Korban Siandia Berjatuhan di Thailand – Belum lama ini terkuak kasus pembunuhan berantai akibat sianida, 14 nyawa melayang, 1 korban selamat. Dugaan kuat untuk saat ini akibat persoalan pinjaman uang. Pelaku adalah seorang wanita berusia 36th.
Bersama POS VIRAL akan membahas detail Motif di balik pembunuhan berantai yang memakan korban 14 orang yang sudah menghebohkan dunia, tidak hanya di Thailand.
Kronologi Korban Siandia Berjatuhan di Thailand
Kasus ini terkuak setelah kematian seorang wanita bernama Siriporn Khanwong, 32th (belum diketahui menjadi korban) dicurigai oleh keluarganya meninggal dengan cara tak wajar pada April 2023 lalu.
Kejadian ini kemudian diusut tuntas setelah keluarga menuntut kematian Siiriporn harus tuntas. Kabar baiknya, apa yang di diuga keluarga yaitu ada hal yang tak wajr, benari terjadi. Pihak berwenang melakukan autopsi dan menemukan ada jejak sianida pada tubuh korban.
Dengan bukti yang kuat, Polisi memvonis hukumat mati kepada pelaku yaitu seorang wanita berusia 36th yang bernama Sararat Rangsiwuthaporn alias m Cyanide akibat dengan sengaja dan sadar meracuni korban yaitu Siriporn menggunakan sianida melalui minuman dan makanan. Sementara barang bawaan korbans eperti tas, ponsel dan uang tunai hilang.
Bagaimana Awalanya
Pada April 2023, korban dan pelaku yang merupkan temanan, berpergian ke sebuah provinsi di sebalah barat Bangkok yaitu Ratchaburi untuk menghadiri acara ritual kepercayaan agama Budha yang berlangsung di sebuah sungai.
Terkuak pelaku dengan sengaja meracuni korban dengan sianida pada saat makan bersama. Tak lama setelah itu korban langsung pingsan dan meninggal dunia. Sararat menyadari kondisi tersebut, namun tidak menolong korban.
Jejak Lama Terungkap
Kasus meninggalnya Siriporn Khanwong menjadi pintu terbukanya kasus-kasus yang lainnya. Kepolisian bergerak cepat membongkar rahasia Sararat yang tersimpan sejak 2015.
Diketahui Sararat sudah menjalankan aksinya sejak 2015, dan hingga kasus Siriporn, total korban yang berhatuhan akibat sianida sudah mencapai 15 orang. 14 diantaranya meninggal dunia termasuk Siriporn, dan satu korban lainnya selamat. Semua korbannya ternyata adalah teman pelaku.
Korban selamat inilah yang akhirnya dimanfaatkan untuk membongkar semua kasus yang sudah terjadi.
posviral hadir di saluran wahtsapp JOIN CHANNEL
Motif di Balik Pembunuhan
Motif Sararat dalam melakukan pembunuhan ini terbongkar seiring dengan investigasi yang dilakukan oleh kepolisian. Dikenali sebagai seorang pecandu judi, Sararat diduga mengincar teman-teman yang meminjamkan uang kepadanya. Setelah membunuh mereka, ia tidak hanya mencuri uang dan perhiasan, tetapi juga berupaya menghapus jejaknya agar tidak terdeteksi oleh pihak berwajib.
Hasil penyelidikan memperlihatkan bahwa Sararat tidak bertindak sendirian. Suaminya, Vitoon Rangsiwuthaporn (eks polisi) dan pengacara pribadi, juga diduga terkait, membantu dalam meracuni salah satu mantan pacar Sararat. Mereka sama-sama dijatuhi hukuman penjara karena menyembunyikan bukti untuk melindungi Sararat dari tuntutan. Ini menunjukkan adanya jaringan yang lebih besar di belakang aksi keji tersebut.
Baca Juga:
Reaksi dan Perhatian Publik Akibat Korban Siandia Berjatuhan di Thailand
Vonis mati kepada Sararat pada Rabu, 20 November 2024, disambut dengan beragam reaksi dari masyarakat. Ibu Siriporn, Thongpin Kiatchanasiri, menyatakan saat mendengar vonis itu bahwa hari ini adalah hari keadilan untuk putrinya. Dengan memegang foto mendiang putrinya, ia mengatakan, “Kamu mendapatkan keadilan, anakku. Hari ini, ada keadilan di dunia ini”.
Kasus ini juga telah menimbulkan diskusi di masyarakat mengenai pengaturan penggunaan sianida. Di Thailand, penyalahgunaan sianida untuk kejahatan telah muncul dalam beberapa kasus sebelumnya. Misalnya, beberapa bulan sebelum perkara ini, sekelompok enam orang ditemukan tewas di sebuah hotel mewah dengan dugaan keracunan sianida. Situasi ini menyoroti perlunya tindakan yang lebih ketat dalam pengontrolan bahan-bahan berbahaya dan penyalahgunaannya.
“Sianida Sararat” asal Thailand, TerparahSepanjang Sejarah Kasus Sianida – Bagaimana dengan Indonesia
Ketika kasus ini mencuat, Sararat menjadi perhatian dunia, tidak hanya di asia khususnya Thailand. 14 nyawa melayang menjadi catatan terparah dalam berbagai kasusu sianida di belahan dunia. Sosoknya nya sebagai wanita juga mempengaruhi kasus ini menjadi yang terbesar. Salah satu negara yang termasuk memiliki kasus serupa sering terjadi yaitu Indonesia.
Berikut ini beberapa kasus pembunuhan menggunakan sianida yang pernah terjadi di Indonesia
- Pembunuhan Mirna Salihin “Kasus Kopi Sianida” : 1 korban tewas (perempuan), Jakarta
- Kasus Takjil Maut Yogyakarta “Sate Sianida” : 1 korban tewas bocah 10 tahun (laki-laki), Yogya
- Pacar Sedang Hamil : 1 korban tewas (perempuan, 15thn), Jawa Timur
- Pemimpin Padepokan Membunuh Korban pkai Sianida : 2 korban tewas (laki-laki 20thn dan 29thn)
Kesimpulan
Kasus Sararat Rangsiwuthaporn menandai salah satu babak kelam dalam sejarah kriminal Thailand. Sanksi hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya tidak hanya menjadi pengingat tentang keberadaan kejahatan di dalam masyarakat, tetapi juga mengenai dampak dari tindakan keji yang dilakukan atas dasar keserakahan.
Dengan penegakan hukum yang tegas, diharapkan hal ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan risiko dan konsekuensi dari tindakan kriminal, serta membuat masyarakat lebih aman dari ancaman semacam itu di masa depan.
Jangan sampai ketinggalan Berita Viral lain dan selalu nantikan infromasi-informasi terupdate dan terbaru yang akan kami berikan.
Total Korban :
Meninggal : 14 orang
Selamat : 1 orang
Waktu Kejadian :
Korban pertama meninggal pada tahu 2015
Kasus terbongkar 23 April 2023
Dijatuhi Hukuman Mati 29 November 2024
Pelaku :
Sararat Rangsiwuthaporn, 36thn alias m Cyanide
Korban :
Siriporn Khanwong, 32th yang terungkap ke publik
Orang lain yang terlibat :
Suami (eks polisi) : hukuman 1 thn penjara
Pengacara pribadi : hukuman 1 thn penjara
Keputusan Hukuman : Hukuman Mati + Sararat bayar 2JT Baht atau setara dengan 919juta rupiah