tenaga kerja di Vietnam lebih kompetitif, memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan bagi perusahaan asing dibanding biaya tenaga kerja yang relatif lebih tinggi di Indonesia. Hal ini turut mendorong efisiensi produksi dan keuntungan bagi investor.
Kedua, Vietnam menduduki indeks kemudahan berbisnis yang lebih baik dibanding Indonesia. Sehingga proses pengurusan izin dan administrasi relatif lebih cepat dan tidak berbelit-belit. Infrastruktur yang baik dan efisiensi logistik juga menjadi alasan kuat investor memilih Vietnam. Termasuk jaringan transportasi yang lebih merata dan memadai.
Ditambah letak geografis Vietnam yang strategis memungkinkan akses mudah ke pasar Asia, meningkatkan potensi distribusi barang ke berbagai negara melalui jalur yang lebih efisien.
Ketiga, Vietnam memiliki kebijakan perdagangan yang lebih terbuka yang mendukung iklim investasi. Sementara Indonesia masih menghadapi berbagai regulasi yang rumit dan birokrasi yang berbelit. Hal ini memberikan Vietnam keunggulan dalam menarik investasi asing langsung yang besar dan konsisten.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Masalah Pungutan Liar dan Dampaknya pada Kepercayaan Investor
Selain faktor ekonomi dan kemudahan bisnis, masalah korupsi dan pungutan liar (pungli) menjadi batu sandungan utama bagi Indonesia dalam menarik investor. Maraknya pungli oleh ormas yang meminta uang di berbagai proyek besar telah menjadi sorotan serius. Bahkan pemerasan Tunjangan Hari Raya (THR) yang diminta oleh beberapa organisasi masyarakat terhadap perusahaan menjadi kekhawatiran tersendiri.
Ini membuat calon investor merasa enggan untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Fenomena ini bukan hanya mengganggu kelancaran proyek investasi, melainkan juga memberikan citra negatif yang melekat pada iklim usaha di Indonesia.
Ketidakpastian bisnis yang muncul akibat pungli dapat berimbas pada kenaikan biaya produksi dan menurunkan daya saing. Mengatasi permasalahan ini menjadi sangat krusial agar Indonesia bisa kembali menjadi magnet bagi investor asing.
Contoh Kasus
Salah satu dampak nyata dari kondisi investasi yang kurang kondusif terlihat dalam kasus PT Yihong Novatex Indonesia. Sebuah perusahaan di bidang tekstil dan alas kaki. Pada awal tahun 2025, perusahaan ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 1.126 pekerja.
Alasan utama di balik PHK besar-besaran ini adalah penarikan dan penghentian pesanan dari pemberi kerja akibat keterlambatan pengiriman barang yang terjadi karena aksi mogok kerja tidak resmi yang berlangsung antara 30 Januari sampai 1 Februari 2025. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan kerugian pada perusahaan, tetapi juga menciptakan citra kurang baik terhadap iklim bisnis di Indonesia.
Berita ini menjadi kabar buruk bagi calon investor asing yang tengah mempertimbangkan untuk menanamkan modal di Tanah Air. Faktor-faktor seperti ketidakstabilan hubungan industrial ini menambah keraguan investor pada prospek bisnis Indonesia dalam jangka panjang.
Baca Juga:
Dampak Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Investasi besar seperti yang dilakukan oleh LEGO Group di Vietnam memberikan efek signifikan terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut. Selain nilai investasi yang tinggi, pembukaan pabrik tersebut membuka banyak lapangan kerja dan mendongkrak konsumsi rumah tangga.
Sehingga menambah pemasukan pajak bagi pemerintah Vietnam. Perbandingan PDB dan PDB per kapita antara Indonesia dan Vietnam menunjukkan tren yang menarik. Pada tahun 2024, PDB Indonesia mencapai Rp22.139,0 triliun dengan PDB per kapita Rp78,6 juta atau setara US$4.960,3.
Sementara itu, PDB per kapita Vietnam meningkat menjadi 114 juta VND atau sekitar US$4.700 pada tahun yang sama. Meskipun angka mutlak PDB Indonesia masih lebih tinggi, pertumbuhan dan efisiensi ekonomi Vietnam yang lebih stabil dan cepat membuat negara tersebut mulai menyaingi Indonesia secara signifikan.
Alasan Dibalik Enggannya Investor Bikin Pabrik di Indonesia
Salah satu faktor penentu keberhasilan investasi adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut laporan IMD World Talent Ranking (WTR) 2024, indeks investasi dan pengembangan SDM di Indonesia masih berada di posisi ke-46 dari 67 negara yang diteliti dengan skor 53,4. Meskipun menunjukkan adanya peningkatan daya saing talenta dan kesiapan SDM, posisi ini masih kalah dibanding negara-negara lain di kawasan ASEAN.
Kualitas keterampilan SDM yang belum optimal menjadi perhatian utama investor yang membutuhkan tenaga kerja dengan kapabilitas tinggi yang dapat menunjang industri modern. Vietnam dinilai lebih unggul dalam aspek pengembangan SDM dan pelatihan sehingga dapat lebih cepat memenuhi kebutuhan industri teknologi tinggi dan manufaktur.
Regulasi Rumit dan Ketidakpastian Kebijakan
Salah satu penghambat utama masuknya investasi ke Indonesia adalah regulasi yang dianggap rumit dan birokrasi yang berbelit-belit. Inkonsistensi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah serta korupsi di beberapa instansi membuat proses perizinan investasi memakan waktu lama dan mahal.
Investor asing mengharapkan lingkungan bisnis yang stabil dan transparan. Tetapi ketidakpastian kebijakan dan risiko politik yang masih membayangi Indonesia menjadi penghalang besar. Di sisi lain, Vietnam berhasil menciptakan ekosistem yang lebih kondusif dengan mengutamakan reformasi birokrasi dan penyederhanaan prosedur bisnis.
Kesimpulan
Agar Indonesia mampu meningkatkan daya tarik Investor asing yang kini ogah investasi di RI & pilih Vietnam, perlu adanya upaya serius dalam berbagai aspek. Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan dan pendidikan vokasi harus menjadi prioritas utama. Selain itu, reformasi regulasi dan birokrasi yang menyeluruh dibarengi dengan pemberantasan pungutan liar dan korupsi akan meningkatkan kepercayaan investor.
Perbaikan infrastruktur yang merata juga sangat penting untuk menekan biaya produksi dan mempercepat distribusi barang. Stabilitas politik serta konsistensi kebijakan menjadi kunci utama untuk memberikan kepastian bagi para investor asing agar mereka yakin dengan prospek investasi jangka panjang di Indonesia.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
1. Gambar Pertama dari kompas.com
2. Gambar Kedua dari cnbcindonesia.com