Korban Piama Lisa Mariana diduga lebih dari satu orang setelah sejumlah pembeli melaporkan pengalaman penipuan dalam transaksi online.
Kasus ini tidak hanya menyeret satu korban, melainkan diduga melibatkan lebih dari satu individu yang mengalami kerugian serupa. Hal ini bermula dari pengakuan seorang wanita dari Surabaya berinisial AA berusia 27 tahun yang menjadi sorotan utama.
Lantaran pengalaman pahitnya dalam membeli piama secara online yang tidak kunjung diterima serta komunikasi yang terputus dengan pihak penjual. Berikut ini ulasan mendalam mengenai kasus ini dan dampaknya yang meluas ke sejumlah korban. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran POS VIRAL.
Awal Mula Dugaan Penipuan Piama Oleh Lisa Mariana
Dugaan penipuan ini bermula saat AA melihat Lisa Mariana melakukan promosi piama secara live di TikTok. Dengan kemasan yang meyakinkan lewat siaran langsung dan nomor kontak yang tercantum di bio Instagram, AA kemudian memutuskan untuk melakukan pembelian piama sebanyak 6 item, terdiri dari 5 piama dan 1 tas makeup.
Transaksi dilakukan melalui transfer ke rekening atas nama Lisa Mariana Presley. Namun, AA mengalami kekecewaan karena barang yang dipesannya tidak pernah dikirim meskipun beberapa kali meminta nomor resi pengiriman. Tidak hanya itu, respon dari pihak Lisa Mariana justru terkesan menghindar dan bahkan memblokir kontaknya.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Bukti Dugaan Tidak Hanya Satu Korban
Setelah mengalami penipuan, AA mulai berinisiatif untuk menghubungi pembeli lain yang juga tergabung dalam grup pembelian yang sama. Dari situ, terungkap bahwa bukan hanya AA yang menjadi korban, melainkan ada tiga hingga empat orang lain yang juga mengalami nasib serupa.
Mereka semua belum mendapatkan barang sesuai pesanan dan ada yang telah melapor ke polisi secara terpisah di kota berbeda. Kerugian yang dialami AA sendiri mencapai Rp 1,8 juta, dan ia berencana untuk melaporkan kasus ini ke Polrestabes Surabaya guna menindaklanjuti penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga:
Tanggapan Pihak Lisa Mariana Terkait Kasus Ini
Menyusul pengakuan para korban, pihak dari Lisa Mariana memberikan respons yang diungkapkan melalui seorang admin yang mengelola akun WhatsApp yang tertera pada profil Instagram Lisa Mariana. Admin tersebut membantah adanya unsur penipuan dan menyarankan agar pembeli bersabar menunggu proses pengiriman barang.
Admin menyatakan bahwa keterlambatan bukan berarti penipuan dan menekankan agar pembeli tidak langsung melaporkan jika belum selesai menunggu pengiriman. Namun, sikap ini justru mendapat kritik dari sejumlah pihak yang menilai ketidaksiapan pihak Lisa Mariana dalam memberikan kejelasan dan solusi atas keluhan pembeli.
Dampak Psikologis dan Fisik Pada Korban
Kasus ini tidak sekadar masalah transaksi semata, melainkan memberi dampak luas bagi korban dan keluarganya. Diketahui dari beberapa sumber, ibu dari salah satu korban mengalami kondisi stroke setelah mendapat perlakuan kasar berupa bentakan dari sekelompok orang yang mendatangi rumahnya.
Kejadian ini membuktikan bahwa kasus penipuan ini menimbulkan dampak serius tidak hanya secara materi. Tetapi juga terhadap kesehatan dan psikologis korban dan keluarga. Kondisi ini menambah urgensi untuk proses hukum yang cepat dan transparan agar keadilan bisa segera ditegakkan.
Langkah Hukum dan Harapan ke Depan
Korban AA telah mengumpulkan sejumlah bukti transaksi dan komunikasi sebagai bahan laporan ke kepolisian. Ia berencana melapor ke Polrestabes Surabaya dalam waktu dekat untuk meminta perlindungan hukum dan penyelesaian yang adil.
Seruan agar kasus ini diusut tuntas juga datang dari berbagai kalangan agar tidak ada lagi korban yang dirugikan. Proses hukum yang tegas diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bertransaksi secara online agar lebih waspada dan teliti dalam memilih penjual.
Kesimpulan
Dugaan penipuan jual beli piama yang menyeret nama Lisa Mariana telah menimbulkan korban lebih dari satu orang. Dengan kerugian finansial dan dampak emosional yang menyertai. Pengalaman pahit AA sebagai korban utama dan juga pembeli lain yang turut mengalami hal serupa membuka mata publik akan risiko penipuan dalam transaksi online jika tidak disertai kehati-hatian.
Respons dari pihak Lisa Mariana yang terkesan membela diri tanpa solusi konkret, serta dampak fisik dan psikologis yang dialami korban menjadi alasan kuat bagi pihak berwajib untuk melakukan penyelidikan menyeluruh. Harapannya, kasus ini dapat memberikan pelajaran berharga bagi konsumen agar lebih waspada serta mendorong penegakan hukum yang adil dan transparan.
Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa membeli produk secara online memerlukan kehati-hatian ekstra dan memastikan kredibilitas penjual. Selain itu, bagi pihak berwajib, penting untuk memberikan perlindungan maksimal bagi konsumen agar kejahatan serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap Hanya di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.suara.com
- Gambar Kedua dari www.beritasatu.com