Sunday, March 2POS VIRAL
Shadow

Kisah Penganut Agama Jain di India Menjalani Ritual Puasa Sampai Tutup Usia

Penganut Agama Jain, sebuah agama kuno yang lahir di India, dikenal dengan ajarannya tentang ahimsa atau tanpa kekerasan. Namun, di balik filosofi yang menjunjung tinggi kehidupan, terdapat sebuah praktik yang kontroversial, Sallekhana, ritual puasa hingga kematian.

Kisah Penganut Agama Jain di India Menjalani Ritual Puasa Sampai Tutup Usia

Bagi sebagian orang, Sallekhana adalah ekspresi tertinggi dari keyakinan dan pengorbanan diri, sementara bagi yang lain, praktik ini dianggap sebagai bentuk bunuh diri yang tidak dapat diterima. Mari kita selami lebih dalam tentang Sallekhana, praktik yang memicu perdebatan etis dan hukum di India.

tebak skor hadiah pulsa  

Agama Jain dan Ajaran Ahimsa

Agama Jain adalah salah satu agama tertua di India, yang menekankan jalan menuju kemurnian spiritual dan pencerahan melalui tanpa kekerasan. Inti dari ajaran Jain adalah ahimsa, prinsip untuk tidak menyakiti makhluk hidup apa pun, baik secara fisik maupun mental. Prinsip ini memengaruhi setiap aspek kehidupan seorang Jain, mulai dari pola makan vegetarian ketat hingga praktik bisnis yang menghindari eksploitasi. Bagi seorang Jain, setiap makhluk hidup, bahkan tumbuhan dan mikroorganisme, memiliki jiwa dan layak dihormati.

Agama ini memberikan lima doktrin utama untuk pengikutnya, yaitu Ahiṃsa (nonviolence), Asteya (not stealing), Brahmacharya (chastity for laypeople and celibacy for Jain monks and nuns), Aparigraha (nonpossessiveness), serta menekankan tiga permata (Triratna): Pengetahuan, Iman, dan Tindakan yang benar.

Tradisi Sallekhana

Sallekhana (juga dikenal sebagai Santhara, Samadhi-marana, atau Sanyasana-marana) adalah sumpah tambahan dalam kode etik Jainisme. Secara harfiah, Sallekhana berarti “menipiskan” atau “menguruskan”. Dalam konteks agama Jain, Sallekhana adalah praktik sukarela mengakhiri hidup dengan cara berpuasa secara bertahap. Praktik ini dilakukan ketika seseorang merasa bahwa hidupnya tidak lagi memiliki arti atau ketika menghadapi penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Tujuan utama dari Sallekhana bukanlah untuk bunuh diri, melainkan untuk memurnikan jiwa dan melepaskan diri dari siklus reinkarnasi. Dengan mengendalikan nafsu dan keinginan duniawi, seorang Jain yang melakukan Sallekhana berharap dapat mencapai moksha, pembebasan tertinggi.

POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL

Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Syarat dan Tata Cara Sallekhana

Sallekhana bukanlah tindakan impulsif, melainkan sebuah proses yang direncanakan dengan matang dan dilakukan dengan disiplin spiritual yang ketat. Seseorang tidak dapat melakukan Sallekhana tanpa memenuhi syarat tertentu. Beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain:

  • Menghadapi masalah pribadi yang tak tertahankan.
  • Menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
  • Tidak memiliki keinginan untuk mendapatkan status yang lebih baik di kehidupan selanjutnya.
  • Melakukan meditasi hanya pada Arugan (Tuhan dalam agama Jain).

Setelah memenuhi syarat, seseorang yang ingin melakukan Sallekhana harus mendapatkan izin dari seorang guru Jain atau tokoh agama yang dihormati. Proses puasa dilakukan secara bertahap, dimulai dengan mengurangi asupan makanan padat, kemudian beralih ke susu dan air whey, lalu hanya air panas, dan akhirnya berhenti mengonsumsi semua makanan dan minuman. Selama proses ini, orang yang melakukan Sallekhana harus tetap tenang, damai, dan fokus pada spiritualitas.

Kontroversi Hukum dan Etis

Praktik Sallekhana telah menjadi sumber kontroversi hukum dan etis di India. Para pendukung hak asasi manusia berpendapat bahwa Sallekhana adalah bentuk bunuh diri dan melanggar hak untuk hidup yang dijamin oleh Konstitusi India. Mereka juga berpendapat bahwa Sallekhana dapat digunakan untuk menekan perempuan dan orang tua untuk mengakhiri hidup mereka.

Di sisi lain, para pendukung kebebasan beragama berpendapat bahwa Sallekhana adalah praktik agama yang sah dan dilindungi oleh Konstitusi India. Mereka berpendapat bahwa Sallekhana bukanlah tindakan bunuh diri karena dilakukan dengan tujuan spiritual dan dengan pengendalian diri yang ketat. Mereka juga berpendapat bahwa melarang Sallekhana akan melanggar hak-hak agama minoritas Jain.

Pada tahun 2015, Pengadilan Tinggi Rajasthan melarang praktik Sallekhana, dengan menyatakan bahwa itu adalah tindakan ilegal yang sama dengan bunuh diri. Namun, keputusan ini dibatalkan oleh Mahkamah Agung India, yang mencabut larangan tersebut dan mengakui Sallekhana sebagai praktik agama yang sah.

Baca Juga: 

Sudut Pandang Psikiatri

Sudut Pandang Psikiatri 

Dari sudut pandang psikiatri, Sallekhana adalah fenomena yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang mendalam. Beberapa psikiater berpendapat bahwa orang yang ingin melakukan Sallekhana mungkin menderita depresi atau kondisi mental lainnya yang memengaruhi kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang rasional. Mereka berpendapat bahwa Sallekhana harus dicegah jika orang tersebut tidak dalam kondisi mental yang sehat.

Namun, psikiater lain berpendapat bahwa Sallekhana dapat menjadi ekspresi dari keinginan untuk mencapai transendensi dan kedamaian batin. Mereka berpendapat bahwa Sallekhana bukanlah tindakan bunuh diri jika dilakukan dengan kesadaran penuh, tanpa paksaan, dan dengan tujuan spiritual yang jelas.

Sallekhana Dalam Sejarah dan Budaya Jain

Sallekhana telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan budaya Jain selama berabad-abad, bukan sekadar fenomena baru. Praktik ini mencerminkan nilai-nilai inti agama Jain, seperti pengendalian diri, pelepasan duniawi, dan fokus pada spiritualitas. Tokoh-tokoh penganut Agama Jain terkemuka, seperti Bhadrabahu, seorang guru Jain yang dihormati, dan Chandragupta Maurya, pendiri Kekaisaran Maurya, dilaporkan telah melakukan Sallekhana.

Tindakan mereka memberikan legitimasi dan inspirasi bagi para pengikut Jain untuk mengikuti jalan yang sama menuju pembebasan. Kisah-kisah mereka telah diwariskan dari generasi ke generasi, memperkuat signifikansi Sallekhana dalam warisan agama Jain. Selain itu, bukti keberadaan Sallekhana dalam budaya Jain dapat ditemukan dalam seni dan arsitektur Jain. Di India Selatan, terutama di Karnataka, terdapat batu peringatan yang dikenal sebagai Nishidhi yang didedikasikan untuk menghormati individu yang telah melakukan Sallekhana.

Batu-batu nishidhi ini berfungsi sebagai catatan sejarah, mencantumkan nama, tanggal, dan rincian tentang kehidupan orang yang melakukan Sallekhana, serta memberikan penghormatan abadi atas pengorbanan spiritual mereka. Nishidhi berfungsi sebagai pengingat visual yang kuat tentang pentingnya Sallekhana dalam tradisi Jain. Melambangkan dedikasi untuk mencapai moksha melalui pelepasan duniawi dan pengendalian diri.

Masa Depan Tradisi Sallekhana

Sallekhana adalah praktik kontroversial yang merefleksikan benturan nilai-nilai dalam masyarakat India, antara hak hidup dan perlindungan kelompok rentan, dengan kebebasan beragama dan hak menentukan nasib sendiri. Kompleksitas ini menuntut pemahaman mendalam tentang motivasi spiritual di balik Sallekhana, di samping potensi penyalahgunaan atau pengaruh eksternal yang mungkin memengaruhi keputusan seseorang.

Diskusi etis yang jujur dan terbuka perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemimpin agama, ahli hukum, profesional medis, dan perwakilan masyarakat sipil, untuk mencapai pemahaman yang komprehensif. Masa depan Sallekhana di India bergantung pada kemampuan menyeimbangkan nilai-nilai yang bertentangan ini. Diperlukan mekanisme pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa praktik ini dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan, dan oleh individu yang memiliki kapasitas mental penuh untuk membuat keputusan yang rasional.

Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran publik tentang Sallekhana, menghilangkan kesalahpahaman, dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang Penganut Agama Jain dan tradisinya. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Home
Channel
Search